Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Sinead O'Connor dan Kisah di Balik Gaya Rambut Plontos yang Ikonik

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Kamis, 27 Jul 2023 17:32 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

DUBLIN, IRELAND - MARCH 6:  Irish singer Sinead OConnor sings at a concert in aid of the Chernobyl Childrens Project in The Tivoli Theatre March 6, 2003 in Dublin, Ireland.  (Photo by Getty Images)
Sinead O'Connor. Foto: Getty Images
Jakarta -

Sinead O'Connor meninggal dunia di usia 56 tahun. Semasa hidupnya, dia dikenal sebagai penyanyi bersuara ikonik, dengan penampilan khas berambut plontos.

Bukan sekadar untuk bergaya, rambut plontos merupakan simbolisme dari pengalaman hidupnya. Ia bahkan tidak merasa jadi diri sendiri jika tidak berpenampilan plontos.

"Saya tidak merasa seperti diri sendiri kecuali rambut saya dicukur. Bahkan ketika saya sudah tua, saya akan tetap tampil seperti itu (kepala plontos)," tutur wanita asal Irlandia itu dalam sebuah wawancara, seperti dilansir Pagesix.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat tampil di acara bincang-bincang yang dipandu Dr. Phill pada 2017, Sinead mengungkap alasan dia lebih suka tampil berkepala botak atau plontos. Ternyata itu berkaitan dengan kisah sedihnya di masa kecil.

P124970 01: **Exclusive** Portrait Of Singer Sinead O'Connor In Los Angeles, Ca, Circa 1991.  (Photo By John Russell/Getty Images)Sinead O'Connor sekitar tahun 1991. Foto: John Russell/Getty Images

"Saat kami masih anak-anak, kakak saya memiliki rambut merah yang indah. Itulah sebabnya saya iri padanya," cerita Sinead kala itu.

ADVERTISEMENT

Namun ibu mereka tak berpendapat demikian. Sang ibu justru menilai bahwa rambut merah kakaknya jelek.

"Tetapi ibu saya berpikir bahwa rambut saudara perempuan saya jelek, mengerikan, dan menjijikkan. Dan dia mulai - ketika saya memiliki rambut panjang - dia akan memperkenalkan kami sebagai putrinya yang cantik (Sinead) dan putrinya yang jelek (kakak perempuan). Dan itulah mengapa saya mencukur rambut saya," ujarnya.

Selain itu pelantun lagu 'Nothing Compares 2 U' ini mengatakan akan bahaya jika dia menata rambutnya dengan gaya feminin yang lebih tradisional. Sebab bisa memicu orang untuk mengganggunya.

DUBLIN, IRELAND - MARCH 3:  Irish singer Sinead O'Connor attends the Irish Meteor Awards aftershow party at Renards nightclub March 3, 2003 in Dublin, Ireland.  (Photo by Getty Images)Sinead O'Connor pada tahun 2003 di Dublin, Irlandia. Foto: Getty Images

"Saya tidak ingin diperkosa. Saya tidak ingin dianiaya. Saya tidak ingin berpakaian seperti perempuan. Saya tidak ingin menjadi cantik," tegasnya.

Saat mengawali karier sebagai penyanyi pada 1987, penampilan Sinead dengen kepala plontosnya sempat ditentang label rekaman. Kala itu pihak label memintanya untuk memanjangkan rambut, memakai rok dan high heels.

Sinead pun menolaknya dan 'memberontak'. Jadi, alih-alih mengikuti permintaan label yang ingin memasarkannya sebagai 'wanita generik', Sinead langsung menuju ke tukang cukur dan mencukur sisa rambutnya.

"Saya tidak akan membiarkan pria mana pun memberitahu apa yang harus dilakukan, atau ingin saya menjadi siapa," katanya kepada The Sun pada 2022.

Mantan suami Sinead O'Connor, John Reynolds, yang mendampinginya di awal karier mengatakan pihak label hanya bisa memandanginya saat dia muncul di hadapan mereka dengan rambut plontos. Saat itu pula mereka sadar telah berurusan dengan wanita berpendirian keras, punya ideologi kuat, dan tidak suka diatur.

"Itu merupakan pernyataan yang kuat dari seorang wanita, seolah mengatakan, 'Jangan macam-macam dengaku,'" kata John Reynolds.

Gaya rambut plontos tetap dipertahankan Sinead O'Connor sepanjang sisa kariernya sebagai musisi. Dia pun rutin mencukur rambutnya setap 10 hari sekali, termasuk setelah istiqomah memakai hijab saat menjadi mualaf pada 2018.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads