Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Karya Desainer Muda Indonesia, Todjo Hingga ETU Dijual di Sogo Plaza Senayan

Daniel Ngantung - wolipop
Selasa, 15 Des 2015 18:36 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Daniel/Wolipop
Jakarta -

Jakarta Fashion Week (JFW) bekerjasama dengan Sogo Department Store menghadirkan pop-up store yang khusus menjual koleksi desainer muda Indonesia jebolan Indonesia Fashion Forward (IFF), sebuah program inkubasi JFW. Pop-up store ini berlokasi di lantai 2 Sogo Plaza Senayan dan hadir pada 10 Desember 2015 - 10 Januari 2016.

"Spirit IFF adalah mengakselerasi para desainer baru mendapatkan ilmu dan pengalaman yang mungkin baru bisa mereka peroleh 3-10 tahun mendatang. Retail experience salah satunya," kata Ketua Umum JFW Svida Alisjahbana, Selasa (15/12/2015) sore.

Menurut Svida, para desainer dapat memanfaatkan pop-up store ini untuk mendalami seluk-beluk ritel Tanah Air, termasuk soal pemasaran produk, memahami pasar, price positioning dalam rangka mengembangkan label mereka. "JFW bukan klimaks. Para desainer harus melihat realita yang terjadi di pasar. Inilah saatnya. Misal dari segi sizing. Mungkin mereka kerap menciptakan busana ukuran badan model. Nah, sekarang mereka tahu, kalau pasar ukuran badannya beragam ," tambah Svida.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada lima label besutan desainer lokal yang kesempatan untuk menjual produk busana siap pakainya di pop-up store tersebut. Mereka antara lain Todjo (Sapto Djojokartiko), Yosafat Dwi Kurniawan, Tertia (Tertia Enda), ETU (Restu Anggraini), Alex[a]lexa (Monique Nathalia). Di pop-up store tersebut, mereka menawarkan koleksi teranyar untuk spring-summer 2016.

Arnolda Tondobala, Corporate PR & Sales Director PT. Panen Lestari Internusa, perusahaan yang menaungi Sogo Indonesia, mengatakan pintu selalu terbuka bagi desainer muda Indonesia. Menurutnya, dari segi desain, produk mereka cukup berkualitas dan mampu bersaing dengan produk-produk lainnya baik buah desain perancang lokal senior maupun internasional.

Baca Juga: 25 Selebriti Wanita yang Sukses Berbisnis

"Paling kami tinggal memberikan guidance soal produk apa yang digemari konsumen. Tapi tetap ada kendala yaitu ketersedian produk. Desainer terkadang kewalahan memenuhi kebutuhan konsumen," kata Arnolda. Terlepas dari kekurangan itu, hal tersebut juga membuktikan bahwa desainer Indonesia memiliki potensi bermain di ranah department store sekelas Sogo.

Untuk pop-up store ini, pihak Sogo memberikan lahan seluas 40 meter persegi di area utama, tepatnya di tengah lantai 2 Sogo Plaza Senayan yang merupakan flagship store Sogo Indonesia. "Sogo cukup luas, luas maksimal bisa mencapai 20.000 meter persegi. Jadi selalu ada tempat untuk menampung desainer Indonesia," kata Arnolda.

Sogo hadir di tujuh kota besar Indonesia di antaranya Bandung, Bali, Surabaya, dan Samarinda. Arnolda pun tidak menutup kemungkinan, pop-up store ini tersebut juga hadir di Sogo kota-kota tersebut.

"Sogo juga ada di Jepang, Hong Kong, dan negara Asia lainnya. Dari pihak Sogo internasional juga kerap mencari talenta baru. Jadi bisa saja koleksi mereka dijual di sana," tambah Arnolda.

Sebelumnya, Sogo sudah menjadi tempat bagi sejumlah desainer lokal yang notabenenya sudah senior menjual produknya ke khalayak umum. Sebastian Gunawan, Biyan, dan Ghea Panggabean adalah beberapa di antaranya.

Bagi perancang modest-wear Restu Anggraini, pendiri sekaligus direktur kreatif ETU, pop-up store adalah kesempatannya untuk mengenal konsumennya lebih dekat.

"Selama ini saya lebih fokus jualan online. Dengan ini, saya bisa mengetahui konsumen untuk memahami kemauan mereka," kata desainer lulusan IFF generasi keempat yang yang berbasis di Bandung itu.



(dng/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads