Melihat Lebih Dekat Arloji Mewah Baru Louis Vuitton, Terilhami Koper Ikonis

Sejak Louis Vuitton diambil alih Bernard Arnault lewat perusahaan induk LVMH pada era 1980-an, rumah mode yang berdiri sejak 1854 itu terus berekspansi di segala lini fashion. Tanpa terkecuali jam tangannya yang merayakan inovasi dan seni horlogerie, seperti pada wajah baru Escale.

Louis Vuitton resmi menjadi pemain baru di ranah jam tangan sekitar 20 tahun lalu dengan dirilisnya seri Tambour. Menyusul kemudian Escale yang hadir sebagai pilar kedua jajaran arloji mewah Louis Vuitton.

Jam Tangan Escale Louis Vuitton. (Foto: Dok. Louis Vuitton)

Untuk menandai satu dekade Escale, Louis Vuitton menghadirkan edisi terbaru yang diproduksi dalam jumlah terbatas. Di butik terbaru Louis Vuitton Plaza Indonesia belum lama ini, koleksi jam tangan bertajuk 'The Escale Cabinet of Wonders' itu diperlihatkan secara eksklusif kepada media undangan.

Seri Escale teranyar merupakan hasil pembaruan dari divisi jam tangan Louis Vuitton yang telah bergabung dengan La Fabrique du Temps.

Bernard Arnault mengakuisisi pembuat jam tangan high-end yang bermarkas di Swiss itu pada 2011 sebagai bentuk komitmen Louis Vuitton untuk memperkuat portofolio arloji mewahnya. Michel Navas dan Enrico Barbasini, kedua pendiri La Fabrique du Temps (LFT), tidak beranjak dari pucuk kepemimpinan kreatif untuk memastikan kualitas tetap terjaga.

Suasana pembuatan jam tangan Louis Vuitton oleh para artisan di La Fabrique du Temps. (Foto: Dok. Louis Vuitton)

Movement yang menjadi jiwa dari sebuah arloji didesain secara presisi oleh artisan La Fabrique du Temps di bawah arahan Jean Arnault, putra Bernard sekaligus direktur divisi jam tangan Louis Vuitton.

Sinergi tersebut melahirkan kaliber mesin berkode LFT023 yang tersertifikasi oleh Geneva Observatory sebagai jam tangan chronometer produksi Swiss yang sangat berpresisi tinggi. Mesin tersebut pertama kali hadir di seri terbaru Tambour yang diluncurkan pada 2023, menyusul kemudian disematkan pada seri Escale ini.

"Ini movement baru yang di-develop Jean Arnault untuk Tambour. Kemudian Louis Vuitton memakainya lagi di Escale terbaru. Jadi movement yang sama, tapi dalam casing yang berbeda," ujar seorang Watch Expert Louis Vuitton kepada Wolipop.

Prototipe mesin LFT023 yang disematkan di dalam jam Escale dipajang di butik Louis Vuitton Plaza Indonesia. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

Escale terbaru, yang sekaligus menjadi seri perdana dalam model 3-hand (tiga pengukuran waktu: jam, menit, detik), ditawarkan dalam enam model berbeda yang masing-masing merepresentasikan jiwa 'the art of travel' Louis Vuitton.

Hadir versi pink gold dengan dial perak, pink gold dengan dial biru, kemudian latinum dengan dial meteorit, lalu versi high-jewelry dengan dial berbahan batu permata onyx. Masing-masing dihiasi detail yang terinspirasi dari koper ikonis Louis Vuitton.

Terakhir, tersedia dua edisi terbatas sebagai bentuk penghormatan bagi Gaston-Louis Vuitton dalam taburan berlian yang mewah.

Jam Tangan Mewah Escale Louis Vuitton Foto: Daniel Ngantung/detikcom

Bagian belakang di semua dial jam hadir dalam material transparan yang mengekspos langsung keindahan movement sebagai pernyataan keindahan savoir-faire para artisan jam tangan Louis Vuitton.

Koleksi Escale tersedia dari harga Rp 300 juta hingga miliaran rupiah. Angka yang mungkin tidak seberapa bagi pencinta jam tangan mewah yang mengedepankan kualitas dan seni.