Sam Smith Operasi Sedot Lemak di Usia 13 Tahun karena Tak Tahan Di-bully

Penyanyi asal Inggris, Sam Smith, membuka kisah masa kecilnya yang sulit karena jadi korban perundungan. Sering di-bully karena fisiknya, ia depresi hingga memutuskan menjalani operasi liposuction atau sedot lemak di usia 13 tahun.

Dalam wawancara di podcast Podcrushed, pelantun 'Stay With Me' ini mengaku keputusan tersebut diambil setelah dirinya terus-menerus menjadi korban ejekan teman sekolah karena perubahan fisik di bagian dada.

"Saya menjalani operasi di dada saat berusia 13 tahun karena dada saya terus membesar," ungkap Sam, seperti dikutip dari Straits Times.

Dia melanjutkan, "Ada banyak alasan kenapa operasi itu dilakukan. Tapi utamanya, saya benar-benar diejek habis-habisan. Saya tidak bisa berenang di sekolah... dan berganti pakaian di ruang ganti adalah neraka bagi saya."

Sam bercerita bahwa kedua orang tuanya sangat mendukung keputusan tersebut setelah melihat dampak besar yang dirasakan sang anak.

"Mereka sangat mendukung karena mereka tahu betapa hal itu menghancurkan rasa percaya diri saya," ujarnya dalam acara yang dibawakan oleh aktor You, Penn Badgley, tersebut.

Namun, prosedur itu tidak berjalan mulus. Meski operasi berhasil, proses pemulihan ternyata cukup panjang karena Sam harus mengenakan perban kompresi di dada selama berbulan-bulan.

"Itu benar-benar mimpi buruk. Saya seharusnya hanya memakainya selama sebulan, tapi akhirnya hampir setahun penuh," kenangnya.

Sam, yang secara terbuka menyatakan diri sebagai non-biner pada 2019, juga pernah berbicara tentang perjuangannya menghadapi isu citra tubuh sejak kecil. Penyanyi 33 tahun ini mengungkapkan bahwa rasa tidak percaya dirinya sudah muncul sejak usia delapan tahun.

"Saya dulu sering meminta ibu menulis surat ke sekolah agar tak perlu ikut pelajaran renang," kata Sam.

"Saat berusia 11 tahun, saya akhirnya pergi ke dokter karena rasa tidak percaya diri itu sudah memengaruhi suasana hati saya setiap hari," tambahnya.

Kini, setelah kariernya sukses dengan lagu-lagu hits seperti Stay With Me (2014) dan Writing's On The Wall (2015), Sam tak ragu membagikan kisah masa lalunya. Hal itu dijadikannya sebagai bentuk keberanian menerima diri dan menginspirasi banyak orang yang mungkin mengalami hal serupa.