Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Burberry Stop Bakar Barang-barang Tak Laku Terjual, akan Dikemanakan?

Hestianingsih - wolipop
Jumat, 07 Sep 2018 09:02 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Seorang fashionista memakai tote bag dan coat dari Burberry. Foto: Getty Images
London - Brand fashion mewah Burberry punya kebijakan menghancurkan semua produknya yang tak laku terjual. Alasannya, untuk menjaga brand dan koleksi produknya tetap eksklusif dan menghindari pemalsuan.

Kini brand asal Inggris itu tak akan lagi melakukan praktik 'bakar barang' yang tidak laku terjual. Hal itu diumumkan pada Kamis (6/9/2018).

Seperti dikutip dari BBC, pada Juli 2018, Burberry dilaporkan telah menghancurkan pakaian, aksesori dan parfum senilai Rp 538 miliar. Produk yang dihancurkan merupakan koleksi yang tidak terjual sejak tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tindakan penghancuran produk tersebut ternyata memicu protes dari netizen dan pemerhati lingkungan. Burberry dituding telah 'berkontribusi' merusak lingkungan dan membuat material yang mereka gunakan untuk memproduksi barang terbuang sia-sia.
Burberry Stop Bakar Barang-barang Tak Laku Terjual, akan Didaur UlangButik Burberry di London, Inggris. Foto: Getty Images

Pihak Burberry mengklaim bahwa kini produk mereka yang tidak laku terjual sudah digunakan kembali. Beberapa diperbaiki, ada pula yang didonasikan dan didaur ulang.

Kebijakan baru ini pun mendapat apresiasi dari organisasi pemerhati lingkungan Greenpeace. Juru kampanye Greenpeace menyatakan keputusan Burberry berhenti menghancurkan barang-barangnya sendiri merupakan sinyal kuat akan adanya perubahan pola pikir di industri fashion.

Baca Juga: Burberry Bakar Tas dan Baju yang Tak Laku Terjual Senilai Rp 538 M

"Karena fashion adalah bisnis bervolume tinggi dengan lebih dari 100 miliar garmen diproduksi setiap tahunnya, lemari para konsumen saja sudah kelebihan baju-baju tak terpakai - membuat banyak perusahaan bermasalah dengan stok yang berlebihan. Ini merupakan waktunya bagi seluruh industri fashion untuk mulai memikirkan bagaimana mengatasi kelebihan stok dan sumbernya: dengan memperlambat produksi dan memikirkan kembali bagaimana melakukan bisnis (yang baik)," demikian pernyataan Greenpeace.

Sebagai langkah awal, Burberry telah memulai kerjasama dengan perusahaan mewah berkelanjutan dan ramah lingkungan Elvin & Kresse dalam beberapa tahun terakhir. Kolaborasi ini memanfaatkan 120 ton potongan material kulit yang akan diubah menjadi produk baru.
Burberry Stop Bakar Barang-barang Tak Laku Terjual, akan Didaur UlangButik Burberry di London, Inggris. Foto: Getty Images

Brand yang khas dengan motif tartan ikonik tersebut juga mendirikan Burberry Material Futures Research Group. Bekerjasama dengan Royal College of Art, Burberry akan menciptakan material baru yang lebih tahan lama dan ramah lingkungan.

Baca Juga: Burberry Punya Logo Baru, Seperti Apa?

"Kemewahan yang modern berarti bertanggungjawab secara sosial dan lingkungan," kata Chief Executive Burberry Marco Gobbetti.

Selain stop membakar produk-produk yang tak laku terjual, Burberry juga akan berhenti menggunakan bulu/rambut hewan asli dalam setiap koleksinya mendatang. (hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads