Hermes Dicemooh Netizen karena Jual Amplop Kertas Seharga Rp 1,9 Juta
Hermes 'dirujak' netizen karena menjual produk dengan harga yang dianggap tidak masuk akal. Brand fashion high-end asal Prancis ini menawarkan sebuah amplop kertas yang harganya membuat publik mengernyitkan dahi.
Brand yang populer dengan tas Birkin-nya itu menawarkan koleksi peralatan tulis-menulis, salah satunya amplop kertas. Amplop dalam dua ukuran A4 dan A5 itu didominasi warna oranye dengan beberapa desain motif mulai dari geometris hingga abstrak.
Amplop dibungkus dengan sutra, dapat digunakan kembali, dan dibuat di Prancis. Untuk satu lembar amplop, Hermes menjualnya seharga U$125 atau sekitar Rp 1,9 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenang-kenangan ini bisa dikirimkan sebagai undangan khusus atau bahkan pernyataan cinta. Sebuah cara jangka panjang untuk mengubah momen Anda menjadi kenangan indah," demikian bunyi deskripsi di situs resmi Hermès UK.
Amplop Hermes seharga Rp 1,9 juta. Foto: Dok. Hermes |
Harga untuk sebuah amplop dinilai terlalu mahal oleh netizen. Mereka sulit percaya kalau amplop berbahan kertas itu dibanderol hingga lebih dari Rp 1.000.000.
"Kita ini tidak lebih dari sekadar lelucon bagi orang-orang kaya," komentar salah satu pengguna TikTok.
"Jadi kalau amplopnya bisa digunakan kembali, bisakah aku minta orang yang aku kirimkan untuk mengembalikannya?"
"Hal terburuknya adalah, aku tahu ada orang-orang yang mau membelinya."
Amplop Hermes seharga Rp 1,9 juta. Foto: Dok. Hermes |
"Satu-satunya skenario yang terpikirkan olehku ketika aku bisa membeli amplop itu adalah menggunakannya untuk mengirimkan surat wasiat suami yang seorang jutawan di dalamnya."
Seperti dilansir BNN Breaking, kontroversi Hermes ini menyoroti persoalan yang lebih dalam mengenai harga barang-barang mewah yang kurang penting, namun seringkali dianggap sebagai simbol status di kalangan orang kaya. Meskipun barang-barang tersebut bukan sebuah kebutuhan, namun harganya seolah-olah merupakan barang langka.
Praktik ini pun menimbulkan pertanyaan mengenai konsumerisme, disparitas kekayaan, dan nilai sebenarnya dari barang-barang mewah.
(hst/hst)
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Home & Living
Tidak Perlu Repot Bawa Setrika Besar! Setrika Ini Harus Kamu Bawa saat Traveling
Health & Beauty
Bulu Mata Lentik Instan Tanpa Ribet! Cek 3 Produk Ini, Praktis untuk Pemula
Prada Jual Sandal Made-in-India Rp 15 Juta, Diawali Kontroversi
Season of Elegance, Kolaborasi Metro-MegaFirst Padukan Mode dan Aksi Sosial
Justin Bieber Rilis Sneakers Cetak 3D, Harga Dibanderol Rp 22 Jutaan
Brand Fashion AS 'Serbu' Indonesia: Ekonomi Melambat, Minat Belanja Tak Surut
Beyonce Hingga Nicole Kidman Ditunjuk Sebagai Co-Chair MET Gala 2026
Penyanyi Erra Fazira Menikah Lagi, Mas Kawin Pohon Emas 102 Gram Jadi Sorotan
TikTok Viral Verificator
Dikira Banjir Bandang! Foto Pernikahan Berlatar Air Terjun Keruh Ini Viral
Ramalan Zodiak 15 Desember: Aries Pilih Langkah Aman, Taurus Jangan Ragu
Prada Jual Sandal Made-in-India Rp 15 Juta, Diawali Kontroversi













































