Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kisah Anne Boleyn: Jadi Istri Raja, lalu 'Sengaja' Dibunuh

ilham fikriansyah - wolipop
Kamis, 21 Mar 2024 11:16 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Anne Boleyn yang merupakan permaisuri kedua Raja Henry VIII.
Anne Boleyn dan Raja Henry VIII. Foto: Wikimedia Commons/Dancingtudorqueen
Jakarta -

Ada kisah menarik dari istri kedua Raja Henry VIII, yaitu Anne Boleyn. Sebelum menjadi permaisuri Raja Inggris saat itu, Boleyn awalnya hanya seorang dayang yang bekerja di sejumlah istana kerajaan di Eropa.

Meski begitu, Anne Boleyn dikenal sebagai wanita yang cerdas, kritis, dan mampu memikat hati para bangsawan, salah satunya Raja Henry VIII. Setelah menikah, sayangnya hidup Boleyn justru berakhir tragis karena mendapat fitnah oleh suaminya sendiri, hingga ia harus mendapatkan hukuman mati.

Lantas, seperti apa kisah Anne Boleyn yang berawal menjadi pelayan, lalu berubah drastis menjadi permaisuri raja? Simak ceritanya dalam artikel ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenal Anne Boleyn

Mengutip Britannica, tidak diketahui secara pasti pada tanggal berapa Anne Boleyn lahir, namun menurut sejumlah ahli sejarah ia diyakini lahir sekitar tahun 1507.

Anne Boleyn merupakan anak dari pasangan Thomas Boleyn dan Elizabeth Howard. Boleyn lahir bukan dari keluarga sembarangan, ayahnya merupakan seorang bangsawan dan diplomat ternama di Inggris.

ADVERTISEMENT

Sedangkan sang ibu, Elizabeth Howard juga berasal dari keluarga bangsawan yang terpandang. Sebab, ayah Elizabeth Howard (kakek Anne Boleyn), yaitu Thomas Howard merupakan The Duke of Norfolk yang kedua.

Sosok Gadis Pintar dan Cantik

Di masa mudanya, Anne Boleyn dikenal sebagai sosok wanita yang pintar, cantik, pandai bermain musik, dan cekatan. Hal ini membuat sang ayah menyuruhnya untuk belajar dan meraih ilmu yang lebih banyak di Belanda dan istana kerajaan Prancis.

Singkat cerita, Anne Boleyn kemudian pulang kampung ke Inggris pada 1522. Kemudian ia menetap di istana Raja Henry VIII sebagai dayang cari Catherine of Aragon, yang merupakan permaisuri Henry VIII pada saat itu.

Penampilannya yang modis dan punya paras menawan membuat seisi istana Inggris terpesona dengan Anne Boleyn. Nah, salah satu pria bangsawan yang kepincut dengan Boleyn adalah Henry Percy.

Anne Boleyn yang merupakan permaisuri kedua Raja Henry VIII.Foto: Wikimedia Commons/English school.

Pada suatu waktu, Henry dan Boleyn bertemu dan akhirnya saling jatuh cinta. Mereka akhirnya sepakat untuk melangsungkan pernikahan. Namun, ketika mengajukan rencana tersebut ke Henry VIII, permintaannya ditolak.

Ternyata, Raja Henry VIII yang sudah tahu mengenai kabar Anne Boleyn yang cantik dan rupawan juga tertarik dengannya. Padahal, saat itu Henry VIII masih memiliki istri sah.

Siasat Anne Boleyn agar Menerima Henry VIII

Mengutip situs Biography, Raja Henry VIII semakin menunjukkan rasa sukanya dengan mengirim sebuah surat kepada Anne Boleyn pada 1525. Surat itu berisi ungkapan rasa sukanya kepada Boleyn dan berusaha menjadikannya sebagai 'pelayan' terbaik.

Membaca surat tersebut, Boleyn membalasnya dengan penuh penolakan. Sebab, ia yakin kalau Henry VIII hanya menjadikannya sebagai wanita simpanan, bukan sebagai seorang istri.

Tanggapan Boleyn sangat mengejutkan Henry VIII. Sang raja terus berusaha merayu Boleyn agar mau bersamanya, karena beliau dan Catherine of Aragon belum dikaruniai anak laki-laki. Sedikit informasi, Henry VIII begitu ingin memiliki seorang putra karena nantinya dijadikan sebagai pewaris takhta kerajaan.

Agar Henry VIII dapat menikah dengan Boleyn, ia harus bercerai dengan Catherine terlebih dahulu. Sayangnya, perceraian tidak diperbolehkan di bawah aturan gereja Katolik.

Henry VIII pun putar otak agar ia bisa menceraikan istrinya. Alhasil, ia berargumen kepada pemimpin gereja Katolik saat itu, Paus Clement VII, bahwa pernikahannya dengan Catherine dapat diceraikan karena sang istri diketahui telah menikah dengan saudara laki-laki Henry VIII, yakni Arthur, yang meninggal tak lama setelah pernikahan mereka.

Akhirnya Menikah Diam-diam

Karena tidak mendapat restu, Henry VIII dan Anne Boleyn pun melangsungkan pernikahan secara diam-diam pada 25 Januari 1533. Hal tersebut membuat sang raja dan Uskup Agung Canterbury saat itu, Thomas Cranmer, dikucilkan dari gereja Katolik.

Kejadian itu menimbulkan dampak besar pada sejarah dunia dan agama. Uskup Agung Cranmer menyatakan pernikahan Henry VIII dengan Catherine of Aragon tidak sah karena Catherine adalah saudara ipar perempuan raja. Lalu, Henry VIII secara resmi memisahkan Inggris dari Roma dengan mendirikan Gereja Inggris.

Pada 7 September 1533, pasangan Anne Boleyn dan Henry VIII dikaruniai seorang putri bernama Elizabeth I, yang kelak dikenal sebagai Ratu Elizabeth I.

Sebenarnya, Raja Henry VIII agak kurang senang karena ia masih berharap pernikahan dengan Boleyn menghasilkan seorang putra. Lalu pada 1534, Boleyn kembali melahirkan anak yang kedua namun meninggal saat melahirkan.

Pada 1536, Anne Boleyn kembali melahirkan anak yang ketiga dan merupakan seorang laki-laki. Betapa senangnya Raja Henry VIII ketika mengetahui kabar tersebut. Namun nahas, anak yang diharapkan tersebut meninggal dunia ketika lahir.

Tak Senang, Henry VIII 'Sengaja' Membunuh Anne Boleyn

Raja Henry VIII dikenal sebagai raja playboy karena memiliki banyak istri. Dilansir situs History, Henry VIII telah memiliki enam istri, yang salah satunya adalah Anne Boleyn. Belum lagi sang raja diketahui memiliki banyak simpanan di dalam istana yang kebanyakan adalah para pelayannya.

Mengetahui hal tersebut, Anne Boleyn nampak marah dan tak senang dengan sikap sang suami yang gemar bermain wanita. Reaksi tersebut membuat Henry VIII geram, ditambah lagi pernikahannya dengan Boleyn tidak menghasilkan anak laki-laki.

Akhirnya, Henry VIII memutuskan membuat rencana untuk menyingkirkan Boleyn dari kehidupannya. Sang raja menuduh Boleyn atas beberapa tuduhan palsu, mulai dari perzinahan, pernikahan inses, dan menggunakan praktik ilmu sihir.

Boleyn kemudian diadili pada 15 Mei 1536. Di pengadilan, ia tetap tenang dan berbicara dengan lantang bahwa dirinya tidak bersalah dan menyangkal semua tuduhan tersebut. Namun apa daya, pada 19 Mei 1536 Boleyn dijatuhi hukuman mati atas tuduhan palsunya itu.

Di hari yang sama, Boleyn dibawa ke Tower Green di London, Inggris, untuk dieksekusi mati oleh pendekar pedang asal Prancis. Sebelum dieksekusi, Boleyn menyampaikan pidato singkat kalau ia telah difitnah dan berpamitan dengan seluruh khalayak.

Setelah dieksekusi mati dengan cara dipenggal kepalanya, jasad Anne Boleyn kemudian dikubur di makam tanpa bertanda.

Beberapa hari setelah eksekusi Boleyn, Raja Henry VIII kemudian melangsungkan pernikahan dengan Jane Seymour, yang merupakan salah satu pelayan Boleyn di istana. Jane Seymour resmi menjadi permaisuri ketiga Henry VIII.

Demikian kisah mengenai Anne Boleyn yang berawal dari dayang, kemudian menjadi istri raja, lalu dibunuh dengan sengaja oleh akal-akalan suaminya. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan detikers.

(ilf/fds)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads