Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Florence Pugh Suarakan Dukungan untuk Palestina, Sindir yang Pilih 'Netral'

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Jumat, 19 Sep 2025 11:45 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Florence Pugh berbicara di atas panggung selama konser Together For Palestine di Wembley Arena pada 17 September 2025 di London, Inggris.
Florence Pugh di Konser Penggalangan Dana Together for PalestineFoto: Getty Images for ABA/Samir Hussein
Jakarta -

Aktris Florence Pugh menunjukkan kepeduliannya pada isu kemanusiaan. Rabu malam (17/9/2025), bintang film 'Midsommar' dan 'Thunderbolts' ini tampil di konser penggalangan dana Together for Palestine yang digelar di OVO Arena Wembley, London, Inggris.

Dalam kesempatan itu, Florence menyampaikan pidato singkat yang sarat makna.

"Saya akan bicara singkat saja. Malam ini begitu istimewa, saya merasa terhormat bisa menjadi bagian dari acara ini. Terima kasih sudah hadir," ucapnya membuka pidato, seperti dilansir Vulture.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyoroti sikap sejumlah selebriti dan tokoh dunia yang memilih diam atas genosida yang terjadi di Gaza, Palestina, oleh militer Israel.

"Diam di tengah penderitaan sebesar ini bukanlah netralitas. Itu keterlibatan," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Pugh melanjutkan bahwa empati seharusnya tidak sesulit ini untuk ditunjukkan.

"Empati tidak seharusnya sulit, dan seharusnya tidak pernah dibuat sulit. Saya tinggalkan itu untuk kalian renungkan. Nikmati sisa malam ini, terus berikan tekanan pada pemerintah, dan terima kasih sudah berada di sini," tambahnya.

Acara Together for Palestine menghadirkan deretan musisi ternama seperti Gorillaz, King Krule, Brian Eno, PinkPantheress, Cat Burns, Bastille, James Blake, hingga Sampha. Dari kalangan sineas, selain Florence, hadir pula aktor Benedict Cumberbatch.

Florence Pugh bukan kali pertama bersuara soal konflik Gaza. Sebelumnya, ia ikut menandatangani petisi yang ditujukan pada Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, meminta pemerintah menghentikan keterlibatan negara tersebut dalam tragedi kemanusiaan di Gaza.

Lewat sikapnya, wanita 29 tahun ini mengingatkan bahwa suara publik, terutama dari tokoh budaya, bisa menjadi alat penting untuk menggugah kesadaran. Karena, seperti yang ia tekankan malam itu, memilih diam sama artinya dengan membiarkan penderitaan terus terjadi.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads