Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Eddy Betty Rancang Busana Unik Perpaduan dari Tenun dan Denim

Alissa Safiera - wolipop
Sabtu, 25 Okt 2014 09:32 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Mohammad Abduh/Wolipop
Jakarta - Nuansa budaya yang kontras antara kain tenun khas Indonesia dan denim ala barat, siapa sangka cocok dipadukan dalam satu tampilan. Eddy Betty dengan label ready to wearnya Edbe (red. E.di.bi) memberi opsi baru untuk kain tenun yang terkesan etnik dan formal dalam pakaian siap pakai bergaya edgy.

Peragaan yang diberi judul Pele Mele ini ditampilkan di area runway pada IPMI Trend Show 2015, Bazaar Fashion Festival, Jakarta Convention Center. Sesuai judul Pele Mele, yang dalam bahasa Prancis berarti memadupadankan sesuatu yang berbeda, sang perancang kali ini berusaha membaurkan dua tekstur berbeda antara tenun dan bahan denim.

"Dari serat kain ada kesamaan antara denim dan tenun. Tapi mix and match agak susah. Kita pakai denim 13 ons tapi tetap mempertahankan unsur dasar Edbe jadi harus tetap freedom, bebas bergerak," ujar Eddy sebelum show di Jakarta Convention Center Hall B, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pele Mele adalah tentang menyusun patchwork atau tambalan kain, dalam artian memadukan dua unsur dan tekstur kain berbeda dalam satu busana. Kesan jeans yang kasual pun diubah jadi lebih etnik, dan terlihat kental budaya Indonesia ketika dipadukan tenun, baik sebagai list atau potongan kainnya.

Pilihan tenun jatuh pada tenun Badui dan Sumba. Menurut sang desainer, kedua tenun memiliki karakter yang sama dengan denim, yaitu memiliki ketebalan, karakter kaku dan seratnya padat.

Padu padan patchwork tenun dan denim pun dibuat dengan sentuhan Asia, khusunya Jepang. Begitu ekspresif dan berani seperti karakter berbusana di negeri sakura sana.

Di awal pertunjukkan, Edbe menghadirkan busana bergaya edgy dari kain denim berwarna gelap. Potongan busana berkonsep dekonstruktif namun potongan yang longgar membuatnya terkesan nyaman, kasual namun tetap bold. Misalnya paduan atasan crop dengan celana jodhpur yang lebar di bagian pinggul namun mengecil di bawah lutut. Adapun celana panjang dengan efek draperi yang terkesan modern.

Di sekuen berikutnya, barulah patchwork tenun bermain di sini. Entah dijadikan hanya sebagai list, ornamen sampai jahitan potongan kain yang disambung dengan denim. Kain tenun Badui memiliki ciri khasnya, yaitu motif kotak dengan warna cerah seperti kuning, biru, oranye dan hijau. Sementara tenun Sumba warnanya lebih kelam. Paduan akhirnya pun cukup unik. Dua warna dan motif yang khas tadi dipadukan dengan warna denim gelap agar tenun tetap bold dan menunjukkan karakternya.

Sebagai gambaran, patchwork tenun Sumba dan Badui dibuat sebagai rok dalam model apron, dress berpotongan minimalis, celana panjang dengan efek draperi, jumpsuit hingga long coat berkerah tinggi. 48 set koleksi busana Edbe tampil gaya, detail jahit yang rumit, dan bervolume. Potongan yang khas Jepang namun bermotif Indonesia, jadi tampilan tepat bagi Anda yang suka tampil unik dan berani.

(asf/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads