Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Inovasi Busana <i>Printer</i> 3D

Masa Depan Mode, Teknologi Gaun 4D yang Bisa Dimodifikasi

Alissa Safiera - wolipop
Senin, 15 Des 2014 11:12 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. Caters News Agency
Jakarta -

Seperti yang semua wanita tahu, mencari dress atau gaun yang sesuai bentuk tubuh dan tampil sempurna saat dipakai bukanlah perkara mudah. Namun sebuah perusahaan asal Amerika menjawab isu tersebut dengan campur tangan teknologi canggih. Dengan modal utama printer 3-D, bisa dibilang ini adalah awal untuk industri mode yang semakin futuristik.

Seperti yang dilansir oleh Daily Maul, perusahaan yang menciptakannya, Nervous System menamakannya '4-D dress' dengan material khusus yang diciptakan lewat proses komputerisasi, hingga akhirnya menciptakan dress inovatif yang tampak sempurna di tubuh wanita yang memakainya. Co-founder dan creative director, Jessica Rosenkrantz mengungkapkan material untuk 'dress masa depan' itu menghabiskan waktu 48 jam dalam proses pencetakan.

Dress diperkirakan mencapai harga 1.900 poundsterling untuk proses pencetakannya atau sekitar Rp 37 jutaan. Terdiri atas 2.279 panel yang dikaitkan dengan 3.316 engsel. Perusahaan yang berbasis di Massachusetts, Amerika ini juga menciptakan aplikasi smartphone dan tablet yang memungkinkan konsumen bermain dengan bentuk dress pilihannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menggunakan aplikasi ini, dari mulai motif, gaya dan fleksibilitas dress dapat diubah. "Aku sangat tertarik akan masa depan di mana bahan busana menjadi lebih personal dan dapat diubah. Hasil cetakan yang menggunakan proses yang disebut Selective Laser Sintering, menggunakan laser untuk membentuk bubuk nilon, dan meninggalkan bubuk meleleh di antara seratnya," ujar Jessica.

Di tahun ini pula, desainer Belanda bernama Anouk Wipprecht merilis gaun 3-D print pertamakalinya yang disebut 'Synapse Dress.' Busana tersebut dibuat dari 150 elemen berbeda, dan disambungkan dengan chip dari Intel Edison. Dengan teknologi Thermoplastic Polyurethane (TPU), material ini dibuat sangat fleksibel yang memberi tingkat kenyamanan tinggi, tak kaku seperti gaun cetak 3-D umumnya.

Busana dalam desain futuristik menjadi favorit para desainer untuk menarik atensi. Namun baru di tahun 2010 futuristik tak hanya menjadi tema namun diaplikasikan secara langsung pada proses pembuatannya. Desainer yang tercatat mengenalkan teknik ini di industri mode adalah Iris Van Herpen, asal Belanda, yang menawarkan gaun dengan proses cetak 3D dalam koleksi bernama 'Crystallization Collection.'

Di tahun 2013, barulah teknik ini semakin menunjukkan perkembangan di ranah mode, salah satunya juga pernah disajikan oleh desainer muda asal Indonesia, Tex Saverio; yang membuat gaun dengan aksesori 3D pada perhelatan Jakarta Fashion Week di 2013 lalu.

(asf/fer)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads