ADVERTISEMENT

Melihat 'Street Style' di Negara Lain yang Viral Seperti Citayam Fashion Week

Daniel Ngantung - wolipop Senin, 25 Jul 2022 14:25 WIB
Jika Jepang punya Harajuku, Indonesia kini punya istilah Haradukuh usai viral Citayam Fashion Week di Dukuh Atas. Kawula muda Ibu Kota pun ikut ambil bagian. Warga beraksi di 'catwalk' Citayam Fashion Week, Dukuh Atas. (Foto: Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Siapa yang menyangka, jalanan kecil di kawasan Dukuh Atas yang dulu hanya ramai oleh lalu-lalang pekerja kantoran kini menjadi tempat adu gaya anak-anak pinggiran Jakarta. Keberadaan mereka viral sampai muncul istilah Citayam Fashion Week. Fenomena tersebut sebelumnya pernah terjadi di negara lain.

Sebut saja Jepang dengan Harajuku-nya. Harajuku merupakan nama sebuah distrik di Shibuya, Tokyo. Seperti Dukuh Atas, Harajuku juga kawasan berorientasi transit.

Gaya Harajuku mulai menjadi tren pada era 1990 dan 2000-an. Namun, sejarahnya bisa ditarik ke belakang hingga 1980-an. Dikutip dari situs Yoair, eksistensi Harajuku berawal dari anak-anak muda Jepang yang suka nongkrong di kawasan tersebut setiap hari Minggu.

JAPAN - 2012/07/09: Girls dressed as Lolitas walking on the streets of Tokyo. Japan, Asia. (Photo by Jorge Fernández/LightRocket via Getty Images)Dua wanita muda dipotret di jalanan Harajuku, Tokyo. (Foto: LightRocket via Getty Images/Jorge Fernández)

Setiap hari tersebut, Omotesando, sebuah jalanan panjang yang penuh kafe dan butik, ditutup untuk kendaraan seperti halnya car free day. Kesempatan tersebut dimanfaatkan anak muda untuk bertemu dan menggelar berbagai kegiatan seni untuk mengekspresikan kreativitas.

Salah satunya lewat gaya busana. Di sini, mereka bebas bergaya tanpa harus mengikuti tren yang berlaku. Budaya anime merupakan salah satu inspirasi terbesarnya.

Begitu fenomenalnya, tren Harajuku melahirkan berbagai genre gaya seperti Lolita (terpengaruh era 80-an), Gyaru (tampilan yang lebih centil), dan Kei (ada sentuhan gothic).

Harajuku style lantas mendunia dan mendapat pengakuan sampai ke barat. Terbukti, sejumlah penyanyi tenar dunia menjadikan Harajuku kiblat gayanya. Contohnya, Gwen Stefani saat mempromosikan album solo perdananya Love. Angel (2003). Ia bahkan menyertakan sebuah lagu berjudul 'Harajuku Girls' di album tersebut.

Gwen Stefani and the Harajuku girls during Paris Fashion Week Ready to Wear - Fall/Winter 2005 - Harper’s Bazaar Party - Inside Arrivals at Plaza Athene in Paris, France. (Photo by Jean Baptiste Lacroix/WireImage)Gwen Stefani saat mempromosikan album Love. Angel di Paris pada 2003. (Foto: WireImage/Jean Baptiste Lacroix)

Selain Jepang, street fashion show juga berkembang di China. Hanya saja, para pelakunya bersolek dengan barang-barang keluaran jenama mode papan atas.

Ajang mereka beradu gaya dikenal sebagai China Fashion Street atau Chinese Street Style. Pemandangan seperti ini lumrah di jalanan kota besar China, seperti Beijing, Shanghai, dan Chengdu.

Mungkin hal serupa bukan tak mungkin terjadi di Citayam Fashion Week. Apalagi sejak para selebriti ikut memanfaatkan euforia (baca: pansos) tersebut. Mereka turun ke jalan sambil bersolek dengan baju dan aksesori mahal yang tak mungkin dijangkau para anak 'SCBD' (Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok).

SHANGHAI, CHINA - OCTOBER 10: A guest is seen on the street attending Shanghai Fashion Week wearing navy/brown plaid outfit with black bag on October 10, 2019 in Shanghai, China. (Photo by Matthew Sperzel/Getty Images)Potret 'street style' di jalanan Shanghai. Foto: Getty Images/Matthew Sperzel

Bill Cunningham, seorang fotografer street style legendaris, pernah menulis sebuah esai di New York Times pada 2002 tentang eksistensi gaya anak jalanan yang mengintimidasi kaum gedongan.

"Perkembangan fashion sangat menarik dan penting saat ini. Saya sangat tahu apa yang kaum kalangan atas maksud ketika mereka bilang takut dengan apa yang mereka lihat di jalanan. Namun, begitulah fashion bekerja. Fashion merupakan cerminan era," tulisnya .



Simak Video "Kaleidoskop 2022: Citayam Fashion Week hingga Eksisnya Sosok-sosok Viral"
[Gambas:Video 20detik]
(dtg/dtg)