Kisah Owner ANT Project, Berawal dari Reseller hingga Punya 40 Karyawan

Perkembangan industri fashion tak hanya memberi dampak baik pagi pegiat fashion, melainkan juga pebisnis. Owner brand fashion ANT Project Suheri Kiswanto menjadi salah satu pebisnis yang termotivasi dari perputaran tren di industri fashion.

Awal mula Heri terjun mengawali bisnis di industri ini dimulai sebagai reseller. Di awal 2020, Heri pun memberanikan diri membangun ANT project dengan tas pria menjadi pilihan produk utamanya. Adapun alasan dirinya berkecimpung pada industri fashion karena adanya potensi dan peluang besar yang ditawarkan dalam industri ini. Hal ini terlihat dari antusiasme pasar di Indonesia terhadap produk tas pria yang beragam.

Heri bercerita di awal berbisnis, proses produksi masih dilakukan sederhana dengan menggunakan bantuan vendor produksi rumahan dan 5 orang karyawan. Namun, seiring berkembangnya ANT Project, Heri mampu memberdayakan 40 orang karyawan dan membina UKM di sekitarnya. Selain pouch, saat ini ANT Project juga menawarkan berbagai jenis tas antara lain ransel, handbag organizer, tas selempang serta tote bag untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen.

Meski demikian, Heri mengaku proses membangun bisnis yang dijalaninya tak mudah. Selain menghadapi persaingan dengan kompetitor, ANT Project juga harus berhadapan dengan pandemi COVID-19.

"Pada saat pandemi, kami merasa pesimis karena kondisi ekonomi yang tidak pasti. Apalagi sebagai pemilik bisnis yang baru merintis. Tetapi sesuai dengan filosofi dari nama ANT Project, terinspirasi dari semut sebagai binatang kecil namun pekerja keras dan suka bergotong royong untuk mencapai tujuannya, ini pula yang menjadi semangat kami," ujar Heri dalam keterangannya, Selasa (28/2/2023).

"Kami terus beradaptasi perilaku masyarakat yang berubah dengan memfokuskan penjualan kami di Shopee. Hingga akhirnya kami bisa melihat peningkatan yang signifikan dan kami bisa memproduksi produk kami sendiri. Saat ini bahan baku juga kami sudah bisa stok sendiri terutama untuk bahan-bahan yang susah di pasaran untuk menyiasati kekosongan bahan baku. Semua produk ANT Project juga dikerjakan oleh UKM lokal yang ada supaya kami juga bisa memberikan lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya," sambungnya.

Lebih lanjut, Heri mengungkapkan kondisi pandemi membuatnya harus memutar otak agar bisnisnya tetap berjalan. Salah satunya dengan menerapkan strategi pemasaran pada platform online seperti Shopee.

Melalui beberapa pertimbangan dan riset, heri bergabung dengan Shopee, tepat saat ANT Project diluncurkan pada tahun 2020. Menurutnya, Shopee menawarkan cara baru dan solusi untuk berjualan di masa pandemi. Keputusan untuk mengubah strategi bisnisnya justru membawa ANT Project mengalami peningkatan penjualan yang signifikan saat pandemi.

Hingga saat ini, dalam jangka waktu 3 tahun setelah bergabung dengan Shopee, Heri melihat perkembangan pesat dan pengaruh positif terhadap bisnisnya. Baginya, Shopee memberikan kemudahan bagi brand hingga penjual lokal untuk mengembangkan bisnisnya melalui berbagai inovasi. Beberapa di antaranya, Promo Gratis Ongkir, Cashback Ekstra, Flash Sale, Voucher Toko, kampanye angka kembar 9.9, 12.12 serta 3.3 Grand Fashion Sale yang tengah berlangsung.

"Berbagai inovasi fitur hingga rangkaian kampanye yang dihadirkan memberikan pengaruh besar mulai dari penjualan, keberlangsungan bisnis hingga perkembangan brand ANT Project sendiri. Dengan mengikuti kampanye besar yang dihadirkan oleh Shopee, kami melihat peningkatan pesanan yang signifikan. Di mana pesanan mengalami peningkatan hingga mencapai 7 kali lipat pada kampanye besar dibandingkan dengan hari biasa," paparnya.

"Rangkaian kampanye ini menjadi momentum bagi kami, para pelaku usaha, untuk semakin meningkatkan eksposur. ANT Project sendiri memiliki strategi dan persiapan khusus saat berpartisipasi pada kampanye, seperti 3.3 Grand Fashion Sale yang sedang berlangsung, karena kami melihat antusiasme yang cukup tinggi dari pengguna khususnya terhadap kategori fashion sendiri. Lebih spesial lagi, pada kampanye 3.3 kali ini kami menghadirkan diskon s/d 80% bagi para konsumen untuk dapat mencoba berbagai produk tas ANT Project," sambung Heri.

Fitur Interaktif Shopee Bantu Perkembangan Bisnis ANT Project

Heri mengungkapkan selain memanfaatkan kampanye, dirinya juga memanfaatkan fitur interaktif Shopee mulai dari Shopee Affiliates Program, Shopee Live, hingga Shopee Video. Untuk Shopee Live, Heri secara rutin mengadakan sesi live streaming minimal seminggu 4 kali selama 2 jam.

Melalui sesi tersebut, Heri berupaya menciptakan komunikasi interaktif dengan para penonton sehingga calon konsumen dapat terbantu memilih jenis tas yang cocok, serta memudahkan journey mereka untuk membeli produk.

Selain itu, ANT Project juga menggunakan fitur Shopee Video. Bersama timnya, ia menciptakan konten kreatif dan menarik untuk memperlihatkan review terkait fungsi, kelebihan dan cara mix & match menggunakan tas-tas dari ANT Project.

Sementara untuk memperluas awareness, Heri juga mengikuti Shopee Affiliates Program dengan meminta bantuan para konten kreator untuk mempromosikan produknya melalui review.

"Semua fitur yang Shopee hadirkan, kami pasti sudah ikut mencobanya. Dan alhamdulillah semua nya berpengaruh terhadap penjualan ANT Project. Dengan keikutsertaan kami pada rangkaian kampanye Shopee dan kegigihan dalam membangun interaksi lebih dekat dengan pembeli melalui fitur-fitur yang ada, antusiasme konsumen terhadap produk-produk kami pun ikut meningkat. Dan kami bisa menunjukkan potensi produk fashion pria kepada masyarakat, khususnya melalui kampanye Shopee 3.3 kali ini," tutupnya.

Sebagai informasi, pengguna Shopee bisa mendapatkan rangkaian promo spesial dari ANT Project dan brand-brand fashion lainnya dalam puncak kampanye 3.3 Grand Fashion Sale di 3 Maret 2023 mulai dari Gratis Ongkir Min Belanja RP0, Voucher Diskon 10RB Tiap Jam, dan Pasti Diskon 50%.