Anak Rahasia Vladimir Putin Kini Tinggal di Prancis, Kerja Jadi DJ

Keberadaan Luiza Rozova yang diyakini sebagai anak rahasia Presiden Rusia Vladimir Putin terungkap. Luiza disebut tinggal di Prancis dan bekerja sebagai DJ.

Luiza bekerja sebagai DJ dengan nama samaran. Wanita dengan nama asli Elizaveta Krivonogikh itu menurut investigasi stasiun TV Ukraina, TSN tinggal di Paris.

Keberadaan Luiza di Paris terungkap melalui manifes penerbangan yang bocor. Dalam investigasinya TSN mencocokkan tanggal lahir dan nomor telepon Luiza dengan salah satu nama aliasnya.

Pada akta kelahirannya, yang tidak mencantumkan nama ayahnya, Luiza menunjukkan nama patronimiknya sebagai Vladimirovn. Patronimik adalah nama pribadi yang berdasarkan pada nama pemberian dari ayah, kakek, atau leluhur. Vladimirovn nama patronimik dari Luiza menurut kebiasaan penamaan Rusia berarti putri Vladimir.

Luiza diduga merupakan hasil hubungan gelap Putin dengan Svetlana Krivonogikh, seorang mantan petugas kebersihan, pada akhir 1990-an dan awal 2000-an. Hubungan cinta tersebut terjadi saat Putin masih menikah dengan mantan istrinya, Lyudmila Putina.

Svetlana Krivonogikh kini menjadi salah satu wanita terkaya di Rusia, menurut laporan media lokal. Dia menjadi miliuner yang memiliki klub malam dan saham di bank Rusia.

Pihak Istana Kremlin belum memberikan tanggapan atas laporan terkait keberadaan anak rahasia Vladimir Putin ini. Mereka juga jarang berkomentar tentang kehidupan pribadi Putin.

Putin terkenal sangat tertutup tentang anak-anaknya, termasuk jarang membahas aktivitas mereka atau bahkan mengakui keberadaan mereka. Namun dalam dua tahun terakhir, ketika rumor tentang kesehatannya yang menurun semakin ramai dibicarakan, presiden 72 tahun tersebut mengonfirmasi memiliki dua anak Katerina Tikhonova, 37 tahun, dan Maria Vorontsova, 39 tahun. Keduanya merupakan anak Putin dari pernikahannya dengan dengan Lyudmila Putina yang ia ceraikan pada 2013.

Vorontsova dan Tikhonova memilih tak mengekspos diri mereka di publik. Namun pada 2022, AS memberikan sanksi kepada keduanya setelah terungkap mereka memperkaya diri dengan mengorbankan rakyat Rusia.

Tikhonova adalah mantan penari yang kini menjalankan inisiatif kecerdasan buatan di Universitas Negeri Moskow. Sedangkan Vorontsova adalah peneliti medis dan salah satu pemilik Nomenko, sebuah perusahaan investasi di bidang kesehatan.