Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kreasi Era Soekamto Gabungkan Tenun Sambas dengan Batik Jawa di JFW 2024

Rahmi Anjani - wolipop
Kamis, 24 Okt 2024 08:35 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Koleksi 3 Desainer Cita Tenun Indonesia [CTI] di Jakarta Fashion Week 2025
Foto: Mohammad Abduh/detikcom
Jakarta -

Cita Tenun Indonesia kembali membawa wastra nusantara dalam Jakarta Fashion Week. Tahun ini, organisasi nirlaba tersebut menggandeng desainer dan brand kenamaan, yaitu Oscar Lawata, Era Soekamto, dan fbudi untuk menampilkan olahan kain para pengrajin. Kali ini tiga perancang ditantang untuk membawakan tenun dari Sumatera Barat, Sulawesi Tenggara, dan Kalimantan Barat bertema Dialektika.

Dialektika sendiri merupakan sebuah metodologi yang digunakan untuk mencapai sebuah kesimpulan dari dua hal yang bertentangan. Hal tersebut merujuk pada interpretasi para desainer mode terhadap wastra Tenun yang menjadi media dalam berkarya dalam fashion hari kedua di JFW 2025 yang bertempat di Pondok Indah Mall 3, Jakarta Selatan.

Oscar Lawalata Culture yang didirikan Asha Smara Darra kali ini dipercaya mengkreasikan kain Tenun Songket Halaban. Di tangan Asha, wastra tersebut digubah menjadi koleksi busana siap pakai yang menyoroti karakteristik timbul dari kain itu. Ciri khas timbul sendiri diperoleh dengan cara penambahan benang Pakan di atas benang Lungsi dengan cara disungkit. Benang yang digunakan untuk tenun khas bagian barat Indonesia tersebut biasanya berwaena metalik, seperti emas dan perak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koleksi 3 Desainer Cita Tenun Indonesia di Jakarta Fashion Week 2025Koleksi 3 Desainer Cita Tenun Indonesia di Jakarta Fashion Week 2025 Foto: Mohammad Abduh/detikcom

Untuk koleksinya dalam Dialektika, Asha terinspirasi tekstur, motif dan sisi substansial dari Songket Halaban. Kebanyakan tampilan menggunakan tenun tersebut sebagai atasan dan bawahan yang ultrafeminin, seperti songket yang dihadirkan dengan permainan struktur dan variasi bawahan yg serasi. Adapun aksen 'slit' memberi kesan flowy dan manis pada baju yg songket kaku.

Di sekuen Dialektika kedua menawarkan interpretasi Felicia Budi dari fbudi pada kain Tenun Sobi Muna dari Sulawesi Tenggara. Tenun Sobi khas Suku Bugis ini punya ciri khas motif yang hanya terlihat di bagian depan. Karakteristik itu tercipta karena proses Teknik Pakan Mengambang. Felicia sendiri mengaku bahwa ia cukup tertantang mengolah kain yang disebutnya 'fun' tersebut.

ADVERTISEMENT

"Wastra Sobi Muna ini beda banget sama dari Tenun biasanya yang kompleks atau matang motifnya sedangkan ini ada sifat kekanak-kanakannya jadi lebih fun dan menarik karena warnanya juga berani. Sobi juga bahannya katun yang tegas, kuat tapi playful dan quirky. Jadi bagus kalau dibikin streetwear karena kesan kainnya muda dan motifnya modern," katanya dalam konferensi pers sebelum show.

Koleksi 3 Desainer Cita Tenun Indonesia [CTI] di Jakarta Fashion Week 2025Koleksi 3 Desainer Cita Tenun Indonesia [CTI] di Jakarta Fashion Week 2025 Foto: Mohammad Abduh/detikcom

Benar saja, Tenun banyak disulap jadi item-item stylish, termasuk outerwear yang dipadukan dengan material dan potongan kekinian misal aksen layering. Kain itu juga banyak hadir sebagai aksen dalam celana pendek dan trench coat hingga topi. Salah satu yang menarik adalah dress summer Tenun Sobi yang cocok dipakai sehari-hari.

Parade busana dilanjutkan oleh Era Soekamto yang menggabungkan Tenun Cual Sambas dengan Batik Tulis Jawa. Bertajuk Pakerti. Tenun Cual Sambas sendiri adalah hasil akulturasi antara Tenun Songket Suku Melayu dengan Teknik Ikat Lungsi khas Suku Dayak.

Secara garis besar, Era menawarkan energi maskulin dalam rangkaian busana yang bersifat feminin. Karena itu, kebanyakan look hadir bersiluet 'Jawa'. Atasan berpotongan kebaya dengan kain Batik menjadi kolaborasi Sambas dan Jawa yang apik. Adapun tenun yang dijadikan outerwear ala beskap kemudian dipadu kain tenun sebagai bawahan. Aksen seperti rompi pada kebaya Kartini transparan membuat koleksinya lebih bervariasi. Sedangkan penggunaan warna-warna emas merah marun jadi megah dan mewah.

Koleksi 3 Desainer Cita Tenun Indonesia [CTI] di Jakarta Fashion Week 2025Koleksi 3 Desainer Cita Tenun Indonesia [CTI] di Jakarta Fashion Week 2025 Foto: Mohammad Abduh/detikcom
(ami/ami)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads