Ralph Lauren, Desainer Mode Pertama yang Raih Presidential Medal of Freedom
Setiap orang tentu punya pengalaman pertama yang sangat berharga. Bagi desainer Ralph Lauren, momen tersebut (dari banyak pencapaiannya yang sudah ditorehkannya) baru terwujud ketika sudah berusia sepuh.
Pada usia 85 tahun, ia akhirnya menerima Presidential Medal of Freedom dari Presiden ke-46 Amerika Serikat Joe Biden. Pertama kali digagas oleh Presiden ke-35 AS John F. Kennedy, penghormatan tersebut telah diberikan kepada tokoh dunia lintas bidang yang memberi dampak besar secara global.
Daftar penerima penghargaan tahunan tertinggi di AS bagi masyarakat sipil itu mencakup aktivis Dr. Martin Luther King Jr., penyair Maya Angelou, peraih Nobel Perdamaian Bunda Teresa, pengusaha Warren Buffett, politikus John McCain, hingga bintang dari dunia hiburan seperti aktris Meryl Streep dan penyanyi Stevie Wonder.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Momen Ralph Lauren mendapat penghargaan Presidential Medal of Freedom dari Presiden AS Joe Biden. (Foto: AP Photo/Manuel Balce Ceneta) |
Setelah tradisi tersebut dijalankan puluhan tahun, belum pernah ada desainer mode atau para insan dari industri ini yang mendapat pengakuan tersebut hingga akhirnya Ralph Lauren terpilih. Kali ini, daftar penerima Presidential Medal of Freedom 2025 di antaranya terdiri dari aktor Denzel Washington, mantan menteri luar negeri AS Hillary Clinton, pesepakbola Lionel Messi, dan personel band U2 Bono.
Ralph Lauren menorehkan sejarah bagi dunia mode bersama Anna Wintour, pemimpin majalah Vogue AS, yang juga masuk dalam daftar penerima penghargaan. Jarang tampil tanpa kacamata hitam, Anna yang kerap dijuluki figur fashion paling berpengaruh (ia juga aktif menggelar penggalangan dana bagi Partai Demokrat) melepaskan aksesori andalannya untuk momen istimewa tersebut.
Anna Wintour juga dianugerahai Presidential Medal of Freedom bersama Ralph Lauren. (Foto: AP Photo/Manuel Balce Ceneta) |
Seremoni Presidential Medal of Freedom berlangsung di Gedung Putih, Washington D.C., AS, pada Sabtu (4/1/2025), atau tiga pekan sebelum inaugurasi presiden AS terpilih, Donald Trump. Istri dan ketiga anak Ralph Lauren turut menghadiri acara tersebut.
Hadir dalam balutan blazer wol, dasi rajutan, dan sneaker berwarna gelap, Ralph dideskripsikan dalam kata pengantar sebagai sosok yang "klasik namun kreatif, abadi sekaligus inovatif." Ia dipuji karena mengingatkan "kita akan gaya khas kita sebagai bangsa yang bermimpi dan mewujudkannya."
Desainer Ralph Lauren (Foto: Getty Images) |
Lahir di Bronx, New York City, Ralph Lauren memulai kariernya dengan mendesain dasi pria secara manual dari sebuah laci kecil di Empire State Building. Pada 1967, ia meluncurkan lini dasi bernama "Polo," yang setahun kemudian berkembang menjadi koleksi pakaian pria lengkap.
Karier Lauren terus meroket. Ia merancang busana untuk tokoh-tokoh ikonis seperti Robert Redford dalam film The Great Gatsby dan Diane Keaton dalam Annie Hall. Lambat laun, nama Ralph Lauren menjadi identik dengan estetika tertentu yang mencerminkan kemewahan klasik.
Ia memadukan seni haute couture untuk peragaan busana dengan produk berharga terjangkau yang dapat dinikmati banyak orang. Koleksi busananya yang beragam tetap mempertahankan benang merah khas Americana, memadukan elemen sporty dan gaya klasik Kennedy, sering kali menampilkan bordiran bendera Amerika Serikat yang ikonik.
"Karier dan kehidupannya berakar kuat pada kekayaan budaya dan seni Amerika, mengambil inspirasi dari lanskap, tradisi, dan keindahan negara ini," ujar tim Ralph Lauren dalam pernyataan resminya kepada USA TODAY menjelang pengumuman penghargaan.
Koleksi Ralph Lauren Fall 2024 (Foto: Dok. Ralph Lauren) |
Dari raksasa fashion, Lauren kemudian mengekspansi bisnisnya ke bidang kuliner dengan mendirikan Polo Bar, restoran di New York yang terkenal dengan hidangan burger-nya, dan Ralph's Coffee, kedai kopi yang memiliki lokasi di berbagai kota besar dunia. Ia juga meluncurkan lini furnitur. Sampai saat ini, Ralph Lauren berdiri sebagai perusahaan yang mandiri tidak seperti label fashion kebanyakan yang berada di bawah naungan nama besar seperti LVMH, Kering, atau Tapestry.
Dengan berbagai pencapaian ini, Ralph Lauren dianggap sebagai seorang kreator visioner yang setara dengan pelaku seni di industri kreatif lainnya.
"Kisah hidupnya adalah bukti nyata tentang kemungkinan tanpa batas dari kreativitas, ketekunan, dan impian Amerika," tutup pernyataan resmi tersebut.
Di luar komersialisasinya, Ralph Lauren kerap didefinisikan sebagai simbol kekuatan nasional yang salah satunya mewujud dalam seragam para atlet AS di Olimpiade. Karyanya turut melambangkan persatuan ketika sejumlah desainer memilih untuk berpihak pada satu kubu partai atau pandangan politik.
Melania Trump memakai gaun biru Ralph Lauren saat suaminya, Donald Trump, diambil sumpah sebagai Presiden ke-45 pada 2017. (Foto: Kevin Dietsch-Pool/Getty Images) |
Dari Nancy Reagan, Laura Bush, Hillary Clinton, Michelle Obama, Melania Trump, dan Jill Biden, para Ibu Negara AS dari masa ke masa memastikan momen bersejarah mereka dilalui dengan kreasi Ralph Lauren.
(dtg/dtg)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Prada Resmi Akuisisi Rivalnya, Versace, Senilai Rp22,2 Triliun
A$AP Rocky Jadi Brand Ambassador Terbaru Chanel
Transformasi Asmirandah Before-After Sedot Lemak, Makin Cantik dan Langsing
Trik Keramas TikTok Viral Shampoo Sandwich, Bisa Bikin Rambut 'Badai'?
Kisah Hidup Zhang Xin, dari Buruh Pabrik Jadi Wanita Terkaya Dunia
Park Seo Joon Ungkap Tekanan Beda Usia dengan Pasangan di Surely Tomorrow
















































