Mengenal Blocktech, Teknologi Pakaian Anti Angin dari Uniqlo

Jakarta - Kecanggihan teknologi membuat kehidupan sehari-hari jadi lebih mudah dan nyaman. Hal tersebut bukan hanya bisa diterapkan pada alat elektronik namun juga pakaian. Seperti Uniqlo, yang menjadi salah satu merek busana yang selalu melakukan inovasi teknologi dalam setiap koleksinya.

Setelah Heatech yang menghangatkan atau Dry Ex yang menyerap dan mengeringkan keringat, retailer Jepang ini kembali menawarkan inovasi terbarunya, yaitu Blocktech.

Teknologi material busana untuk menghangatkan tubuh tersebut sebenarnya telah hadir pada produk busana atasan sejak beberapa waktu lalu dan kembali ditawarkan musim ini. Busana dengan fitur Blocktech diklaim anti air, anti angin, dan mudah longgar sehingga nyaman dikenakan. Item tersebut cocok dikenakan saat musim dingin atau aktivitas outdoor ekstrem.

"Untuk musim gugur/dingin mendatang, teknologi baru yang kami perkenalkan untuk wanita, pria, dan anak adalah bahan Blocktech. Kami menciptakan outerwear dengan Blocktech, ada pula celananya tapi tidak ada di press preview hari ini. Baju itu sangat ringan tetapi bisa menghalang angin dan air," ungkap Yukihiro Katsuta selaku group senior vice president Uniqlo R&D saat diwawancara Wolipop dalam Uniqlo 2016 Fall/Winter Collection Press Preview di Shibuya Grand Belle Salle Garden, Tokyo, Jepang, Kamis (26/5/2016).

Yukihito menjelaskan jika inovasi tersebut juga didukung oleh penelitian. Saat dikembangkan, Uniqlo mendapatkan hasil riset yang mengungkap, orang mengalami kedinginan ekstra saat berada dalam suhu rendah apalagi ketika angin bertiup.

Untuk itu, merek yang didirikan pada 1944 tersebut menawarkan busana yang bisa menghalang angin sehingga tubuh dapat terasa hangat maksimal.

"Seperti Anda ketahui, kami punya Heattech untuk menjagamu tetap hangat. Tapi itu tidak bisa menghalang angin jadi kami melakukannya dengan Blocktech. Bahan dengan fungsi yang sama sangat mahal di pasaran. Aku pikir kami harus bisa mengembangkan kualitas yang bagus tapi tetap terjangkau," tambah Yukihiro. (ami/hst)