Stalking: Arti, Penyebab, Contoh Tindakan, dan Dampak Buruknya
Saat ini, istilah stalking merupakan hal yang cukup umum, apalagi di dukung adanya teknologi. Biasanya, seseorang melakukan kegiatan stalking dengan memantau dan mengawasi akun media sosial orang lain untuk mengetahui aktivitas atau informasi penting lainnya.
Namun, tahukah kamu detikers, ternyata stalking atau Cyber Stalking, merupakan kegiatan yang merugikan privasi seseorang.
Pasalnya, banyak faktor yang menyebabkan seseorang melakukan stalking, dari hanya kepo biasa hingga obsesi berlebihan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stalking karena obsesi seseorang hingga melakukan kekerasan, merupakan suatu tindakan kejahatan yang berbahaya dan menyebabkan dampak buruk pada korbannya.
Berikut ini adalah arti stalking, beserta penyebab, contoh tindakan, dan dampak buruk bagi si korban.
Arti Stalking dan Cyberstalking
Dilansir dari JEC University of New Mexico, istilah "stalking" atau menguntit, merujuk pada pola perilaku seseorang yang mengakibatkan korbannya merasa ketakutan (tidak aman) pada dirinya sendiri dan orang lain.
Stalking dalam dunia internet disebut sebagai Cyber Stalking. Melansir kominfo.kotabogor.go.id., Cyber Stalking atau penguntitan siber adalah penggunaan internet dan teknologi lainnya untuk menguntit atau meneror korban.
Perilaku tersebut dapat melibatkan tindakan kejahatan secara terang-terangan, perilaku yang tidak tampak sebagai kriminal, atau bahkan kombinasi keduanya.
Berbeda dengan tindak pidana lainnya, stalking melibatkan viktimisasi berulang dari individu yang ditargetkan.
Perilaku stalking yang meningkat (ke level berbahaya) dapat mengakibatkan kerusakan fisik serius pada sang korban.
Penyebab Seseorang Melakukan Stalking
Seseorang yang melakukan stalking disebut sebagai "stalker". Berikut ini adalah beberapa alasan seseorang melakukan stalking.
1. Penolakan
Jika seseorang telah ditolak dalam suatu hubungan, mereka mungkin merasa sulit untuk melupakannya, hingga menguntit korban untuk memenangkannya kembali.
Mereka juga mungkin membalas dendam pada orang yang menolak mereka, dan menguntit mereka dengan harapan menakut-nakuti atau menyakiti mereka sebagai balasan.
2. Fantasi Pelaku
Ketika seseorang menguntit seseorang yang belum pernah mereka temui, mereka mungkin mencoba membuat orang itu melihat dan memvalidasi mereka, dengan harapan korban stalking akan tertarik pada mereka.
Alasan menguntit ini juga dapat dikaitkan dengan delusi atau pemikiran delusi.
3. Ketidakmampuan Memahami Norma Masyarakat
Penyebab seseorang melakukan stalking lainnya, ialah ketidakmampuan mereka memahami norma di masyarakat.
Sehingga, mereka tidak menyadari bahwa tindakan penguntitan tersebut adalah perilaku kejahatan yang membahayakan korban.
Contoh Tindakan Stalking
Serangkaian tindakan yang dikategorikan sebagai "stalking" dapat melibatkan gabungan antara tindakan kriminal dan tindakan yang, jika dilihat secara terpisah, dapat dianggap tidak bersalah atau tidak mengancam.
- Menurut Judicial Education Center, berikut ini adalah contoh tindakan stalking yang perlu detikers ketahui.
- Meninggalkan telepon, teks, email, atau pesan tulisan tangan untuk korban.
- Mengirimkan foto korban yang diambil tanpa persetujuan dan/atau sepengetahuannya.
- Panggilan telepon yang mengganggu atau bentuk pelecehan lainnya.
- Memantau riwayat internet dan/atau penggunaan komputer korban.
- Menggunakan teknologi untuk mengumpulkan informasi tentang dan/atau gambar korban.
- Mengungkapkan informasi pribadi atau aktivitas dan minat sehari-hari korban yang telah dicari tahu si penguntit.
- Menyebarkan informasi pribadi tentang korban kepada orang lain.
- Melakukan perusakan terhadap barang milik korban.
- Mencuri atau merampok rumah korban.
- Mengancam, mengikuti, dan menyerang korban.
- Membunuh atau melukai hewan peliharaan korban.
- Menunggu di luar rumah dan/atau mengunjungi tempat kerja korban.
Dampak Buruk pada Korban Stalking
Tindakan stalking merupakan perilaku kejahatan yang berbahaya dan berdampak buruk pada korbannya baik secara emosional maupun fisik.
Beberapa dampak buruknya seperti ketakutan, trauma, dan penurunan kualitas hidup si korban.
Seorang korban penguntitan mungkin menjadi ketakutan untuk meninggalkan rumah, menelepon, atau melakukan aktivitas normal lainnya. Bahkan, mereka mungkin merasa takut akan keselamatan nyawa mereka.
Stalking adalah salah suatu bentuk pelecehan. Mereka mungkin mengalami kilas balik setelahnya, misalnya kesulitan berhubungan akrab dengan orang baru, depresi, dan putus asa.
Nah, demikian arti stalking beserta penyebab, contoh perilaku, dan dampak buruk bagi si korban.
Setelah mengetahui bahayanya tindakan stalking, detikers harus selalu waspada pada orang lain dan bijak dalam menggunakan sosial media, ya! Semoga bermanfaat.
(inf/inf)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Gagal Ujian Pengacara, Kim Kardashian Jadi Tak Percaya Diri
Cita-cita Lisa BLACKPINK Terwujud, Bintangi Film Action Pertama Sejak Debut
Sinopsis Rambo: Last Blood di Bioskop Trans TV Hari Ini
TikTok Viral Verificator
Kisah Viral Wanita Bangun Rumah dari Nol, Sekejap Ludes Terbawa Banjir Padang
3 Tahun Sakit Punggung Tak Kunjung Sembuh, Kylie Jenner Coba Terapi Ini
Kisah Hidup Zhang Xin, dari Buruh Pabrik Jadi Wanita Terkaya Dunia
Ramalan Zodiak 6 Desember: Aries Atur Pengeluaran, Taurus Jangan Boros
Ini Rahasia Rambut Sehat Berkilau Tasya Farasya dan Davina Karamoy
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra











































