Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Demam Piala Dunia

Mengenal Jersey, Bahan Kaos Yang Jadi Favorit Pecinta Bola

wolipop
Selasa, 17 Jun 2014 12:05 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. Getty Images
Jakarta - Merayakan piala dunia yang sedang berlangsung saat ini, para pecinta sepakbola banyak terlihat mengenakan kaos tim favorit mereka. Berbagai warna dan tempelan logo di kaos seakan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri saat memakainya.

Orang awam menyebutnya jersey atau kaos jersey. Namun tahukah Anda alasan mengapa bahan ini dipilih untuk para atlet saat berlaga di lapangan? Apakah karena sifat bahannya yang mengkilap dan tidak lecek? Tidak banyak orang yang peduli tentang pengetahuan tekstil namun sebagai pemakai kaos tersebut, tidak ada salahnya Anda memahami karakter kaos tersebut.

Jersey pertamakali diciptakan di area Jersey, Channel Islands, Inggris. Aslinya ia terbuat dari wol, namun seiring perkembangan zaman ia banyak tergantikan serat sintetis. Desainer yang pertamakali mempopulerkannya adalah Coco Chanel yang membuatnya sebagai pakaian dalam di tahun 1916 yang menuai kontroversi.

Kamipun berbincang dengan salah satu desainer kenamaan Indonesia yang tergabung dalam APPMI (Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia) serta dosen mode di Institut Kesenian Jakarta, Taruna K. Kusmayadi. Ia pun memaparkan kelebihan dan kekurangan materi kaos yang sering dijadikan untuk seragam olahraga tersebut.

"Jersey yang sekarang banyak dipakai pemain bola itu sebenernya bukan jersey murni tapi bahan polyester. Sifatnya mengkilap, tidak memiliki pori sehingga menahan panas atau air yang mengenainya. Ia dibuat untuk menjaga temperatur tubuh pemakainya tetap hangat saat dipakai berolahraga dan karena tidak berpori, tidak akan terlihat lepek karena berkeringat," ujarnya saat diwawancara via telepon, Selasa (17/06/2014).

Memang jika diperhatikan, meskipun bersimbah peluh karena berlari ke sana kemari, para pemain bola terlihat berkeringat di kulit yang terbuka, sedangkan bajunya tetap terlihat mengkilap tanpa terkesan lepek menempel di tubuh. Hal itu disebabkan keringat sama sekali tidak diserap bahan jersey.

Keuntungan lain selain menjaga penampilan para olahragawan tetap prima tanpa kesan lepek di lapangan, bahan jersey ini juga baik untuk para atlet dalam hal menghangatkan tubuh. Di banyak negara Barat yang cuacanya dingin, bahan jersey tetap membuat pemakainya hangat sehingga terhindar dari otot kaku.

Di dunia olahraga, bahan yang digunakan umumnya 100% polyester. Sedangkan untuk keperluan fashion dan pakaian sehari-hari, bahan ini dicampur dengan bahan lain seperti katun, sutra hingga wol. Jersey murni dikatakan oleh Mas Nuna, panggilan akrab Taruna sebaiknya tidak digunakan terlalu lama karena tidak baik untuk kulit. Dikarenakan ia tidak memiliki pori yang memungkinkan kulit bernapas.

"Jika memang ingin tetap pakai, harus pakai daleman kaos katun, jadi keringat diserap sama si kaos katun," ujarnya menambahkan. Jangan heran jika saat memakainya, banyak orang yang mungkin menjauhi Anda karena aroma tak sedap. Hidung sendiri mungkin tak sadar namun bau menyengat karena keringat yang tak bisa diserap baju bisa mengganggu orang di sekitar Anda.


(fer/fer)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads