Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Brand Fashion Lokal Kian Populer di Kalangan Gen Z, Masih Hadapi Tantangan Ini

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Rabu, 09 Okt 2024 17:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi belanja
Ilustrasi wanita belanja. Foto: Getty Images/iStockphoto/champpixs
Jakarta -

Beberapa tahun terakhir ini popularitas brand lokal Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan, dari segi peminat. Mulai dari fashion hingga produk kecantikan, kini banyak brand lokal berhasil menarik perhatian konsumen.

Bahkan, sejumlah brand lokal dapat dikatakan bisa bersaing dengan brand internasional yang sudah lebih mapan. Hal ini terlihat dari hasil survei Hypefast, sebuah house of brand berbasis teknologi, yang menaungi beberapa brand seperti Nyonya Piyama, Koze dan Luxcrime.

Melalui riset yang dilakukan sepanjang bulan September 2024, tercatat bahwa 90% responden telah belanja produk dari brand lokal dalam tiga bulan terakhir. Pada saat bersamaan, 70% responden yang sebagian besar berasal dari kalangan Gen Z dan Millennial (usia 21 - 40 tahun) secara aktif mencari brand lokal ketika berbelanja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fashion menjadi kategori paling populer, lantaran dicari oleh 90% responden. Peringkat kedua diduduki produk kecantikan seperti skincare dan makeup, diikuti produk alas kaki, masing-masing 60% dan 50% responden.

Ilustrasi BelanjaIlustrasi belanja. Foto: Getty Images/iStockphoto/twinsterphoto

Media sosial jadi platform yang sangat berpengaruh dalam penyebaran informasi brand maupun produk lokal, sementara E-commerce atau marketplace merupakan pilihan paling pouler dalam berbelanja. Sebanyak 98% responden memilih marketplace sebagai saluran belanja.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, offline store atau toko konvensional juga masih memiliki pasarnya sendiri. Dari survei bertemakan 'ThinkWithHypefast' tersebut, 70% responden mengatakan berbelanja di toko masih menjadi pilihan yang disukai.

Namun brand lokal juga masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya brand awareness atau kesadaran merek. Survei mencatat 60% responden menyebut masih awam dengan nama sejumlah brand lokal.

Ketidaktahuan konsumen itu kerap menimbulkan keraguan ketika memutuskan berbelanja. Banyak konsumen yang masih lebih mengenal merek internasional, yang telah memiliki jejak yang lebih kuat di pasar.

Tantangan lainnya adalah persepsi kualitas. Beberapa konsumen masih menganggap produk internasional lebih unggul dalam hal kualitas, sehingga brand lokal perlu bekerja lebih keras untuk membangun reputasi yang positif.

Meski begitu, brand lokal Indonesia bisa dibilang sudah dalam jalur yang tepat untuk bersaing secara global. Achmad Alkatiri, CEO dan Founder Hypefast, menuturkan bahwa salah satu keunggulan brand lokal adalah harga yang lebih terjangkau.

Menurut 85% responden, harga brand lokal lebih kompetitif. Selain itu, 49% responden menilai brand lokal lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads