Kasus Cabul Mohamed Al Fayed, Dituduh Intip Pengunjung di Kamar Ganti Harrods
Tudingan pelecehan seksual yang menyeret nama konglomerat Mohamed Al Fayed terus berlanjut. Kali ini, ia dituduh memasang kamera pengawas di kamar ganti Harrods untuk mengintip pengunjung yang sedang mencoba pakaian.
Dalam buku terbaru berjudul 'The Monster of Harrods' karya jurnalis Alison Kervin, mantan pengawal Al Fayed mengklaim bosnya telah melakukan perbuatan tak senonoh itu selama memimpin Harrods.
Mohamed Al Fayed berpose di depan patung Michael Jackson di London pada 2011. (Foto: Ian Walton/Getty Images) |
Al Fayed, yang meninggal pada 2023 lalu, pernah menjadi pemilik pusat belanja mewah legendaris di London, Inggris, itu selama 25 tahun sebelum menjualnya kepada perusahaan Qatar pada 2010. Ketenaran pria berdarah Mesir itu sebagai pebisnis ritel yang sukses juga tak lepas dari sosok sang putra, Dodi Al Fayed, yang sempat menjalin hubungan asmara dengan Putri Diana sebelum sejoli tersebut meninggal dalam kecelakaan tragis di Paris, Prancis, pada 1997.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam buku yang dirilis pada Kamis (5/6/2025) itu, sumber yang hanya ingin diidentifikasi sebagai 'Biggie' itu mengungkap bahwa selama kepemimpinan sang taipan, Harrods dipenuhi kamera tersembunyi, termasuk di area ruang ganti pelanggan serta toilet dan ruang ganti staf perempuan.
"Orang-orang tidak banyak membicarakan ini, tapi kamera dipasang hingga ke pintu masuk dan sedikit mengarah ke ruang ganti pelanggan. Jika Anda pernah mencoba pakaian di Harrods saat era Al Fayed, kemungkinan besar Anda sedang diawasi," kata Biggie seperti dikutip Daily Mail.
Mohamed Al Fayed menyambut Putri Diana di Harrods pada Oktober 1996. (Foto: Alisdair MacDonald/Mirrorpix/Getty Images) |
Pemasangan kamera dan penyadapan telepon diduga diperintahkan oleh kepala keamanan Harrods saat itu, John Macnamara, mantan detektif kepolisian. Tujuannya, menurut kesaksian Biggie, bukan hanya untuk pengawasan toko tetapi juga untuk memuaskan hasrat predator Al Fayed terhadap para perempuan yang menarik perhatiannya.
Biggie, yang mulai bekerja pada 1985 tak lama setelah Al Fayed membeli Harrods, menyebut para staf keamanan kerap memperhatikan layar monitor secara intensif. "Macnamara sering bertanya tentang perempuan yang menarik perhatian Fayed, dan tak jarang terdengar tawa kecil ketika mereka menonton rekaman di ruang ganti," ungkapnya.
Kervin sebagai penulis buku tersebut mengutarakan telah mewawancarai sekitar 60 saksi, korban, dan mantan karyawan. Ia menggambarkan suasana kerja di Harrods saat itu "seperti hidup dalam dunia The Truman Show" karena pantauan kamera yang tak kenal waktu dan tempat.
Suasana di depan Harrods, London, pada Desember 2020. (Foto: Jo Hale/Getty Images) |
Seorang teknisi yang namanya disamarkan sebagai 'the Engineer' memastikan keberadaan alat perekam di hampir seluruh sudut toko. Menurut Engineer, tidak ada satu pun orang yang kebal dari pengawasan, mulai dari direktur keuangan, sopir, hingga sesama pengawal, semuanya diawasi.
"Kami harus memastikan semuanya berfungsi dan semua rekaman tersimpan rapi. Terkadang Al Fayed meminta untuk melihat atau mendengar rekaman tertentu," tuturnya.
Mohamed Al Fayed meninggal dunia dalam usia 94 tahun tanpa pernah diadili. Tahun lalu, ia diungkap sebagai pelaku kekerasan seksual berantai menyusul penayangan dokumenter berjudul 'Al Fayed: Predator at Harrods' produksi BBC. Hingga kini lebih dari 500 korban serta saksi telah melapor.
Emma Jones, pengacara hak asasi manusia yang mewakili sejumlah korban, menyebut temuan ini mengerikan dan menyerukan investigasi publik. "Jika benar bahwa ada pengawasan tersembunyi di toilet atau ruang ganti, maka ini adalah pelanggaran serius terhadap hak privasi," ujarnya.
Pekan lalu, para penyintas kasus ini menyerahkan surat ke kantor Perdana Menteri Inggris, menuntut penyelidikan atas dugaan pembiaran sistematis dan keterlibatan pihak internal toko maupun kepolisian.
Polisi London (Scotland Yard) telah mengkonfirmasi bahwa mereka tengah menyelidiki setidaknya lima orang yang diduga membantu aksi-aksi Al Fayed.
Merespons tudingan pelecehan yang tertuju pada mantan pemiliknya, pihak Harrods menyatakan keterkejutan dan kecaman. "Catatan kami tidak menunjukkan keberadaan kamera di area yang melanggar privasi staf atau pelanggan," ujar juru bicara Harrods.
(dtg/dtg)
Home & Living
Hampers Tumbler Ini Bisa Jadi Pilihan Kado Natal Terbaik untuk Orang Tersayang
Health & Beauty
Limited Edition! Ada Catokan atau Hair Dryer, Pilih Hampers Natal Sesuai Kebutuhan
Hobbies & Activities
Secretlab TITAN Evo NEO Hybrid Leatherette - Stealth, Kursi Gaming Premium yang Serius Jaga Postur
Health & Beauty
Rambut Tetap Sehat & Lembut Meski Aktivitas Padat? Ini 3 Hair Oil yang Wajib Kamu Coba!
Michelle Obama Ungkap Tradisi Natal Keluarga, Kirim 100 Ribu Kartu Ucapan
Profil Won Ji An, Sosok Pacar Park Seo Joon di Drama Surely Tomorrow
Sinopsis Jurassic World: Fallen Kingdom, Saat Dinosaurus Kembali Terancam
Serba Serbi Pernikahan Kim Woo Bin-Shin Min Ah: Gaun, Menu & Souvenir
Madonna Liburan Bareng Pacar Brondong, Pamer Foto Tanpa Makeup di Usia 67
8 Foto Jerry Yan di Konser Reuni F3, Awet Muda Bak Vampir di Usia 49
8 Foto Gender Reveal Alyssa Daguise-Al Ghazali Bertema Safari, Bumil Memukau!
Kisah Pilu Tylor Chase: Bintang Nickelodeon Kini Jadi Gelandangan
8 Potret Kim Seon Ho-Go Yoon Jung, Cinlok di Can This Love Be Translated

















































