Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Ini Biaya yang Dibayar Desainer Indonesia Tampil di New York Fashion Week

Alissa Safiera - wolipop
Selasa, 22 Agu 2017 16:16 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Getty Images
Jakarta - Beberapa desainer dalam negeri pernah mengharumkan nama bangsa lantaran sukses mengikuti perhelatan mode bergengsi dunia, New York Fashion Week. Beberapa desainer lainnya pun akan segera terbang ke New York untuk bergabung dalam perhelatan tersebut bulan September mendatang.

Kesuksesan beberapa desainer Indonesia sampai ke Negeri Big Apple ini tentu menimbulkan pertanyaan selanjutnya, yaitu berapa harga yang harus dibayar untuk tampil di New York Fashion Week? Panggung mode megah yang jadi perhatian dunia, bersama desainer ternama seperti Marc Jacobs, Alexander Wang hingga Victoria Beckham.

Mengutip dari Fashionista, perkiraan harga tampil di New York Fashion Week bisa menghabiskan uang sampai US$ 200.000 atau sekitar Rp 2,6 miliar tiap kali show. Jumlah ini termasuk bayaran model, PR, produksi, makeup dan rambut, styling baju dan lainnya. Namun jumlah ini adalah hitungan harga minimum. Tentu semakin megah fashion show yang dihelat, makin banyak lagi dana yang dikeluarkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari tempat, data tahun 2014 menyebutkan slot New York Fashion Week rata-rata berkisar antara US$ 15 ribu hingga US$ 60 ribu. Harga ini untuk venue terbesar NYFW, yakni Gedung Teater Lincoln Center. Ruangan yang dinamai The Hub dibanderol seharga US$ 15 ribu sampai US$ 50 ribu untuk panggung utama atau The Tent. Meski mahal, namun banyak desainer yang lebih memilih The Tent untuk pamer koleksinya. Sebab, panggung utama ini mendapat lebih banyak sorotan dunia dan juga memiliki lighting megah.


Selain tempat, desainer juga rela bayar mahal untuk merekrut Public Relation (PR) dan produksi. Rata-rata mereka harus bayar sekitar US$ 10 ribu hingga US$ 20 ribu. Jasa PR sendiri menghabiskan US$ 5 ribu hingga US$ 15 ribu.
Berapa yang Harus Dibayar Desainer Indonesia Tampil di New York Fashion Week?Foto: Dok. Getty Images

Selanjutnya adalah bayaran model yang bervariasi. Pengeluaran ini tergantung dari agensi dan juga jumlah model yang dipakai. Berdasarkan laporan Amy Odell di BuzzFeed, bayaran per model dimulai dari US$ 150 hingga US$ 500 tergantung dari perusahaannya. Namun seperti yang dilansir oleh Refinery29, brand internasional yang sudah memiliki nama besar bahkan bisa menghabiskan hingga US$ 1.000 untuk model yang terkenal.

Makeup dan rambut model pun harus dihitung. Satu brand kecantikan yang bertugas mendandani model di pekan mode dunia bisa dibayar antara US$ 5 ribu hingga US$ 15 ribu.

Selanjutnya adalah kumpulan orang penting dan selebriti yang hadir di front row. Jumlah selebriti yang hadir, biasanya tergantung dari besarnya brand fashion itu sendiri. Kehadiran selebriti juga dibayar oleh desainer atau rumah mode yang mengundang. Beberapa dibayar dengan baju keluaran terbaru. Namun menurut Fashionista, kadang ada pula desainer yang merogoh kocek sampai US$ 100 ribu agar shownya kedatangan selebriti papan atas.

Di luar selebriti, harga totalnya bisa sampai US$ 200 ribu atau sekitar Rp 2,6 miliar untuk runway biasa. Brand-brand besar seperti Burberry, Chanel, Marc Jacobs, Dior sudah pasti harganya jauh di atas itu, karena selalu menyuguhkan show yang ekstravagan. Di tahun 2011 saja, Marc Jacobs menghabiskan US$ 1 juta atau Rp 13 miliar untuk tampil di New York Fashion Week, seperti dikutip dari New York Times.

Untuk desainer Indonesia yang ingin eksis di panggung mode New York harus melewati proses kurasi panjang sebelum bertemu dengan nominal di atas tadi, setidaknya begitu yang diungkap Teti Nurhayati selaku CEO Indonesia Creative Hub, yang membawa para desainer Indonesia ke New York.
Berapa yang Harus Dibayar Desainer Indonesia Tampil di New York Fashion Week?Foto: Arina Yulistara

"Nanti begitu lolos kurasi biasanya kalau orang-orang yang tidak dengan kita langsung ke IMG itu 50% untuk venue harus dibayarkan dulu. Tapi dengan kita karena kita memang prosesnya kurasi dulu lebih spesial saja. Tentu harus komitmen juga. Tiba-tiba mau ikut terus nggak jadi bisa mempermalukan Indonesia," ujar Teti kepada Wolipop, Senin (21/8/2017).

Untuk sebuah pagelaran mode yang bergengsi ini, Teti menyarankan agar para desainer Indonesia sebaiknya tak hanya fokus pada persiapan satu kali show saja. Ia berharap desainer bisa konsisten, mulai dari hal karya dan juga penjualan produk nantinya.
Berapa yang Harus Dibayar Desainer Indonesia Tampil di New York Fashion Week?Foto: Arina Yulistara/Wolipop

"Kita butuh konsistensi di negara yang global seperti AS. Kita seperti memulai lagi, kalau di fashion week lain atau fashion week pendamping kan biasanya sulit untuk ekspor dan ekspos. Tapi lewat New York Fashion Week yang banyak buyer datang, exposure nggak hanya di Indonesia tapi juga global. Konsistennya Indonesia secara terus menerus di event yang besar," tutup Teti. (asf/asf)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads