Wanita yang Dijual Epstein ke Pangeran Inggris Ditemukan Meninggal Bunuh Diri
Virginia Giuffre, sosok wanita yang mengungkap praktik pelecehan seksual yang melibatkan Jeffrey Epstein dan Pangeran Andrew, yang merupakan paman dari Pangeran William itu ditemukan meninggal dunia pada Kamis (24/4/2025), di kediamannya di Neergabby, Australia. Ia mengakhiri hidupnya sendiri di usia 41 tahun.
"Virginia mengakhiri hidupnya karena bunuh diri, setelah seumur hidup menjadi korban pelecehan seksual dan perdagangan manusia," ungkap pihak keluarga kepada People.
"Virginia adalah pejuang tangguh dalam melawan kekerasan seksual dan perdagangan manusia. Ia adalah cahaya yang mengangkat begitu banyak penyintas lainnya," tambah keluarga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Virginiamenuntut Epstein karena dia menjadi korban perdagangan seks. Meski hidupnya dipenuhi luka, Virginia tidak pernah berhenti memperjuangkan keadilan.
"Saat menggendong putrinya yang baru lahir, Virginia sadar ia harus melawan mereka yang telah menyakitinya dan begitu banyak orang lain. Meski berjuang hingga akhir, beban itu terlalu berat untuk ditanggung sendiri. Kini ia bersama para malaikat," tulis pihak keluarga di media sosial.
Kisah tragis Virginia bermula saat ia baru berusia 16 tahun. Ia direkrut oleh Ghislaine Maxwell untuk bekerja bagi Jeffrey Epstein, tanpa tahu bahwa dirinya akan dijebak dalam lingkaran gelap perdagangan seks kelas atas. Ia dipaksa melayani Epstein dan juga pria-pria berkuasa lain, termasuk, Pangeran Andrew dari Inggris.
Virginia akhirnya melarikan diri pada tahun 2002, namun bayang-bayang trauma itu tidak pernah benar-benar pergi. Dalam sebuah wawancara, Virginia menggambarkan pertemuan pertamanya dengan Pangeran Andrew di London tahun 2001.
"Dia adalah penari terburuk yang pernah saya lihat. Keringatnya seperti hujan membanjiri saya. Saya merasa jijik, tapi saya tahu saya harus membuatnya senang, karena itu yang diharapkan Jeffrey dan Ghislaine," ungkap Virginia.
Pangeran Andrew selalu membantah tuduhan tersebut. Dalam wawancara kontroversial dengan BBC pada 2019, ia menyatakan bahwa tidak pernah bertemu dengan Virginia. Menurutnya, fotonya dengan Virginia telah direkayasa.
Tuntutan hukum yang diajukan Virginia terhadap Pangeran Andrew pada 2021 akhirnya diselesaikan di luar pengadilan, dengan jumlah kompensasi yang dirahasiakan. Ia mendirikan Speak Out, Act, Reclaim (SOAR), sebuah organisasi non-profit untuk mendukung para penyintas kekerasan seksual.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
(kik/kik)
Hobbies & Activities
Benston vs Rixton : Keyboard Foldable 88 Key, Mana yang Lebih Worth It untuk Pemula?
Health & Beauty
Rahasia Untuk Kulit Cerah & Kenyal dengan Dr Schatz Phyto Cell Mask
Home & Living
Rumah Lebih Rapi Tanpa Ribet? Rekomendasi 3 Storage Box Andalan yang Wajib Kamu Punya!
Home & Living
Panci Ini Layak Masuk Dapur Kamu! Stein Cast Iron Enamel Pot Hadir Bikin Makanan Cepat Matang
TikTok Viral Verificator
Viral Curhat Pria Korban Banjir Aceh: Rumah Penuh Lumpur, Ijazah Hancur
Putri Kim Kardashian Debut di Instagram, Baru 4 Hari dapat 490 Ribu Followers
Alasan 'Liar' Brooklyn Beckham Blokir David dan Victoria Beckham di Instagram
Kata Hyun Bin soal Akting Bareng Son Ye Jin, Ungkap Genre yang Ingin Dicoba
Gaya 'Kembar' Nagita Slavina & Syahrini di Paris, Pakai Blazer Rp 123 Juta
7 Foto Seo Ye Ji Curi Atensi dengan Penampilan Terbaru, Siap Menyambut Natal
Alasan 'Liar' Brooklyn Beckham Blokir David dan Victoria Beckham di Instagram
Putri Kim Kardashian Debut di Instagram, Baru 4 Hari dapat 490 Ribu Followers
TikTok Viral Verificator
Viral Curhat Pria Korban Banjir Aceh: Rumah Penuh Lumpur, Ijazah Hancur












































