Gaya Meghan Markle Pakai Tas Rp 98 Juta Setelah Anak Dapat Gelar Kerajaan

Meghan Markle muncul di hadapan publik setelah kabar tentang kedua anaknya menggunakan gelar kerajaan. Istri Pangeran Harry ini terlihat menenteng tas mewah.

Page Six mengabarkan, Meghan menghadiri sebuah acara yang digelar dalam rangka Hari Perempuan Internasional di West Hollywood, California, AS, Rabu (8/3/2023).

[Gambas:Twitter]

Busana serba hitam dengan luaran senada dan flat shoes putih menjadi andalan mantan aktris 'Suit' ini. Namun, sorotan justru tertuju pada tas putih yang diketahui keluaran Chanel itu.

Tas bersiluet Flap Bag klasik khas rumah mode Prancis tersebut hadir dengan motif garis hitam yang menyilang. Harganya tak tanggung-tanggung, yakni menyentuh US$ 6.400 atau sekitar Rp 98 juta.

Foto hasil jepretan paparazi memperlihatkan Meghan Markle menyambangi acara tersebut tanpa Pangeran Harry, ataupun kedua buah hati mereka.

Penampilan ini menjadi yang perdana setelah nama Archie dan Lilibet disebut dengan titel pangeran dan putri meski orangtuanya bukan lagi bagian dari anggota senior Kerajaan.

Hal ini terungkap saat juru bicara untuk Duke dan Duchess of Sussex memberikan keterangan tentang pembaptisan putri mereka, Lilibet Diana Mountbatten-Windsor pada Rabu (8/3/2023). Juru bicara tersebut untuk pertama kali menyebut nama Lilibet dengan gelar kerajaan.

"Saya dapat memastikan bahwa Putri Lilibet telah dibaptis pada Jumat, 3 Maret, oleh Uskup Agung Los Angeles Pendeta John Taylor," ujarnya seperti dikutip dari Pagesix.

(Foto: Toby Melville - Pool/Getty Images)

Majalah People juga telah mengonfirmasi bahwa situs resmi Kerajaan Inggris berencana memperbarui gelar mereka dari Tuan Archie dan Nona Lilibet menjadi Pangeran Archie dan Putri Lilibet. Namun gelar tersebut hanya akan digunakan untuk acara formal, bukan di keseharian.

Archie dan Lilibet mendapatkan gelar kerajaan setelah kakek mereka, Raja Charles III, naik takhta sebagai pengganti Ratu Elizabeth II yang meninggal pada September 2022. Aturan ini dibuat oleh Raja George V pada 1917.