Krisis Virus Corona, Pemilik Zara Berencana Produksi Pakaian Medis
Spanyol menjadi salah satu negara yang terdampak virus corona. Kondisi tersebut lantas memotivasi Inditex, grup fashion yang menaungi Zara dan Pull & Bear, untuk ambil bagian dalam meringankan beban pemerintah.
Inditex, raksasa tekstil yang berbasis di Spanyol, menyatakan telah mendonasikan 10 ribu masker bedah kepada pemerintah setempat dan akan mengirimkannya lagi dalam jumlah yang lebih besar. "Akhir minggu ini, diharapkan 300 ribu masker bedah sudah dalam pengiriman," tulis Inditex dalam keterangan resminya seperti dikutip Vogue, Rabu (18/3/2020).
Untuk memenuhi kebutuhan produksi masker, Inditex memastikan pengiriman pasokan material akan dilakukan setidaknya seminggu sekali.
Butik Zara terbesar di dunia yang berada di Madrid, Spanyol. (Foto: Carlos Alvarez/Getty Images) |
Disebutkan Inditex, masker merupakan salah satu peralatan medis yang esensial menyusul pandemi virus corona di Spanyol. Kendati demikian, otoritas kesehatan di Spanyol, kata Inditex, juga sangat membutuhkan sarung tangan, pelindung mata, penutup kepala dan sepatu bagi tim medis yang menangani pasien virus corona.
Oleh karena itu, Inditex berencana untuk memproduksi semua kebutuhan tersebut di pabrik-pabrik garmennya. "(Inditex) sedang mencari peluang bagi pabrik tekstil kami untuk mengganti kapasitas produksi sebagai penyedia kebutuhan material medis dengan melibatkan para pakar manufaktur Inditex," tulis Inditex.
Menurut data WHO per Rabu (18/3/2020), tercatat 11.178 kasus virus corona terjadi di Spanyol dan 2.503 orang dinyatakan meninggal. Catatan tersebut menjadikan Spanyol sebagai negara kedua di Eropa yang paling parah terdampak virus corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga memakai masker saat mengunjungi sebuah rumah sakit di Barcelona, Spanyol, untuk melakukan tes virus corona, Rabu (18/3/2020). (Foto: AP Photo/Emilio Morenatti) |
Sebelumnya diberitakan, wabah virus corona juga telah berdampak negatif bagi bisnis Inditex. Mereka menyatakan, ada laba yang hilang sekitar 287 juta euro atau Rp 4,3 triliun di 2019 akibat mewabahnya virus corona. Pertumbuhan laba Inditex akhirnya hanya 6% dibandingkan tahun sebelumnya, jika tanpa laba hilang itu pertumbuhannya bisa 12% menjadi 3,8 miliar euro.
AFP mengabarkan, Rabu (18/3/2020), perusahaan yang juga menaungi Massimo Dutti dan Bershka itu, mengungkapkan dampak corona sangat signifikan terhadap penjualan mereka di seluruh dunia. Dari 7.469 toko Inditex di seluruh dunia, 3.785 di antaranya saat ini ditutup sementara di 39 daerah sebagai dampak virus corona.
Suasana di sekitar Basilika La Sagrada Familia yang sepi pada Rabu (18/3/2020), menyusul wabah virus corona di negara tersebut. (Foto: AP Photo/Felipe Dana) |
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Home & Living
Tidak Perlu Repot Bawa Setrika Besar! Setrika Ini Harus Kamu Bawa saat Traveling
Health & Beauty
Bulu Mata Lentik Instan Tanpa Ribet! Cek 3 Produk Ini, Praktis untuk Pemula
Season of Elegance, Kolaborasi Metro-MegaFirst Padukan Mode dan Aksi Sosial
Justin Bieber Rilis Sneakers Cetak 3D, Harga Dibanderol Rp 22 Jutaan
Brand Fashion AS 'Serbu' Indonesia: Ekonomi Melambat, Minat Belanja Tak Surut
Beyonce Hingga Nicole Kidman Ditunjuk Sebagai Co-Chair MET Gala 2026
Outfit Lewis Hamilton Serba Dior di F1 Abu Dhabi 2025, Disebut Fashion Victim
Ramalan Zodiak 15 Desember: Aquarius Jaga Sikap, Pisces Redam Cemburu
7 Gaya Davina Karamoy Saat Olahraga, Kini Ramai Jadi Sorotan
7 Potret Na Daehoon Setelah Cerai dari Julia, Oppa Korea Jadi Mas-mas Jawa
Lay EXO Minta Maaf Batal Ikut Fan Meeting, Ini Alasannya Pulang ke Cina














































