Sejarah Jaket Varsity, Tren Fashion Abadi Andalan Ganjar di Debat Pilpres
Berawal dari seragam olahraga tim kampus, jaket varsity menjadi bagian dari tren mode yang tidak lekang oleh waktu. Luaran ini bahkan masuk ke panggung politik setelah Ganjar Pranowo memakainya sebagai 'senjata' terakhir untuk beradu gagasan dengan rival di debat pilpres pamungkas.
Sejarah jaket ini dapat ditarik mundur hingga awal 1900-an. Cikal bakal eksistensinya tidak lepas dari kehidupan mahasiswa di Amerika Serikat (AS) kala itu, khususnya mereka yang tergabung dalam tim olahraga.
Buku 'Dress Casual: How College Students Redefined American Style' yang ditulis oleh Deirdre Clemente menyebut versi awal dari jaket varsity dipakai oleh atlet pria dari kampus-kampus terpandang di Amerika Serikat (Ivy Leagues) mulai 1920-an.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Foto: Bettmann Archive/Getty Images) |
Outerwear ini berciri khas seperti berbahan wol, memiliki potongan yang longgar, bagian lengan berbahan kulit, dan menggunakan kancing jepret (snap button). Garis-garis putih biasanya menghiasi bagian kerah dan pergelangan tangan.
Namun, tentu bukan jaket varsity bila tanpa hiasan berupa inisial dari nama kampus atau tim olahraga yang diwakili. Entah itu dalam bentuk huruf, angka, atau logo. Tak heran bila jaket ini juga disebut sebagai 'letterman sweaters'.
Seiring berjalan waktu, tren jaket varsity yang tadinya hanya populer di komunitas perguruan tinggi mulai menulari pergaulan murid SMA di AS pada era 1950 hingga 1960-an.
Penampilan Michael Jackson dengan jaket varsity pada era 1980-an. (Foto: Redferns/George De Sota) |
Baru dua dekade berikutnya, jaket varsity mulai menjadi bagian dari kultur pop setelah para bintang memakainya.
Menurut Wall Street Journal, penampilan Michael Jackson sebagai manusia serigala dengan jaket varsity berwarna merah di video klip 'Thriller' (1982) yang memulai fenomena tersebut. Disusul kemudian rapper Run DMC di Grammy Awards 1984, memakai versi keluaran Adidas yang berbahan kulit penuh. Gaya mereka lantas menaikkan citra jaket varsity ke level yang lebih cool dan kekinian.
Masuk periode 1990-an, dinamika yang mewarnai tren mode (grunge hingga minimalis futuristis Y2K) nyatanya tak menggeser ketenaran jaket varsity. Apalagi ada ikon mode sekelas Putri Diana yang bersolek dengannya. Semakin banyak pula wanita yang menyertakan jaket tersebut sebagai busana andalan.
Putri Diana kedapatan memakai jaket varsity dalam sebuah kesempatan pada 1994. (Foto: Julian Parker/UK Press via Getty Images) |
'Keabadian' jaket varsity dipastikan terus berlanjut menurut prediksi tren setahun ke depan. Di panggung mode Fall 2024, rumah mode ternama seperti Louis Vuitton dan Kenzo menyajikan interpretasi baru yang segar.
Pharrell Williams, desainer divisi busana pria Louis Vuitton, mengusung estetika koboi. Sementara Kenzo di bawah arahan Nigo mengemas tema yang lebih urban dan futuristis.
Di ranah tren busana wanita, desainer Maria Grazia Chiuri dari Christian Dior menawarkan varsity sebagai pelengkap dalam look minimalis untuk dipakai dalam kesempatan formal di koleksi Pre-Fall 2024.
Intepretasi baru jaket varsity di koleksi Louis Vuitton Menswear Fall 2024 (Foto: Stephane Cardinale/Corbis via Getty Images) |
Penampilan teranyar Billie Eilish di karpet merah Grammy Awards 2024 semakin mempertegas kekuatan jaket varsity sebagai tren yang timeless dari generasi ke generasi. Billie memakai jaket lama yang didaur ulang oleh label Chrome Hearts sehingga tampak seperti baru dengan dekorasi bertema 'Barbie', film yang memuat lagunya.
Para politikus tak menutup mata pada keistimewaan jaket tersebut. Terbukti saat debat terakhir jelang pemilihan umum presiden dan wakilnya baru-baru ini, pasangan nomor urut 3 dan para pendukungnya kompak mengandalkan jaket varsity.
Alih-alih gaun, Billie Eilish memilih jaket varsity untuk momen karpet merah Grammy Awards 2024. (Foto: Reuters) |
"Mengenakan jaket varsity yang khas mahasiswa itu memberikan penjiwaan lebih kepada Mas Ganjar karena pada tema debat pamungkas ini Mas Ganjar akan banyak membahas tentang masa depan sumber daya manusia (SDM), masa depan anak muda generasi penerus kita," ujar Karaniya Dharmasaputra selaku Deputi Kanal Media Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud dalam keterangan tertulis seperti dikutip Antara.
Debat kali ini mengusung topik teknologi informasi, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, serta kesejahteraan sosial dan inklusi. Pemilihan jaket ini semakin terasa kontekstual dengan seruan keprihatinan para petinggi universitas terkemuka terhadap kondisi demokrasi Indonesia saat ini menyusul pemilu 2024.
Paslon capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud kembali mencuri perhatian di arena debat pilpres. Kali ini mereka pamer jaket varsity, Minggu (4/2/2024). (Foto: Ari Saputra/detikcom) |
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Prada Resmi Akuisisi Rivalnya, Versace, Senilai Rp22,2 Triliun
A$AP Rocky Jadi Brand Ambassador Terbaru Chanel
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
Foto: Pesona Winter aespa yang Digosipkan Pacaran dengan Jungkook BTS
7 Artis Korea Adu Outfit di Acara LV, Lisa BLACKPINK Hingga Jun Ji Hyun

















































