Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kengerian Cate Blanchett dengan Teknologi AI yang 'Bisa Sangat Merusak'

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Senin, 02 Des 2024 08:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Australian actress Cate Blanchett arrives for the screening of the film
Aktris Cate Blanchett. Foto: AFP via Getty Images/PATRICIA DE MELO MOREIRA
Jakarta -

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan menjadi salah satu teknologi paling berpengaruh di era digital ini. Dampaknya pun terasa di berbagai aspek kehidupan, mulai dari cara kita bekerja hingga berinteraksi dengan orang lain.

Namun di sisi lain, AI juga membawa tantangan, terutama dalam hal privasi, etika, hak cipta hingga ketimpangan akses. Hal itu juga yang menjadi kekhawatiran aktris Cate Blanchett.

Bintang film 'The Lord of the Rings' ini berpendapat bahwa teknologi AI lebih banyak memberi dampak negatif, terutama di kalangan masyarakat awam. Dia mencontohkan bagaimana robot AI dapat menirukan suara seseorang, rata-rata figur publik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kesampingkan apakah mereka seorang aktor atau bukan, jika kamu merekam dirimu sendiri selama tiga atau empat detik, suaramu bisa ditiru," tutur wanita 55 tahun ini kepada BBC.

Cate juga yakin kecerdasan buatan sangat berpotensi menjadi destruktif, ketimbang memberi manfaat signifikan.

ADVERTISEMENT

"Jika kamu melihatnya dari satu sisi, AI merupakan kreativitas, tapi juga bisa sangat merusak, dan tentu saja ini merupakan sisi lain dari itu," tambahnya.

Aktris asal Ingris, Keira Knightley juga mempunyai kekhawatiran yang sama. Dia mengaku sedikit cemas dengan peningkatan dan popularitas AI akhir-akhir ini yang seolah mulai mengambil alih peran manusia dalam kehidupan.

Bintang 'Pirates of the Caribbean' ini menyoroti fenomena di mana suara seseorang bisa ditiru oleh komputer yang bisa saja digunakan untuk menggantikan perannya suatu hari nanti. Jika suara saja sudah bisa ditiru AI, bukan tidak mungkin wajah aktor atau aktris akan dimanipulasi juga.

"AI berpotensi menjadi bencana besar - saya berharap pemerintah dapat mengambil tindakan dan mengaturnya," kata wanita 39 tahun tersebut, dilansir Daily Telegraph.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads