Jam Tangan Mido Terinspirasi dari Arsitektur Ini di Dunia
Raras Prawitaningrum - wolipop
Senin, 26 Nov 2018 13:58 WIB
Jakarta
-
Biasanya koleksi jam tangan yang hadir di pasaran menawarkan kualitas dan desain mewah serta menggandeng para selebriti. Namun lain halnya dengan Mido. Brand jam tangan asal Swiss yang tergabung dalam Swatch Group ini justru memilih arsitektur sebagai inspirasi aneka koleksinya.
"Memang tak mudah mengkomunikasikan sebuah jam tangan yang terinspirasi dari arsitektur ke masyarakat luas. Namun itulah Mido. Jika biasanya brand jam tangan menggandeng selebriti, tujuan kami bukan itu, yang ingin Mido berikan adalah jam tangan berkualitas, fungsional, dan desainnya tak lekang oleh waktu," jelas Brand President Mido, Franz Linder, di konferensi pers 100th Mido Anniversary di Marina Bay Sands, Jumat (23/11/2018).
Berdiri sejak 1918, Mido menjadikan arsitektur bangunan ternama dunia menjadi inspirasinya. Pada 1934 silam, Multifort yang terinspirasi dari Jembatan Sydney Harbour dirilis. Kemudian pada 1959, Mido meluncurkan koleksi Commander yang terinspirasi dari Eiffel Tower.
Pada 2002, ada koleksi All Dial yang terinspirasi dari Coliseum di Roma. Kemudian pada 2006, Mido meluncurkan koleksi Baroncelli yang terinsprasi dari bangunan klasik.
Sementara pada 2008, koleksi Belunna dirilis dengan terinspirasi dari Royal Albert Hall di London. Dilanjutkan pada 2012, Great Wall diluncurkan yang terinspirasi dari Tembok Besar China. Tahun 2015, Mido menggelar kontes desain jam tangan dan merilis edisi terbatas yang terinspirasi dari Big Ben di London.
Perjalanan Mido dengan inspirasi arsitektur dunia tak sampai di situ. Pada 2017, Mido menetapkan slogannya yakni Inspired by Architecture dan merilis edisi terbatas yang terinspirasi dari Museum Guggenheim di New York.
"Untuk menetapkan suatu arsitektur, kami tidak berangkat dari kota dan negara mana, tapi dari tujuan yang ingin disampaikan. Maka bukan hal yang mudah untuk membuat koleksi ini. Mido punya kisah perjalanan yang panjang dalam menentukan koleksi yang terinspirasi dari arsitektur, bahkan harus mengumpulkan data dan mengeleminasinya," jelas Linder.
Ia pun mengungkapkan bahwa memilih arsitektur mana yang akan menjadi koleksi selanjutnya adalah sebuah tantangan.
"Ketika Mido telah menetapkan monumen yang mana, harus masih melalui proses legal. Jadi bisa memakan waktu sekitar satu tahun untuk membuat koleksi baru yang terinspirasi dari aristektur," katanya.
Tak hanya mengedepankan desain, sesuai DNA Mido yakni kualitas, fungsional, dan tak lekang oleh waktu, Mido juga menghadirkan teknologi jam tangan yang mumpuni. Misalnya dengan disematkannya akurasi waktu chronometer yang sangat akurat serta Caliber 80 yang membuat daya power-nya bisa mencapai kisaran 80 jam.
Tahun depan, Mido akan kembali meluncurkan jam tangan yang terinspirasi dari arsitektur. Kali ini ArtScience Museum menjadi inspirasi Mido dalam koleksi Rainflower karena ditujukan untuk wanita. Sebab, bentuk museum yang menyerupai bunga teratai menggambarkan simbol wanita. (prf/eny)
"Memang tak mudah mengkomunikasikan sebuah jam tangan yang terinspirasi dari arsitektur ke masyarakat luas. Namun itulah Mido. Jika biasanya brand jam tangan menggandeng selebriti, tujuan kami bukan itu, yang ingin Mido berikan adalah jam tangan berkualitas, fungsional, dan desainnya tak lekang oleh waktu," jelas Brand President Mido, Franz Linder, di konferensi pers 100th Mido Anniversary di Marina Bay Sands, Jumat (23/11/2018).
Berdiri sejak 1918, Mido menjadikan arsitektur bangunan ternama dunia menjadi inspirasinya. Pada 1934 silam, Multifort yang terinspirasi dari Jembatan Sydney Harbour dirilis. Kemudian pada 1959, Mido meluncurkan koleksi Commander yang terinspirasi dari Eiffel Tower.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara pada 2008, koleksi Belunna dirilis dengan terinspirasi dari Royal Albert Hall di London. Dilanjutkan pada 2012, Great Wall diluncurkan yang terinspirasi dari Tembok Besar China. Tahun 2015, Mido menggelar kontes desain jam tangan dan merilis edisi terbatas yang terinspirasi dari Big Ben di London.
Perjalanan Mido dengan inspirasi arsitektur dunia tak sampai di situ. Pada 2017, Mido menetapkan slogannya yakni Inspired by Architecture dan merilis edisi terbatas yang terinspirasi dari Museum Guggenheim di New York.
"Untuk menetapkan suatu arsitektur, kami tidak berangkat dari kota dan negara mana, tapi dari tujuan yang ingin disampaikan. Maka bukan hal yang mudah untuk membuat koleksi ini. Mido punya kisah perjalanan yang panjang dalam menentukan koleksi yang terinspirasi dari arsitektur, bahkan harus mengumpulkan data dan mengeleminasinya," jelas Linder.
Ia pun mengungkapkan bahwa memilih arsitektur mana yang akan menjadi koleksi selanjutnya adalah sebuah tantangan.
"Ketika Mido telah menetapkan monumen yang mana, harus masih melalui proses legal. Jadi bisa memakan waktu sekitar satu tahun untuk membuat koleksi baru yang terinspirasi dari aristektur," katanya.
Foto: Raras Prawitaningrum/detikcom |
Tak hanya mengedepankan desain, sesuai DNA Mido yakni kualitas, fungsional, dan tak lekang oleh waktu, Mido juga menghadirkan teknologi jam tangan yang mumpuni. Misalnya dengan disematkannya akurasi waktu chronometer yang sangat akurat serta Caliber 80 yang membuat daya power-nya bisa mencapai kisaran 80 jam.
Tahun depan, Mido akan kembali meluncurkan jam tangan yang terinspirasi dari arsitektur. Kali ini ArtScience Museum menjadi inspirasi Mido dalam koleksi Rainflower karena ditujukan untuk wanita. Sebab, bentuk museum yang menyerupai bunga teratai menggambarkan simbol wanita. (prf/eny)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Perusahaan Pakaian Dikritik Usai Tag Laundry Dianggap Seksis, Ini Faktanya
Sentuhan Modern dan Mewah Grano Leather di Koleksi Musim Dingin Pedro
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Most Popular
1
8 Foto Audi Marissa ke Seoul Tanpa Anak & Suami, Jalani Operasi Sedot Lemak
2
5 Gaya Berani Katie Holmes Pakai Busana Lingerie di Musim Dingin
3
Jessica Alba Kapok Pernah Beradegan Tanpa Busana di Film, 'Sangat Memalukan'
4
Ayah Meghan Markle Sakit Keras, Kini Memohon Bisa Bertemu Putrinya
5
Siapa Bonnie Blue? Bintang OnlyFans Kontroversial yang Ditangkap di Bali
MOST COMMENTED












































Foto: Raras Prawitaningrum/detikcom