Gara-gara Virus Corona, Tas Gucci Naik Harga
Selasa, 23 Jun 2020 09:48 WIB
Penggemar brand Gucci sepertinya harus merogoh kocek lebih dalam jika ingin membeli produknya. Gara-gara pandemi virus Corona, Gucci memutuskan menaikkan harga untuk koleksi tas.
Kenaikan harga ini harus terjadi untuk menutupi penurunan penjualan di kuartal 1 dan kuartal 2, yakni masa ketika pandemi COVID-19 baru terjadi. Pada saat itu hampir semua toko ditutup karena aturan lockdown begitu pula impor barang yang memerlukan regulasi rumit dan lama.
Hal itu menyebabkan banyak industri fashion loyo, terutama sektor produk branded serta high-end. Tak hanya Gucci yang harus kerja keras mengembalikan angka penjualan agar tetap stabil. Chanel hinggaa Louis Vuitton juga terpaksa menerapkan penyesuaian harga.
![]() |
Berdasarkan laporan dari para analis di Jefferies, kenaikan harga tas akan berkisar antara lima sampai sembilan persen untuk tipe tas Gucci tertentu. Beberapa di antaranya Dionysus dan Zumi.
Kenaikan harga ini akan berdampak di China, Italia dan Inggris. Sebelumnya keputusan menaikkan harga barang memang sudah diprediksi para analis akan terjadi di masa pandemi.
"Kami tidak kaget kalau Gucci, brand dengan posisi pasar tinggi, akan mengikuti kebijakan penyesuaian harga sebagai usaha untuk mengurangi tekanan pendapatan," kata analis Cereda, seperti dikutip dari Hypebae.
![]() |
Sebelumnya pada Mei 2020, Chanel mengumumkan akan menaikkan harga beberapa tas ikonik seperti Boy Bag, Gabrielle, Chanel 11.12, Chanel 2.55 dan Chanel 19. Kenaikan harga ini juga merupakan imbas dari pandemi virus Corona.
Seperti diberitakan Reuters, bahan mentah untuk produksi tas premium, kini menjadi langka karena banyak pabrik tekstil maupun produsen kulit yang tutup. Hal itu menyebabkan harga bahan mentah melonjak yang mengakibatkan harga produksi juga naik.
Simak Video "Bikin Baju dari Tas Louis Vuitton dan Gucci, Wanita Filipina Viral"
[Gambas:Video 20detik]
(hst/hst)