Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Pengakuan Mengejutkan Jessie J, Ungkap Idap ADHD dan OCD

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Senin, 22 Jul 2024 08:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

LONDON, ENGLAND - AUGUST 12:  Singer Jessie J during the Closing Ceremony on Day 16 of the London 2012 Olympic Games at Olympic Stadium on August 12, 2012 in London, England.  (Photo by Hannah Peters/Getty Images)
Penyanyi Jessie J. Foto: Getty Images
Jakarta -

Pengakuan mengejutkan datang dari penyanyi Jessie J. Musisi yang populer lewat lagu 'Price Tag' ini mengungkap bahwa dia mengidap gangguan mental.

Lewat unggahan media sosial, wanita 36 tahun ini mengonfirmasi bahwa dia didiagnosa ADHD dan OCD. Diagnosa tersebut diketahuinya sekitar tiga bulan lalu.

"Halo. Saya didiagnosis menderita ADHD dan OCD sekitar 3 bulan lalu. Saat memberi tahu orang-orang, banyak reaksi yang saya dapatkan adalah 'Ya, kami sudah mengetahuinya' (yang saya yakin sebagian dari kaliam juga sedang melakukannya saat ini)," tulisnya di Instagram.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BEVERLY HILLS, CALIFORNIA - JANUARY 25: (L-R) Jessie J and Channing Tatum attend the Pre-GRAMMY Gala and GRAMMY Salute to Industry Icons Honoring Sean Jessie J hadir di Pre-GRAMMY Gala pada 25 Januari 2020. Foto: Gregg DeGuire/Getty Images for The Recording Academy

Sebelum hasil diagnosa keluar, Jessie J sebenarnya sudah curiga bahwa dia mengidap gangguan mental, sampai batas tertentu. Namun gejalanya semakin jelas setelah dia melahirkan.

"Rasanya aneh ketika aku tahu bahwa aku selama ini sedikit berbeda dan merasakan hal-hal yang berbeda sepanjang hidup, dan akhirnya suatu hari ketika tidak menduganya, seseorang benar-benar menjelaskan alasannya dan aku tidak dapat menghindarinya. ADHD memiliki spektrum yang begitu luas sehingga seperti sebuah misteri," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Menurut Kemenkes, ADHD merupakan masalah kesehatan mental yang membuat seseorang mengalami gangguan psikiatri yang ditunjukkan dengan kesulitan fokus dan gangguan perhatian secara berlebihan. Pengidap ADHD juga umumnya hiperaktif dan impulsif.

Sementara itu, OCD adalah singkatan dari Obsessive Compulsive Dissorder, yakni salah satu bentuk gangguan mental yang menyebabkan individu melakukan suatu tindakan secara berulang-ulang. Tindakan tersebut tidak dapat dikendalikan secara langsung oleh penderitanya, dan ketika tidak dilakukan, penderita merasa cemas dan gelisah.

Contoh dari perilaku obsesif termasuk kecemasan berlebihan terhadap kontaminasi kuman atau virus, kesulitan dalam menghadapi ketidakpastian, perilaku agresif secara umum, serta keinginan untuk menata barang dengan sempurna dan simetris.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads