Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Fashion Masa Depan, Tas Mewah dari Kulit Dinosaurus Segera Diluncurkan

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Selasa, 29 Apr 2025 18:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi fosil T-Rex.
Ilustrasi Fosil T-Rex. Foto: Getty Images/JonathanLesage
Jakarta -

Dari tas kulit buaya hingga dompet kulit ular eksotis, dunia fashion selalu punya cara untuk memikat para pencinta kemewahan dengan material langka. Kini sebuah inovasi tengah disiapkan: tas dari kulit dinosaurus.

Lab-Grown Leather, perusahaan berbasis di Newcastle, Inggris berkolaborasi dengan The Organoid Company untuk mengembangkan material kulit dari DNA dinosaurus yang telah punah. Lebih spesifik, hewan purba itu adalah Tyranosaurus atau T-Rex.

Prosesnya bisa dibilang revolusioner. Tim ilmuwan mereka akan menciptakan kolagen utuh dari potongan DNA T-Rex. Sebelumnya banyak ilmuwan meragukan kemungkinan menemukan DNA dinosaurus yang masih bertahan setelah jutaan tahun, namun berkat temuan fragmen kolagen dari fosil yang ditemukan di Montana pada 1988, peluang itu kini terbuka lebar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami membuka potensi baru untuk merekayasa kulit dari spesies prasejarah, dimulai dengan T-Rex yang legendaris. Proyek ini menunjukkan kekuatan teknologi berbasis sel untuk menciptakan material yang inovatif sekaligus etis," jelas Profesor Che Connon dari Lab-Grown Leather, seperti dikutip dari Daily Mail.

Dalam proyek ini, tim akan menggabungkan inovasi kreatif, rekayasa genom, dan teknik rekayasa jaringan tingkat lanjut untuk menghasilkan material mewah yang berkelanjutan. Setelah berhasil menciptakan jaringan kolagen padat mirip lapisan tengah kulit, mereka akan 'menumbuhkan' kulit T-Rex di laboratorium.

ADVERTISEMENT

Thomas Mitchell, CEO The Organoid Company, menyatakan bahwa proyek ini adalah contoh entang bagaimana manusia bisa memanfaatkan teknologi rekayasa genom dan protein canggih untuk menciptakan material baru yang terinspirasi dari biologi prasejarah.

"Dengan merekonstruksi dan mengoptimalkan urutan protein kuno, kami dapat mendesain kulit T-Rex dan mengkloningnya ke dalam sel khusus yang direkayasa," tambahnya.

Bas Korsten, Global Chief Creative Officer di VML, juga berkomentar, "Dengan kulit T-Rex, kami memanfaatkan biologi masa lalu untuk menciptakan material mewah masa depan. Kolaborasi ini menjadi titik temu antara inovasi kreatif dan bioteknologi mutakhir."

Selain menawarkan keunikan, pengembangan kulit T-Rex ini juga membawa dampak bagi keberlanjutan dan keberlangsungan lingkungan hidup. Proses produksi kulit tradisional diketahui berkontribusi pada deforestasi besar-besaran dan menggunakan bahan kimia berbahaya seperti kromium yang dapat mencemari lingkungan.

Sebaliknya, material kulit T-Rex ini diklaim sepenuhnya biodegradable, namun tetap tahan lama dan mudah diperbaiki, seperti kulit pada umumnya.

"Material ini menjadi alternatif berkelanjutan, bebas kekejaman, dan dapat dilacak, untuk generasi konsumen masa depan yang mengutamakan inovasi sekaligus tanggung jawab lingkungan," ungkap tim pengembang.

Sebagai langkah awal, kulit T-Rex akan difokuskan untuk produk aksesori, dengan target untuk meluncurkan item fashion mewah pada akhir tahun 2025.

Saat kulit T-Rex akhirnya hadir di butik-butik mewah, satu hal pasti; dalam dunia fashion, inovasi tidak pernah punah. Dia hanya berevolusi dari sesuatu yang bahkan telah lama hilang jutaan tahun lalu.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads