Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Gaya Yusril Ihza Mahendra Berangkat Akmil Magelang, Tas Mewahnya Bikin Salfok

Daniel Ngantung - wolipop
Jumat, 25 Okt 2024 13:07 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Gaya Yusril Ihza Mahendra
Foto: Dok. Instagram Yusril Ihza Mahendra, MrPorter
Jakarta -

Setelah membuat pernyataan kontroversial, Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra berangkat ke Magelang, Jawa Tengah, untuk mengikuti pembekalan Kabinet Merah Putih. Dua tas keluaran luxury brand Prancis turut diboyong.


Yusril bertolak dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Kamis (24/10/2024), bersama rombongan menteri dan wakil menteri lainnya. Moda transportasi terbagi dua, pesawat Hercules seperti yang ditumpangi Yusril, dan Boeing 737 milik TNI AU.

Di Instagram, Yuzril sempat mengunggah foto dan video momen-momennya berjalan menuju pesawat Hercules. Seperti rombongan, ia kompak memakai kemeja putih dan celana panjang hitam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, aksesori pilihannya membuat mantan menteri Sekretaris Negara era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini berbeda dari rekan-rekan sejawatnya.

Gaya Yusril Ihza MahendraGaya Yusril Ihza Mahendra Foto: Dok. Instagram Yusril Ihza Mahendra, MrPorter

Yusril bersolek dengas tas hitam Celine Homme, model Large Webbing-Trimmed Logo-Print Nylon-Canvas Messenger Bag. Dilihat di situs Mr Porter, situs belanja khusus produk jenama mewah, harga tas tersebut mencapai US$ 2.065 atau sekitar Rp 32 juta.

ADVERTISEMENT

Tak cukup itu, ia juga terlihat menenteng tas Louis Vuitton dari seri klasik Keepall yang harganya diprediksikan bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Gaya Yusril Ihza MahendraTas Yusril Ihza Mahendra Foto: Dok. Instagram Yusril Ihza Mahendra, MrPorter

Selama kegiatan pembekalan yang berlangsung hingga Minggu (27/10/2024) itu, Yusril dan rombongan akan 'digembleng' di Akademi Militer Magelang. Sebelumnya, Yusril sempat menjadi sorotan setelah mengatakan tragedi 1998 bukan pelanggaran HAM berat.

Atas kontroversi yang dipicu oleh pernyataannya, Yusril pun mengklarifikasi dan mengaku tak tahu jelas maksud yang ditanyakan wartawan.

"Ya semuanya nanti kita lihat apa yang direkomendasikan oleh Komnas HAM kepada Pemerintah. Karena kemarin tidak begitu jelas apa yang ditanyakan kepada saya," kata Yusril seperti dikutip detikNews kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2024).

Yusril menangkap pertanyaan wartawan yakni mengenai genosida dan ethnic cleansing. Ia menyebut dua poin itu memang tidak terjadi pada 1998.

(dng/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads