Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Didiet Maulana Hingga Ghea Panggabean Bawa Kain RI ke New York Fashion Week

Gresnia Arela Febriani - wolipop
Selasa, 29 Agu 2023 08:37 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Konferensi pers 7 desainer lokal yang akan menampilkan koleksi wastra Indonesia di New York Fashion Week.
Koleksi dari 7 desainer dan jenama lokal Indonesia, yang akan tampil di NYFW The Show. Foto: Dok. Gresnia/Wolipop.
Jakarta -

Sebagai bentuk dukungan terhadap industri fashion Tanah Air, tujuh desainer lokal akan memperkenalkan wastra budaya Indonesia ke ajang New York Fashion Week (NYFW) The Shows - Spring Summer 2023/2024.

Tujuh desainer Indonesia akan menggelar fashion show karya mereka di NYFW The Shows, Spring Studios, New York, Amerika Serikat, pada 13 September 2023 pukul 11.00 waktu New York. NYFW The Shows sendiri merupakan bagian rangkaian resmi dari New York Fashion Week.

Tujuh desainer dan jenama lokal Tanah Air yang akan memamerkan rancangan terbaik mereka dalam grup show, Indonesia Now adalah Merdi Sihombing, Ghea Panggabean, IKAT Indonesia by Didiet Maulana, Ivan Gunawan, LAVANI by AMERO X LIVETTE, AYUMI, dan Kimberly Tandra X Mandy's Shoes.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesuai musim fashion yang sedang bergulir, yakni spring/summer, tujuh desainer akan menampilkan koleksi ready to wear yang terinspirasi dari kekayaan wastra Indonesia, yang cocok digunakan pada saat musim semi dan panas. Penasaran dengan konsep yang akan dibawa oleh tujuh desainer di runaway NFW The Show? Berikut penjelasannya:

ADVERTISEMENT

1. Ghea Panggabean

Ghea Panggabean Ghea menyatukan warna cerah dan pola yang unik dengan kain tenun Sumba untuk koleksi di New York Fashion Week Spring/Summer 2023/2024. Ghea menghadirkan koleksi bertajuk Mamuli Sumba sebagai sebuah penghormatan terhadap kekuatan dan ketahanan pengrajin wanita Sumba, yang menenun cerita dan warisan ke dalam setiap kain penuh dengan hati.

"Jadi selama lebih dari 14 tahun saya selalu ingin mengangkat warisan budaya Indonesia. Melalui desain motif tekstil, saya mengangkat Sumba. Selama setahun ini mengoleksi aneka kain Sumba, saya berkenalan dengan pengrajin Sumba. Saya menghargai kerja keras dan semangat pana penenun wanita yang sabar menenun. Sehingga saya mengintrepetasikan pada motif hidden gem semakin dikenal dunia melalui fashion show yang akan saya tampilkan," ungkap Ghea Panggabean saat konferensi pers Indonesia Now untuk New York Fashion Week (28/8/2023) di Semaja Restaurant, Gondang Dia, Jakarta Pusat.

Ghea melanjutkan koleksinya itu sebagai simbol kekuatan wanita yang bekerja keras untuk anak-anak dan keluarga. Koleksi dari tenun Sumba tersebut akan hadir dalam bentuk jaket aplikasi tenun Sumba Pahikung dan Hinggi. Selendang Ikat Sumba sebagai aksen yang anggun, setelan busana dengan teknik print di atas bahan-bahan yang ringan untuk dipadankan dengan tenun tangan, bordir yang rumit, dan aksesori asli Sumba, seperti Mamuli.

2. Kimberly Tandra X Mandy's Shoes

Kimberly Tandra X Mandy's Shoes yang ketiga kalinya tampil di NFW The Show akan membawakan koleksi womenswear. Melalui jenama Suedeson by Kimberly Tandra, desainer termuda pada sesi show ini akan menampilkan koleksi busana couture dan ready to wear bertajuk Plethora.

"Rasanya sih kembali show untuk ketiga kali dangat deg degan karena sebagai desainer termuda agar bisa menjadi desainer muda lainnya," ucap Kimberly.

Menjadi desainer termuda pada gelaran Indonesia Now, NFW The Show, Kimberly mengajak generasi muda untuk memulai menghasilkan karya.

"Jangan takut untuk bermimpi karena aku berjualan dari baju boneka beruang dan dari Facebook pada New York Fashion Week. Koleksi kali ini, aku menghadirkan rancangan The Dream Collection, sesuatu yang berlimpah dalam flora dan fauna khususnya bunga anggrek dan bunga sepatu," jelasnya optimis.

3. LAVANI by Amero Jewellery X Livette

Jenama perhiasan emas, Amero Jewellery akan kembali ke panggung NYFW. Kali ini berkolaborasi dengan Livette by Liliana Tanoesoedibjo.

Ada 10 koleksi busana bertema Futuristic Modern Chic dari Livette yang akan dipadukan dengan koleksi terbaru dari Amero Jewellery yaitu Lavani Borobudur Series - Rhombus Kawung.

Koleksi tersebut terinspirasi keindahan arsitektur dan makna filosofis dari stupa dan motif kawung atau belah ketupat (rhombus) pada relif Candi Borobudur.

"Inspirasinya kita berasal dari Jawa Tengah. 30 tahun kita bermimpi kita berasal dari workshop kecil. Kita start dari Borobudur untuk menghargai tempat lahir kita dan mengenang nilai-nilai Borobudur. Inspirasinya dari Kawung," ujar Peter Agus Wijaya, CEO Amero Jewellery.

"Kami berharap bisa mencapai keseimbangan karena manusia yang akan berusaha mencapai lebih baik secara spiritual dan melambangkan manusia yang ingin menjadi lebih baik secara kualitas. Kamu berharap yang memakai akan sampai maknanya. Ada dua desain, satu dari kelas mahasiswa dan kalangan menengah," lanjutnya.

Liliana Tanoesoedibjo yang berhalangan hadir pada saat konferensi pers menuturkan melalui tayangan video tentang koleksi Futuristic Modern Chic dari Livette.

"Saya sangat bangga untuk membawa Futuristic Modern Chic dari Livette bersama Amero, dimana kolaborasi ini adalah hasil karya anak bangsa yang akan kita pamerkan ke dunia. Kami membawa tema futuristik dan chic. Kami masukan desain tenun memberikan satu gambaran yang modern dan mendapatkan hasil yang timeless dan elegan," terang Liliana.

4. Ivan Gunawan

Konferensi pers 7 desainer lokal yang akan menampilkan koleksi wastra Indonesia di New York Fashion Week.Konferensi pers 7 desainer lokal yang akan menampilkan koleksi wastra Indonesia di New York Fashion Week. Foto: Dok. Gresnia/Wolipop.

Ivan Gunawan yang baru pertama kali mengikuti New York Fashion Week akan menampilkan koleksi bertajuk Maharani. Koleksi yang terdiri dari 12 rancangan serba keemasan ini, terinspirasi dari masa keemasan kerajaan Majapahit ketika dipimpin oleh sang Maharani, Tribhuawana Tunggadewi, ratu yang berhasil menaklukkan Nusantara.

Inspirasi tersebut diaplikasikan menjadi gaun-gaun malam high fashion yang berkarakter glamor, red carpet look, dan sexy. Ivan ingin wanita yang memakai koleksinya bisa menjadi pusat perhatian.

"Saya kembali fashion show, kali ini di Paris, New York dan London. Saya tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Saya berharap koleksi yang saya bawakan Maharani, saya terimspirasi dominasi warna gold. Saya dengan lini first label saya yang elegan dan seksi. Saya suka wanita bisa menjadi elegan dan menjadi pusat perhatian," ungkap Ivan.

"Saya mempersiapkan 12 koleksi, saya harus styling dan kalau di New York lebih gong lagi. Saya suka sesuatu yang ekstra. Bagaimana caranya sesuatu yang bold disatukan fashion dan jewerelly," lanjut Ivan.

5. Merdi Sihombing

Konferensi pers 7 desainer lokal yang akan menampilkan koleksi wastra Indonesia di New York Fashion Week.Konferensi pers 7 desainer lokal yang akan menampilkan koleksi wastra Indonesia di New York Fashion Week. Foto: Dok. Gresnia/Wolipop.

Merdi Sihombing menghadirkan koleksi ciri khas budaya Batak, yaitu kain ulos di New York Fashion Week Spring/Summer 2023/2024 September mendatang. Koleksi tersebut sengaja Merdi berikan nama Ulos.

"Ini tanggung jawab saya untuk membawa budaya Indonesia ke level yang lebih tinggia. New York saya sudah pernah tiga kali. Mengapa ulos? Karena saya orang Batak, ulos ini masih perlu banyak digarap. Bagi orang Batak ulos ini kan jiwa. Di sini PR kami untuk membawa ulos membuat lebih ke arah cosmopolitan," kata Merdi.

Koleksi ini Merdi menawarkan desain yang segar, cerah, dan ringan, dengan nuansa Tribal yang kuat. Merdi juga melakukan pengembangan terhadap kain tenun ulos dengan motif-motif ikat dari beberapa jenis ulos yang dibuat dengan alat tenun bukan mesin (ATBM), menggunakan serat alami Indonesia, proses pewarnaan alami, dan semangat kolaborasi berbagai komunitas.

"Saya mengubah ulos untuk lebih siluetnya yang edgy New York banget. Saya menggabungkan ulos-ulos, yang sudah tidak terkenal. Itu kalau dikembangkan supaya kain tenun kita bisa diterima. Apalagi kita hicara spring summer. Spirit kolaborasi kental karena kami bekerja dengan serat alami Indonesia. Kami bekerja sama dengan komunitas kaca kaca yang dilebur untuk menjadi aksesori. Dalam koleksi ini membawa isu global lingkungan dan kolaborasi dengan komunitas Eropa. Sampah plastik dijadikan benang dan hasilnya kami bawa untuk koleksi ini. Karena sudah saatnya Indonesia tampil Made in Indonesia. Benangnya Indonesia, rami, tencel dan ibu-ibu penganyam lokal," tambahnya.

Merdi menyebutkan aksesori dalam koleksi Ulos, dibuat dari daur ulang kaca, kabel listrik, peniti, dan limbah kerang. Koleksi sepatu dari Linda Chandra akan melengkapi koleksi Ulos tersebut.


6. Ikat Indonesia by Didiet Maulana

Konferensi pers 7 desainer lokal yang akan menampilkan koleksi wastra Indonesia di New York Fashion Week.Konferensi pers 7 desainer lokal yang akan menampilkan koleksi wastra Indonesia di New York Fashion Week. Foto: Dok. Gresnia/Wolipop.

Didiet Maulana pertama kali juga tampil di New York Fashion Week The Show. Aditya mewakili Didiet Maulana menjelaskan koleksi Ikat Indonesia yang akan disuguhkan di New York berjudul Wiron.

"Wiron" yang diambil dari kata Wiru dalam bahasa Jawa berarti lipatan-lipatan kecil memanjang bersusun pada kain. Koleksi Ikat akan mengusung ready to wear dan mewakili dinamis anak muda dan wanita Indonesia yang enerjik. Harapannya adalah wastra Indonesia bisa lebih dikenal baik di dalam negeri maupun luar negeri," sautnya.

Koleksi kali ini, Didiet menampilkan siluet busana tradisional Indonesia diaplikasikan dalam detail pleats atau lipatan pada kain yang terinspirasi dari teknik wiron serta desain dengan siluet yang anggun dan modern. Seperti long vest, wrap dress, wrap skirt, long coat, lightweight trench coat, dan dilengkapi koleksi baju renang dengan motif tenun Ikat Indonesia.


7. Ayumi

Desainer terakhir adalah jenama fashion, Ayumi yang akan menghadirkan keindahan songket Pandai Sikek hasil kerajinan UMKM Sumatera Barat di New York Fashion Week Spring/Summer 2023/2024. Marina Christyanti Ayumi sebagai pendiri Ayumi menuturkan tahun lalu juga menggunakan kain songket dalam koleksinya.

"Tahun ini juga memakai kain songket untuk unjuk gigi di New York. Karena songket mempunyai tempat yang spesial di hati saya karena tanah kelahiran saya. Kali ini saya memadukan songket dengan mutiara asli di Lombok. Pengrajin ini semuanya perempuan, saya ikut membedayakan pengeajin perempuan," saut Ayumi.

Kali ini motif songket Pandai Sikek yang bertajuk A Pop of Culture hadir dalam 10 look yang akan ditampilkan di New York. "Harapannya eemoga karya yang saya tampilkan bisa diterima dan memberikan kontrubusi di industri fashion Tanah Air," tuturnya.

(gaf/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads