Kaki Ramping Model Ini Jadi Sorotan, Iklan yang Ditampilkannya Dilarang Tayang
Sebuah iklan dari merek fashion asal Inggris, Next, menampilkan model yang dinilai terlalu kurus. Kaki ramping sang model jadi sorotan dan dinilai memberikan image negatif.
Hingga Otoritas Standar Periklanan Inggris (ASA) mengevaluasi gambar iklan tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa dalam foto lain, model tidak tampak terlalu kurus, sementara dalam gambar yang dilarang, fokus utama justru tertuju pada kakinya yang tampak sangat ramping.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pose yang dipermasalahkan memperlihatkan model duduk di atas balok kayu dengan satu kaki ditekuk dan satu lagi lurus, mengenakan celana legging denim. ASA berpendapat bahwa sudut pengambilan gambar dan pencahayaan yang digunakan dalam iklan tersebut secara tidak langsung memberikan kesan bahwa model memiliki tubuh yang tidak sehat kurus.
Sebagai konsekuensi dari keputusan ini, iklan tersebut tidak boleh lagi ditampilkan. Next juga menerima peringatan bahwa iklan di masa depan harus dibuat dengan lebih bertanggung jawab dan tidak menampilkan model yang terlihat kurus dan tidak sehat.
Pihak Next tidak setuju dengan keputusan ASA dan membela iklan mereka dengan menyatakan bahwa meskipun model memiliki tubuh ramping, ia tetap dalam kondisi sehat dan bugar. Perusahaan juga menegaskan bahwa pemilihan pose dilakukan untuk menampilkan bagaimana celana legging tersebut terlihat saat kaki dalam posisi lurus maupun ditekuk.
Juru bicara Next juga menjelaskan bahwa iklan tersebut dibuat hampir dua tahun yang lalu dengan pertimbangan etis yang kuat. Selain itu, seorang penata gaya dan manajer gambar produk telah bertemu langsung dengan model tersebut dan tidak menemukan indikasi masalah kesehatan.
Pihak Next menambahkan bahwa tidak ada manipulasi digital yang dilakukan terhadap tubuh model, kecuali sedikit penyesuaian pada celana untuk memastikan tampilannya lebih rapi di bagian pergelangan kaki. ASA sendiri mengakui bahwa wajah model tidak terlihat cekung dan tulangnya tidak menonjol, namun tetap berpendapat bahwa foto tersebut terlalu menonjolkan kesan tubuh yang sangat kurus.
Kasus serupa pernah terjadi pada tahun 2016, ketika ASA melarang iklan dari rumah mode Gucci karena menampilkan model yang dianggap terlalu kurus. Dalam iklan tersebut, model terlihat memiliki lengan dan tubuh yang sangat ramping hingga tampak tidak proporsional. ASA menilai bahwa iklan tersebut tidak bertanggung jawab karena menampilkan citra tubuh yang tidak sehat.
Selain itu, pada tahun 2014, merek pakaian dalam Victoria's Secret mendapat kritik karena kampanye iklan mereka yang bertajuk "The Perfect 'Body'". Iklan tersebut menampilkan deretan model dengan tubuh sangat ramping, yang dianggap mempromosikan standar kecantikan yang tidak realistis dan dapat mempengaruhi citra tubuh wanita secara negatif. Akibatnya, Victoria's Secret dituntut untuk meminta maaf dan mengubah iklan tersebut.
(kik/kik)
Home & Living
Bikin Suasana Natal Makin Hangat! Sentuhan Dekorasi Lampu Natal Ini Bikin Sudut Rumah Estetis
Fashion
Mau Tampil Cantik Saat Natal? Pilihan Baju Ini Bisa Bikin Kamu Tampil Elegan
Fashion
Tampil Kompak dan Hangat di Hari Natal dengan Family Set Maroon Favorit!
Home & Living
Pohon Natal Pop Up Portable Full Set: Solusi Dekorasi Natal Cepat & Tanpa Ribet!
Tak Sekadar Runway, Bali Fashion Trend 2025 Pamerkan Karya Narapidana
Sarung Hingga Tenun, Warna Nusantara Meriahkan Runway Bali Fashion Trend 2025
Desainer di Balik Gaya Ikonis David Bowie & Duran Duran Meninggal di Usia 80
Ketika Wastra Bertemu Siluet Modern & Kilau Mewah di Bali Fashion Trend 2025
Cuplikan Dokumenter Melania Trump Dirilis, Soroti Fashion Jelang Inaugurasi
8 Potret Shandy Aulia yang Gaya Hidup Mewahnya Jadi Sorotan
Adu Gaya Suzy, Park Bo Gum, dan V BTS Bersinar di Acara Akhir Tahun CELINE
Kaleidoskop 2025
5 Istilah Dunia Kerja yang Viral di 2025, Gen Z Wajib Tahu
Momen Manis Tasya Farasya & Mantan Suami Ambil Rapor Anak












































