Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Salib dan Aksesori BDSM Warnai Koleksi Terbaru Gucci di Milan Fashion Week

Daniel Ngantung - wolipop
Kamis, 20 Feb 2020 18:34 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

MILAN, ITALY - FEBRUARY 19: A model walks the runway at the Gucci Fall/Winter 2020/21 fashion show during Milan Fashion Week on February 19, 2020 in Milan, Italy. (Photo by Pietro S. DAprano/Getty Images for Gucci)
Koleksi Gucci Fall 2020 yang dihiasi kalung salib dan aksesori BDSM. (Foto: AP Photo/Luca Bruno)
Milan -

Setelah New York dan London, pekan mode dunia berlanjut di Milan Fashion Week. Mengawali perhelatan mode ini, koleksi busana musim gugur 2020 yang dihiasi aksesori bertema salib dan BDSM persembahan Gucci.

Gucci di bawah arahan direktur kreatifnya, Alessandro Michele, menyuguhkan koleksi busana terbarunya dengan cara yang berbeda dari biasanya, Rabu (19/2/2020).

Area backstage atau belakang panggung yang selama ini menjadi area 'terlarang' bagi mereka yang tidak berkepentingan kini diekspos Alessandro sebagai panggung utama.

Penyanyi K-Pop IU menghadiri fashion show Gucci Fall 2020 di Milan Fashion Week, Rabu (19/2/2020). (Foto: Vittorio Zunino Celotto/Getty Images for Gucci)



Memasuki lokasi fashion show, para tamu langsung disambut oleh kesibukan para perias dan penata rambut menyiapkan para model. Backstage rumah mode Italia itu kini pindah ke area foyer.

Tamu yang terdiri dari selebriti, editor mode, klien loyal dan buyers, kini bisa menyaksikan langsung 'dapur utama' fashion show Gucci secara leluasa. Mereka yang tak hadir pun dapat tetap merasakan suasana backstage lewat layanan streaming di situs resmi dan media sosial Gucci.

Di sinilah momen-momen yang paling menentukan terjadi untuk mewujudkan sebuah presentasi busana sekelas Gucci.

Direktur kreatif Gucci Alessandro Michele. (Foto: AP Photo/Luca Bruno)



"Mode bukan cuma soal garmen atau pakaian. Itu hanya bagian kecil dari sebuah cerita. Saya ingin menyampaikan bahwa mode itu sebuah mekanisme yang kompleks. Juga sebuah ritual, sesuatu yang suci, liturgis, seperti sebuah agama," ungkap Alessandro seperti dikutip The Guardian.

Lampu meredup, tanda peragaan akan segera dimulai. Suara orkestra melakukan penyelarasan nada atau tuning yang menemani para tamu menunggu menghilang perlahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suara metronome berdenting, menyusul kemudian alunan lagu 'Bolero' karya komposer Prancis Maurice Ravel yang dibawakan orkestra. Ruangan kembali terang dengan sorotan cahaya yang tertuju pada panggung catwalk Gucci yang berbentuk lingkaran. Panggung tersebut lalu bergerak seperti sebuah komidi putar.

Suasana belakang panggung kembali disuguhkan. Kali ini memperlihatkan karyawan Gucci menyiapkan busana untuk para model. Setelah berputar sekitar 10 menit, barulah para model selesai bersiap. Mereka lalu bergerak menuju bibir panggung dan berdiri selama beberapa kali putaran agar para tamu bisa melihat koleksi Gucci dengan saksama.

Foto: AP Photo/Luca Bruno



Kreasi Alessandro masih sama seperti biasanya, koleksi bergaya retro yang jenaka dengan permainan tabrak warna serta motif yang saling kontras. Bedanya, Alessandro memasukkan referensi simbol keagamaan. Muncul dress hitam yang siluetnya seperti busana biarawati.

Kalung salib menjadi aksesori wajib di koleksi ini. Bahkan beberapa di antaranya menjadi penghias sebuah little black dress transparan bertema BDSM (bondage, dominance, sadism, masochism) yang seksi.

Foto: Pietro S. D'Aprano/Getty Images for Gucci



Nuansa BDSM juga diadaptasi Alessendro untuk deretan aksesori yang melengkapi busana bergaya formal. Sebelumnya di London Fashion Week, Richard Quinn turut menggali inspirasi dari tema BDSM untuk koleksi Fall 2020.

Fashion show Gucci kali ini dibayangi oleh kehebohan virus corona yang mewabah secara global. Francois-Henri Pinault, CEO Kering, perusahaan yang menaungi Gucci, lantas angkat bicara soal pengaruh corona terhadap bisnisnya.

Foto: Pietro S. D'Aprano/Getty Images for Gucci



"Lingkungan kita telah berubah secara drastis dengan adanya wabah virus corona. Oleh karena itu, sulit rasanya mengevaluasi dampaknya terhadap bisnis serta secepat apa pemulihannya," ungkap dia.

Sejauh ini, 80 persen penjualan di Kering berasal dari Gucci. Pada kuartal ketiga 2019, penjualan Gucci tercatat mengalami peningkatan sebesar 10,7 persen hingga 2,3 miliar euro walau tidak sebesar saat tahun pertama Alessandro di Gucci.

(dtg/dtg)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads