Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Vogue Tampilkan Model AI di Sampul Majalah, Posisi Model Manusia Terancam?

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Rabu, 29 Mar 2023 15:39 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Model AI di Vogue Singapore.
Foto: Dok. Vogue Singapore
Jakarta -

Tidak sembarang orang bisa menjadi model sampul majalah Vogue. Hanya orang terpilih yang dipercaya menghiasi halaman depan majalah yang kerap dijuluki sebagai 'fashion bible' ini, entah itu model papan atas, selebriti terkenal atau pesohor.

Tapi kini daftar itu bertambah. Tidak hanya manusia, tapi model AI (Artificial Inteligence) juga bisa tampil di sampul majalah Vogue.

Untuk isu Maret 2023, Vogue Singapore menggantikan model manusia dengan avatar AI. Ini merupakan pertamakalinya model buatan komputer tampil dalam sampul majalah tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sampul Vogue Singapore menampilkan sosok wanita kulit cokelat bermata biru sedang tersenyum lebar ke kamera. Model AI tersebut tampak mengenakan aksesori kepala, anting dan kalung tradisional India.

ADVERTISEMENT
Model AI di Vogue Singapore.Model AI di Vogue Singapore. Foto: Dok. Vogue Singapore

Editor In Chief Vogue Singapore Desmond Lim mengatakan bahwa sampul majalah kali ini dimaksudkan untuk memberi penghormatan terhadap inovasi dan tradisi. Ada tiga model wanita Asia Tenggara ciptaan AI yang masing-masing merepresentasikan etnis dan budaya berbeda.

Nama model AI tersebut adalah Aadhya, Faye dan Melur. Ketiga avatar ini terinspirasi dari gambar-gambar wanita Asia Tenggara dari awal 1900-an.

Sampul majalah dibuat menggunakan alat pencitraan AI termasuk Midjourney dan Dall-E pada Juni 2022. Dall-E sendiri pernah menciptakan sampul majalah pertamanya untuk Cosmopolitan, yang menampilkan seorang astronot di bulan.

Model AI di Vogue Singapore.Model AI di Vogue Singapore. Foto: Dok. Vogue Singapore

"Dalam menciptakan avatar yang hidup, kolaborasi dengan Vogue Singapore telah memungkinkan kami untuk mendorong batasan dari apa yang mungkin," jelas Varun Gupta, direktur kreatif We Create Films, agensi konten asal India, seperti dikutip dari South China Morning Post.

Akankah model manusia tergantikan oleh model avatar buatan AI? Jawabannya mungkin saja, namun masih perlu waktu yang lama, untuk pergeseran itu bisa terjadi. Meski begitu dunia tetap harus mengantisipasi perkembangan teknologi canggih yang nantinya akan menggeser manusia dalam hal pekerjaan terutama di bidang fashion.

Vincent Peters, seorang seniman visual dan pendiri Inheritance Art -sebuah laboratorium kecerdasan buatan dan animasi- mengatakan bahwa para model, agensi model, dan brand fashion harus bersiap untuk mempertimbangkan dampak pembuatan gambar otomatis terhadap industri dan bagaimana cara kerjanya.

"Dalam fashion, pertanyaan akan mengarah pada: bagaimana Anda membenarkan membayar lebih banyak untuk konten buatan manusia vs konten buatan AI jika hasil dari kedua upaya tersebut tidak dapat dibedakan?" tuturnya.

Namun semua itu kembali kepada bujet yang dimiliki untuk sebuah pemotretan majalah.

"Apakah efektif untuk membayar lokasi, fotografer, model, penata rias, dan penata gaya? Atau apakah lebih baik menggunakan model yang dihasilkan AI dan menempatkannya secara digital ke dalam pengaturan dan pakaian apa pun yang diinginkan klien?" pungkasnya.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads