Brand Fashion Australia Tolak Wanita Kulit Putih Jadi Model, Ini Alasannya
Hestianingsih - wolipop
Rabu, 18 Jul 2018 13:39 WIB
Jakarta
-
Wanita berkulit putih dan berwajah Kaukasia biasanya lebih diminati untuk menjadi model iklan, pemotretan maupun runway. Tapi label fashion satu ini membuat sebuah gebrakan yang bisa dibilang berani.
Label fashion asal Melbourne, MOGA, mencari model-model baru sebagai bintang iklan atau muse brand. Semua wanita dengan bentuk tubuh dan warna kulit boleh melamar, kecuali mereka yang memiliki ras Kaukasia.
Ini merupakan kebijakan baru dari brand yang terkenal dengan produk scarf bermotif tersebut. MOGA tidak akan lagi menggunakan model-model Kaukasia untuk keperluan kampanye produk. Apa alasannya?
"Kami memutuskan tidak lagi merekrut atau menampilkan model berkulit putih/Kaukasia dalam iklan dan foto kampanye dengan tujuan agar bisa membuka kesempatan yang lebih luas untuk ras dan etnis minoritas," demikian pernyataan tertulis dari MOGA, seperti dikutip dari Daily Mail.
Sebagai perusahaan yang belum terlalu besar, MOGA mengungkapkan kalau mereka memiliki bujet yang terbatas, terutama untuk keperluan iklan dan pemasaran. Oleh sebab itu mereka pun tidak dapat menggunakan terlalu banyak model ataupun muse untuk brand.
Mengingat keterbatasan itu, MOGA memutuskan untuk mempersempit kategori pemilihan model, dan memberikan kesempatan sebesar-besarnya bagi model dengan ras yang kurang 'diidolakan' di dunia fashion. Tapi itu bukan berarti mereka ingin mendiskriminasikan model berkulit putih dan Kaukasia.
"Sebagai desainer, saya tidak pernah bermaksud menyakiti atau menyinggung siapapun, tapi untuk menggunakan panggung yang sudah diberikan kepada saya sebagai katalisator perubahan," kata Azahn Munas, desainer MOGA dalam blog pribadinya.
Pria berusia 23 tahun kelahiran Srilanka itu melanjutkan, "Kami hanya punya tempat terbatas untuk model dan duta produk untuk masing-masing kampanye, dan kami harus sangat bijak menentukan pilihan yang pantas merepresentasikan koleksi."
MOGA merupakan label fashion yang didirikan pada September 2016. Brand ini menjadi viral setelah meluncurkan kampanye 'More Than Meat' pada awal 2017 silam.
Kampanye tersebut menampilkan scarf yang terbuat dari daging. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa wanita bukanlah sekadar 'daging dan tulang', tapi manusia sesungguhnya.
"Kami ingin menggunakan brand ini untuk mendorong terciptanya lingkungan yang penuh toleransi dan penerimaan sehingga wanita muda merasa tidak masalah menjadi dirinya sendiri," pungkas Azahn.
Tonton juga video: 'Anti Mainstream! Agensi Model Ini Rekrut Model Berusia Tua'
(hst/hst)
Label fashion asal Melbourne, MOGA, mencari model-model baru sebagai bintang iklan atau muse brand. Semua wanita dengan bentuk tubuh dan warna kulit boleh melamar, kecuali mereka yang memiliki ras Kaukasia.
Ini merupakan kebijakan baru dari brand yang terkenal dengan produk scarf bermotif tersebut. MOGA tidak akan lagi menggunakan model-model Kaukasia untuk keperluan kampanye produk. Apa alasannya?
Foto: Instagram |
"Kami memutuskan tidak lagi merekrut atau menampilkan model berkulit putih/Kaukasia dalam iklan dan foto kampanye dengan tujuan agar bisa membuka kesempatan yang lebih luas untuk ras dan etnis minoritas," demikian pernyataan tertulis dari MOGA, seperti dikutip dari Daily Mail.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Instagram |
Mengingat keterbatasan itu, MOGA memutuskan untuk mempersempit kategori pemilihan model, dan memberikan kesempatan sebesar-besarnya bagi model dengan ras yang kurang 'diidolakan' di dunia fashion. Tapi itu bukan berarti mereka ingin mendiskriminasikan model berkulit putih dan Kaukasia.
"Sebagai desainer, saya tidak pernah bermaksud menyakiti atau menyinggung siapapun, tapi untuk menggunakan panggung yang sudah diberikan kepada saya sebagai katalisator perubahan," kata Azahn Munas, desainer MOGA dalam blog pribadinya.
Pria berusia 23 tahun kelahiran Srilanka itu melanjutkan, "Kami hanya punya tempat terbatas untuk model dan duta produk untuk masing-masing kampanye, dan kami harus sangat bijak menentukan pilihan yang pantas merepresentasikan koleksi."
Foto: Instagram |
MOGA merupakan label fashion yang didirikan pada September 2016. Brand ini menjadi viral setelah meluncurkan kampanye 'More Than Meat' pada awal 2017 silam.
Kampanye tersebut menampilkan scarf yang terbuat dari daging. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa wanita bukanlah sekadar 'daging dan tulang', tapi manusia sesungguhnya.
Foto: Instagram |
"Kami ingin menggunakan brand ini untuk mendorong terciptanya lingkungan yang penuh toleransi dan penerimaan sehingga wanita muda merasa tidak masalah menjadi dirinya sendiri," pungkas Azahn.
Tonton juga video: 'Anti Mainstream! Agensi Model Ini Rekrut Model Berusia Tua'
(hst/hst)
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Home & Living
Tidak Perlu Repot Bawa Setrika Besar! Setrika Ini Harus Kamu Bawa saat Traveling
Health & Beauty
Bulu Mata Lentik Instan Tanpa Ribet! Cek 3 Produk Ini, Praktis untuk Pemula
Home & Living
SANKEN HWN-K13: Dispenser Portable Ringan, Higienis & Hemat Listrik!
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Justin Bieber Rilis Sneakers Cetak 3D, Harga Dibanderol Rp 22 Jutaan
Brand Fashion AS 'Serbu' Indonesia: Ekonomi Melambat, Minat Belanja Tak Surut
Beyonce Hingga Nicole Kidman Ditunjuk Sebagai Co-Chair MET Gala 2026
Outfit Lewis Hamilton Serba Dior di F1 Abu Dhabi 2025, Disebut Fashion Victim
Makna Busana Serasi Oranye Timothee Chalamet & Kylie Jenner yang Jadi Sorotan
Most Popular
1
10 Potret Pasangan Drakor Saeguk dengan Visual Terbaik Sepanjang Masa
2
Politikus Jadi Kontroversi Pakai Burqa Saat Sampaikan Usulan Larangan Niqab
3
Putri Sofia dari Swedia Terseret Skandal Seks Epstein, Tak Ikut Acara Kerajaan
4
Kematian Tragis Ratu Kecantikan yang Dimutilasi, Kini Suami Didakwa Pembunuhan
5
Justin Bieber Rilis Sneakers Cetak 3D, Harga Dibanderol Rp 22 Jutaan
MOST COMMENTED












































Foto: Instagram
Foto: Instagram
Foto: Instagram
Foto: Instagram