Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Makna di Balik Ulos Sibolang Rasta yang Dibeli Jokowi Untuk Menteri Basuki

Daniel Ngantung - wolipop
Rabu, 31 Jul 2019 22:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Jokowi melihat busana berbahan ulos kreasi perajin lokal saat berkunjung ke Salib Kasih (Jordan/detikcom)
Tapanuli - Menyambangi Salib Kasih di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Selasa (30/7/2019), Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat membeli jaket yang terbuat dari ulos Sibolang Rasta. Apa makna di balik kain tenun tersebut?

Bukan untuk koleksi pribadi, melainkan jaket tersebut dibeli buat Menteri Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. "Ini jaket khas Tapanuli, jaket dari kain ulos jenis Sibolang Rasta, pagi ini di kawasan wisata Salib Kasih, Sumatra Utara. Saya pilihkan khusus untuk Pak Basuki, Menteri PUPR. Bayar sendiri ya," tulis Jokowi di Instagram sembari memamerkan jaket berwarna merah itu.


[Gambas:Instagram]


Dihimpun dari berbagai sumber, ulos Sibolang Rasta biasanya dipakai saat upacara adat untuk momen kedukaan. Sebagai simbol dukacita, ulos ini menjadi penanda bahwa pemakainya adalah kerabat terdekat dari orang yang meninggal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Contohnya, duda yang ditinggal mati oleh istrinya atau janda yang kehilangan suaminya. Bisa juga orang dewasa yang meninggal tapi belum memiliki cucu juga disemayamkan dengan kain ini.

Jokowi melihat jaket tersebut ketika menghampiri salah satu kios ulos di lokasi wisata religi bagi umat Kristiani itu. Penenun ulos bernama Deborah Hasugian mengatakan, jaket tenun yang dibeli Jokowi tersebut jenis ulos Sibolang Rasta. Dia yang menenun kain tersebut.


Makna di Balik Ulos Sibolang Rasta yang Dibeli Jokowi Untuk Menteri Basuki Jokowi melihat busana berbahan ulos kreasi perajin lokal saat berkunjung ke Salib Kasih (Jordan/detikcom)
"Harga jaketnya Rp 2,5 juta. Sama juga yang dibeli oleh Pak Menteri harganya juga Rp 2,5 juta," kata Deborah seperti dikutip detiknews.

Menurut Deborah, harga jaket itu relatif tinggi karena terbuat dari kain tenun asli. "Dan setiap ulos di jaket itu punya makna masing-masing," katanya.

Dia juga mengatakan selama ini kain ulos biasanya hanya digunakan untuk upacara adat. Namun kini dia dan kelompoknya mengkreasikan bentuk ulos. "Jadi kami modifikasi jadi pakaian, tas dan sebagainya," kata Deborah. (dtg/dtg)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads