Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kasus Perdagangan Seks, P Diddy Mencoba Memeras Saksi Dari Balik Penjara

Kiki Oktaviani - wolipop
Senin, 18 Nov 2024 12:15 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

BEVERLY HILLS, CA - DECEMBER 02:  Sean Diddy Combs attends The Four cast Sean Diddy Combs, Fergie, and Meghan Trainor Host DJ Khaleds Birthday Presented by CÎROC and Fox on December 2, 2017 in Beverly Hills, California.  (Photo by Jerritt Clark/Getty Images for Ciroc)
P Diddy Foto: dok. Getty Images
Jakarta -

Kasus hukum yang melibatkan rapper dan produser Sean Diddy Combs atau P Diddy semakin memanas. Terbaru, ia dituduh mencoba memeras saksi dalam persidangan perdagangan seks yang menjeratnya. Diddy disebut melakukan pemerasan dari balik penjara.

Rapper 56 tahun itu juga berupaya memengaruhi calon juri dari balik jeruji besi. Tuduhan ini muncul melalui rekaman telepon penjara yang kini menjadi bukti kunci di pengadilan federal Manhattan.

Menurut dokumen pengadilan, Diddy yang saat ini berusia 55 tahun diduga melanggar aturan penahanan sejak ditangkap pada bulan September. Salah satu upaya yang dilakukan adalah meminta keluarganya menjalankan kampanye media sosial di sekitar hari ulang tahunnya, dengan tujuan memengaruhi opini publik dan calon juri. Jaksa penuntut menyebut tindakan ini sebagai upaya manipulasi yang disengaja untuk merusak proses hukum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami memiliki bukti kuat bahwa terdakwa berusaha mengintimidasi saksi dan memengaruhi jalannya persidangan melalui cara-cara yang tidak sah," ungkap jaksa dalam dokumen tersebut.

Selain itu, permohonan jaminan terbaru Diddy senilai Β£40 juta (sekitar Rp760 miliar) juga mendapat penolakan keras dari jaksa.

ADVERTISEMENT

"Tindakan ini menunjukkan terdakwa tidak memiliki rasa hormat terhadap hukum," tambahnya.

Kasus ini bermula dari tuduhan bahwa Diddy menyelenggarakan pesta liar yang disebut 'Freak Offs,' di mana ia diduga memaksa pekerja seks untuk melakukan tindakan yang tidak konsensual melalui ancaman kekerasan dan uang. Jaksa juga menuding Diddy merekam adegan seksual tersebut untuk kepuasan pribadinya.

Dalam penggeledahan di dua rumah mewah miliknya di Los Angeles dan Miami Beach, agen federal menemukan sejumlah barang mencengangkan, termasuk lebih dari 1.000 botol pelumas, narkoba, dan senjata api AR-15 dengan nomor seri yang sudah dihapus. Pengacara Diddy, Marc Agnifilo, membantah semua tuduhan dan menyebut bahwa kliennya menjadi target karena rasisme.

"Mereka hanya ingin menjatuhkan pria kulit hitam sukses seperti Diddy," katanya kepada TMZ.

Agnifilo juga menuduh penyelidik sengaja mencari-cari kesalahan di luar urusan bisnis dan pajak kliennya.

"Ketika mereka tidak menemukan apapun, mereka beralih ke urusan pribadi di kamar tidur," lanjutnya.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads