Pria Tuntut Ibu ke Pengadilan karena Buang Puluhan Manga 'Attack on Titan'
Bagi sebagian orang, komik Jepang atau manga mungkin sekadar bacaan biasa, untuk mengisi waktu luang. Tapi untuk sebagian lagi, manga merupakan barang berharga, hingga dijadikan koleksi.
Maka ketika koleksi berharga itu dirusak atau dibuang orang lain, seorang kolektor bisa sangat sedih, kecewa hingga marah. Seperti yang dialami pemuda asal Taiwan ini, yang koleksi manga kesayangannya dibuang oleh ibunya.
Pria berusia 20 tahun ini sangat marah ketika puluhan manga -yang diperkirakan bernilai tinggi- dibuang tanpa sepengetahuannya. Saking marahnya, dia sampai menuntut sang ibu ke pengadilan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus bermula ketika ibu yang tinggal di Kota Chiayi ini mulai lelah melihat koleksi manga putranya yang terus saja bertambah dan menggunung hingga memenuhi ruangan. Jadi ketika dia menemukan koleksi manga 'Attack on Titan' milik putranya, dia melihat buku-buku tersebut sudah sedikit lembap.
Manga 'Attack on Titan'. Foto: Anime News Network |
Sang ibu memutuskan untuk mendaur ulang sehingga ruangan di rumah bisa lebih lega. Wanita berusia 64 tahun tersebut tidak pernah menanyakan apakah koleksi manganya boleh dibuang, sampai ketika putranya pulang, dia mendapati 32 jilid komiknya hilang.
Terbakar emosi, pria tersebut melaporkan ibunya ke polisi. Dia mengajukan gugatan terhadap ibu kandungnya sendiri atas tuduhan menghancurkan properti pribadi tanpa persetujuan.
Seperti dikutip dari Oddity Central, dia menerangkan bahwa 'Attack on Titan' adalah manga yang sangat populer, sehingga menemukan koleksi lengkapnya sangatlah sulit. Beberapa dari 32 jilid manga itu sudah tidak dicetak lagi dan dianggap sebagai barang langka.
Di sisi lain, ibunya menganggap bahwa beberapa jilid manganya sudah lembap dan memakan banyak ruang. Jadi menurutnya membuangnya keluar rumah adalah hal yang wajar.
Sang ibu mengajukan untuk menempuh jalan damai, namun putranya menolak dan tidak mau berbicara dengannya.
Insiden ini terjadi pada Februari 2024 lalu, tapi Pengadilan Distrik Chiayi mengeluarkan putusannya baru-baru ini. Hakim memutuskan ibunya harus membayar denda sebesar 5.000 dollar Taiwan ($160) atau sekitar Rp 2,3 juta.
Dia dianggap gagal menghormati hak milik putranya, dan hal itu tidak dapat dimaafkan. Sementara itu, media setempat melaporkan bahwa hingga kini putranya masih menolak berbicara maupun damai dengan ibunya.
(hst/hst)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Gagal Ujian Pengacara, Kim Kardashian Jadi Tak Percaya Diri
Cita-cita Lisa BLACKPINK Terwujud, Bintangi Film Action Pertama Sejak Debut
Sinopsis Rambo: Last Blood di Bioskop Trans TV Hari Ini
TikTok Viral Verificator
Kisah Viral Wanita Bangun Rumah dari Nol, Sekejap Ludes Terbawa Banjir Padang
3 Tahun Sakit Punggung Tak Kunjung Sembuh, Kylie Jenner Coba Terapi Ini
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
Foto: Pesona Winter aespa yang Digosipkan Pacaran dengan Jungkook BTS
Studi Ungkap Kencan Online Bikin Wanita Tergoda Operasi Plastik, Ini Alasannya












































