Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kisah Pria 32 Tahun Punya 96 Anak, Kini Berhenti Kerja untuk Mencari Mereka

Rahmi Anjani - wolipop
Selasa, 29 Agu 2023 12:04 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dylan Stone-Miller
Foto: Instagram
Jakarta -

Seorang pria bernama Dylan memiliki total 96 anak biologis yang tersebar di berbagai negara. Bukan hasil dari hubungannya, pria 32 tahun tersebut adalah pendonor sperma yang sudah rutin menyumbang sejak berusia 18. Baru-baru ini Dylan bertekad untuk menemui dan menjalin hubungan dengan mereka semua. Ia pun sampai memutuskan untuk berhenti kerja sementara.

Dylan Stone-Miller menjadi pendonor sperma sejak masuk kuliah. Hal itu berawal ketika ia pernah ditahan karena mabuk sambil berkendara. Orang tua Dylan memintanya untuk mencari pengacara. Butuh uang, ketika itu ia mendaftar di bank sperma, Xytex. Ia pun rutin menyumbang selama enam tahun yang kini menghasilkan hampir 100 anak.

Dylan Stone-MillerDylan Stone-Miller Foto: Instagram

Pria asal Georgia tersebut memberikan izin untuk identitasnya diungkap kepada 'keturunan-keturunannya' ketika sudah berusia 18. Tapi Dylan sendiri sudah bertemu 23 di antaranya meski mereka masih di bawah umur. Hal itu dilakukannya setelah suatu hari dihubungi orang tua dari anak pertamanya yang merasa bersyukur karena Dylan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah bertemu dengan salah satu anaknya, Dylan meminta untuk masuk dalam grup Facebook di mana orang tua dari keturunannya tergabung. Pria yang berprofesi sebagai software engineer tersebut lalu memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan dan memakai semua tabungan untuk bertemu mereka semua.

Meski bukan benar-benar anak yang dirawatnya, dikatakan jika Dylan punya koneksi dengan keturunannya. Ia bahkan menangis ketika melihat bagaimana mereka punya kesamaan fisik. Pria itu pun berusaha mengingat mereka dengan mencatat nama dan tanggal lahir. "Aku ingin melihat mereka tumbuh," ujarnya.

ADVERTISEMENT
Dylan Stone-MillerDylan Stone-Miller Foto: Instagram

Meski tampak punya niat baik, orang tua dari anak biologis Dylan sendiri mengaku berhati-hati dengan kedatangannya. Mereka juga memastikan kepada anak-anak bahwa Dylan bukan ayah mereka dan tetap orang asing.

"Kami datang ketika dia mengalami kesulitan. Menemui anak-anak memberinya tujuan baru. Setelah kami mengenal dia, kami merasa lebih nyaman. Tapi perasaanku berkata nantinya dia bisa merasa berhak yang mana bisa jadi masalah. Kami butuh dinding yang bisa ditembus untuk melindungi anak dan keluarga kami untuk dia bisa datang," kata salah satu ibu bernama Bowes.

(ami/ami)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads