Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Simpati Adalah? Ini Arti, Contoh, Hingga Bedanya dengan Empati

Azkia Nurfajrina - wolipop
Sabtu, 23 Sep 2023 21:12 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Tanda tangan di CFD tanda simpati untuk korban teroris di Mako Brimob (Eva Safitri/detikcom)
Foto: Eva Safitri/detikcom
Jakarta -

Ketika melihat kondisi orang-orang yang tertimpa musibah, pernahkah hati detikers merasa tergugah atas keadaan mereka? Kalau iya, berarti kamu memiliki sikap simpati terhadap apa yang mereka alami.

Simpati kerap digunakan untuk mendeskripsikan perasaan yang melibatkan pemahaman emosi orang lain. Merasakan emosi dalam simpati ini tidak melulu hanya saat memahami rasa sakit, haru, atau duka orang lain saja. Namun juga saat mereka merasa senang maupun gembira.

Namun, perasaan simpati kerap disamakan dengan empati. Meski cukup mirip, keduanya padahal berbeda, lho. Simak uraian di bawah ini untuk mengetahui penjelasan sikap simpati, mulai dari pengertian, contoh, hingga bedanya dengan sifat empati!

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa yang Dimaksud dengan Simpati?

Mengutip buku Sosiologi 1 oleh Andreas Soeroso, simpati adalah perasaan atau sikap seseorang tertarik kepada orang lain atau sekelompok orang. Perasaan ini bisa timbul karena penampilan fisik, wibawa, pemikiran, dan perbuatan yang dilakukan orang.

Dilansir laman Verywell Mind, simpati diartikan sebagai perasaan prihatin atau kasih sayang yang timbul dari kesadaran akan penderitaan, kesedihan, kesenangan, sampai kebahagiaan orang lain.

ADVERTISEMENT

Singkatnya, simpati adalah kemampuan merasakan emosi yang dialami orang lain. Tapi, mengerti perasaan orang lain di sini tidaklah terlalu dalam. Bisa dibilang, hanya memahami sedikit saja.

Dari penjelasan arti di atas juga bisa dipahami kalau simpati tak hanya memahami emosi orang lain saat merasakan duka, sedih, atau sakit saja. Namun, bersimpati dapat dilakukan juga ketika orang merasakan bahagia maupun senang.

Contoh Simpati

Contoh sederhana dari simpati yang bisa ditemukan, seperti bersimpati terhadap teman yang mendapat nilai paling tinggi dalam ujian dengan mengucapkan selamat kepadanya.

Saat ada teman main yang sakit contohnya. Detikers mengungkapkan rasa prihatin, duka, dan menyampaikan doa atau harapan agar lekas sembuh melalui pesan. Selain itu, misalnya orang tua teman sekelasmu meninggal dunia. Maka kamu mengutarakan belasungkawa atas kepergian orang tuanya.

Contoh Kalimat Simpati

Berikut beberapa contoh kalimat simpati biasa digunakan:

  • "Aku ikut prihatin atas kehilangan yang kamu alami."
  • "Selamat ya, telah memenangkan juara umum di pekan olahraga."
  • "Kamu pasti sedih dan kecewa telah ditinggalkan olehnya dalam pengerjaan proyek ini."
  • "Saya turut berduka cita atas kepergian ayahmu."
  • "Tenang saja, kamu pasti bisa melewati rintangan ini semua."
  • "Semoga orang yang tadi terjatuh tidak terluka parah, ya."
  • "Wah, aku sangat terkejut mendengarmu berkata demikian."
  • "Melihat kondisi hidup orang itu, aku benar-benar kasihan."
  • "Vatin mengabarkan kalau dirinya terlibat dalam kecelakaan. Betapa malangnya dia."
  • "Aku dengar kalau kamu adikmu sedang sakit parah.Semoga ia lekas sembuh, ya."

Perbedaan Simpati dan Empati

Perbedaan utama antara simpati dan empati terletak pada cara mengekspresikan dan merasakan emosi terhadap situasi seseorang.

Misalnya, memahami emosi terhadap kondisi malang yang menimpa seseorang dalam simpati hanya sebatas punya pemikiran dan perasaan tentang apa yang mereka alami. Tapi tidak punya pemahaman mendalam tentang apa yang mereka rasakan.

Sementara merasakan emosi dalam empati berarti rela meluangkan waktu, tenaga, serta mental untuk sepenuhnya menghargai dan memahami perasaan mereka.

Kalau dari segi mengekspresikannya, setelah mendengar kabar buruk tentang seseorang kemudian detikers mengungkapkan perasaanmu mengenai hal tersebut, dan turut prihatin dengan mengatakan ucapan duka, berarti kamu sedang bersimpati.

Sementara ketika berempati, kamu membayangkan atau menempatkan dirimu berada dalam situasinya, serta merasakan apa yang mereka rasakan. Lalu detikers akan mengajukan pertanyaan untuk memahaminya lebih dalam, mendengarkan, hingga berperilaku peka terhadap apa yang dibutuhkannya.

Nah, itulah penjelasan mengenai simpati, mulai dari pengertian, contoh, dan perbedaannya dengan empati. So, sekarang detikers sudah paham simpati dan bisa membedakannya dari empati, bukan?

(fds/fds)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads