Artis Jepang Ini Ditemukan Meninggal di Kantor Agensi Setelah Jadi Transgender

Ryuchell, artis asal Jepang ditemukan meninggal di kantor agensinya di Tokyo pada Rabu malam (12/7/2023). Meninggalnya Ryuchell menganggetkan banyak pihak. Ada dugaan bunuh diri terkait dengan kematiannya.

Saat ini polisi sedang menyelidiki kematian mendadak artis 27 tahun itu. Pihak kepolisian melaporkan ke The Japan Times bahwa meninggalnya Ryuchell belum bisa dipastikan penyebabnya.

Ryuchell adalah artis kontroversial di Jepang setelah setahun lalu mengumunkan berubah gender menjadi perempuan. Perubahannya tersebut menjadi cemooh dan kritikan di negaranya.

Ryuchell ditemukan tewas sehari setelah mantan istrinya Tetsuko Okuhira atau yang yang lebih dikenal dengan nama Peco memposting foto putra mereka merayakan ulang tahun kelimanya dengan kue besar.

Pasangan itu bertemu saat berusia 18 tahun, menikah pada 2016 dan dua tahun kemudian memiliki seorang putra. Namun pada Agustus tahun lalu, mereka mengumumkan perceraian mereka setelah Ryuchell mengumunkan bahwa dia tidak lagi diidentifikasi sebagai laki-laki.

Pasangan itu mengatakan mereka bercerai untuk memulai 'jenis keluarga baru' di mana mereka akan membesarkan anak mereka bersama. Keduanya melabelkan hubungan mereka sebagai partner dan bukan lagi suami dan istri.

Ryuchell mengatakan dalam sebuah wawancara tahun lalu bahwa mereka berjuang dengan citranya sebagai 'suami ideal'. Sementara kala itu, Ryuchell tengah mempertanyakan identitas gendernya sebelum akhirnya memilih untuk menjadi transgender wanita.

"Jatuh cinta dengan seorang wanita membuatku membayangkan kehidupan yang sangat berbeda dan hal itu mengajarkanku tentang kegembiraan yang tidak pernah aku tahu bahwa itu ada," ungkap Ryuchell kepada majalah Very edisi September 2022.

"Namun di suatu titik, aku mulai bergumul dengan konsep menjadi pria ideal dan suami ideal dan siapa diriku sebenarnya," tambah Ryuchell.

Beberapa bulan setelah perceraian mereka, Ryuchell menjadi advokat LGBTQ yang berpengaruh di Jepang dan sering berbicara di acara Pride di Jepang. Di tengah ketenaran tersebut, banyak juga yang mengkritiknya karena ketidaksesuaian gendernya.