Tarian Mewah Busana Cheongsam Sebastian Gunawan
Perayaan tahun baru Imlek atau yang juga dikenal sebagai Lunar New Year menjadi selebrasi penting bagi masyarakat Tionghoa. Selain menandakan pergantian musim, tahun baru ini selalu jatuh di tanggal berbeda dalam jajaran tanggal masehi mengikuti perputaran bulan dalam perhitungan kalender China.
Mengambil filosofi tadi, desainer Sebastian Gunawan pun mengintepretasikan putaran bulan adalah gerakan indah nan lembut bagai tarian. Dalam koleksi terbarunya, inspirasi tarian bulan atau Moon Dance muncul sebagai konsep besar dalam show tahunan selebrasi tahun baru China di tahun kelimanya ini.
"Selain sebagai perayaan yang membawa makna kebahagiaan, bulan seolah tengah menari mengikuti pergantian musim dan membuat saya memilih tajuk Moon Dance (Yue Liang Wu) untuk menggubah eksplorasi busana bernuansa oriental ini," ujar sang desainer tentang koleksi yang dipamerkan di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Barisan koleksi pun bervariasi, Seba tak hanya menyuguhkan cheongsam dalam bentuk klasiknya namun juga membuat kreasi konstruksi berbeda. Beberapa busana ditampilkan sebagai sebuah gaun; terdiri atas gaun-gaun pendek dengan siluet loose atau longgar, adapun gaun fit badan yang jatuh mengikuti siluet tubuh, gaun panjang dengan detail tassel atau ornamen rumbai, belahan rok tinggi, jumpsuit, dan busana yang terdiri dari padanan atas dan bawah. Gaun-gaun panjang dengan siluet yang menonjolkan lekuk tubuh seluruhnya dikemas penuh aplikasi, dari bordir, payet, sampai bulu.
Misalnya saja celana panjang hitam dengan blouse berkerah cheongsam berpotongan mullet atau memanjang ke belakang namun dalam siluet longgar. Adapun pun blouse pas badan dengan rok panjang, yang tak lain untuk memberi keseimbangan antara atasan dan bawahan.
Layaknya rancangan Seba sebelumnya, tatanan payet dan bordir di sepanjang garis jahitan ataupun garis leher ditata secara apik sebagai pemanis gaun. Sang desainer juga menawarkan outer dalam siluet boxy, meninggikan kerah, menurunkan garis jahitan di bahu untuk mendapat nuansa modern tanpa menghilangkan esensi baju Cheongsam klasik.
Eksplorasi material dari yang ringan hingga kain bertekstur tebal dan kokoh dipilih Seba untuk memberi sentuhan elegansi yang menghadirkan padanan modern. Terdiri atas lace, brokat, pique, damask, mikado hingga jacquard.
Suasana festival semakin semarak dalam palet warna cerah untuk ke-68 gaun feminin ini. Variasi mulai warna hijau, lavender, merah, oranye, menjadi pembuka yang menarik. Menyusul kemudian palet hitam dan putih, setelahnya ditutup dengan busana dalam semburat metalik perak dan emas. Dua gaun pengantin dari lini Sebastian Sposa pun ikut mengisi panggung pertunjukan sebagai penutup yang dramatis.
(asf/ays)
Hobbies & Activities
Benston vs Rixton : Keyboard Foldable 88 Key, Mana yang Lebih Worth It untuk Pemula?
Health & Beauty
Rahasia Untuk Kulit Cerah & Kenyal dengan Dr Schatz Phyto Cell Mask
Home & Living
Rumah Lebih Rapi Tanpa Ribet? Rekomendasi 3 Storage Box Andalan yang Wajib Kamu Punya!
Home & Living
Panci Ini Layak Masuk Dapur Kamu! Stein Cast Iron Enamel Pot Hadir Bikin Makanan Cepat Matang
Harga Diprediksi Naik, Ini Alasan Investasi Hermes Lebih Untung Dibanding Emas
Rayakan Emily in Paris Musim 5, Fendi Rilis Tas Baguette dan Peekaboo Edisi Spesial
Eksplorasi Organza Transparan Dalam Balutan Busana Tropis di Runway BFT 2025
Tak Hanya Narapidana, Karya Anak Down Syndrome Warnai Hari Terakhir BFT 2025
Busana Pengantin Menerawang Curi Atensi di Bali Fashion Trend 2025
Foto Natal Keluarga Meghan-Harry Jadi Perbincangan, Detail Ini Dinilai Aneh
5 Karakter Orang yang Jarang Posting Media Sosial tapi Selalu Online
Viral Pengantin Wanita Tak Pakai Makeup saat Menikah, Ingin Jadi Diri Sendiri
Ramalan Zodiak 24 Desember: Aquarius Lebih Tegas, Pisces Lakukan Terobosan











































