Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Florence Pugh Bongkar Permintaan Tak Pantas Saat Syuting Adegan Intim

Kiki Oktaviani - wolipop
Minggu, 16 Nov 2025 18:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

LONDON, ENGLAND - APRIL 22: Florence Pugh attends the
Florence Pugh Foto: Gareth Cattermole/Getty Images
Jakarta -

Aktris Florence Pugh bicara blak-blakan soal pengalaman yang tidak menyenangkan saat menjalani syuting adegan intim di sebuah lokasi syuting. Meski ia memuji beberapa tim koordinator 'sex scene', aktris 29 tahun itu juga membuka sisi gelap lainnya.

"Saya punya pengalaman luar biasa dengan koordinator intim. Namun, saya juga pernah mendapat pengalaman yang buruk," ujar Pugh di podcast The Louis Theroux.

Ketika adegan panas dimulai, semua tim ada di momen tersebut. Hal tersebut justru membuat suasana jadi canggung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka membuat semuanya menjadi aneh dan canggung, dan sama sekali tidak membantu. Rasanya seperti mereka ingin ikut terlibat dalam cara yang tidak perlu, dan itu tidak membantu prosesnya. Saya rasa ini pekerjaan yang masih dalam proses pengembangan," kenangnya lagi.

Aktris yang telah membintangi berbagai genre film, dari drama indie hingga adegan romantis dalam blockbuster bersama Harry Styles di Don't Worry Darling dan Cillian Murphy di Oppenheimer, menilai bahwa peran koordinator keintiman sebenarnya membawa banyak manfaat, namun masih membutuhkan pengembangan.

ADVERTISEMENT

Ia menegaskan bahwa masih ada permintaan atau arahan yang dirasa tidak pantas diberikan kepada para aktor dan aktris saat menjalani adegan intim.

"Saya cukup percaya diri, nyaman dengan tubuh saya, dan selalu bisa memastikan suara saya terdengar. Meski begitu, ada banyak hal yang kini saya sadari betapa tidak pantasnya saya diminta melakukan hal itu atau diarahkan seperti itu," ungkap Pugh.

Menurutnya, keberadaan koordinator intim yang kompeten bukan hanya soal keamanan fisik, tetapi juga soal menjaga kualitas cerita dan kenyamanan para aktor. Lewat bekerja dengan koordinator intim terbaik, Pugh baru memahami bagaimana adegan seks bisa menjadi bagian dari narasi, bukan sekadar kewajiban.

"Saya jadi lebih memahami maknanya, terutama saat bekerja dengan koordinator yang hebat dalam adegan seks," katanya.

Ia menjelaskan bahwa prosesnya bukan hanya tentang teknik, tetapi tentang menggali dinamika hubungan karakter.

"Tujuannya adalah mencari ceritanya, jenis hubungan intimnya seperti apa, bagaimana mereka saling menyentuh, sudah berapa lama mereka saling mengenal," jelas Pugh.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads