Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

10 Puisi Kemerdekaan untuk Sambut HUT ke-77 RI Tahun 2022

Anggi Mayasari - wolipop
Senin, 15 Agu 2022 13:45 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi puisi kemerdekaan
Puisi kemerdekaan. Foto: Dok. iStock
Jakarta -

Mencari inspirasi puisi kemerdekaan untuk menyambut HUT ke-77 RI yang jatuh 17 Agustus 2022 ini? Menyambut dirgahayu RI yang ke-77, berikut berbagai puisi yang penuh semangat juang.

Terdapat ragam puisi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus karya penyair terkenal yang bisa mewarnai hari kebangkitan Tanah Air. Kamu juga bisa mengajarkan anak untuk membacakan puisi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus yang penuh semangat juang.

Biarkan anak membaca puisi kemerdekaan karya para pujangga terkenal Indonesia agar semakin cinta Tanah Air. Puisi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus juga bisa menjadi pilihan untuk mengikuti lomba.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ragam puisi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus karya pujangga terkenal yang bisa meningkatkan semangat juang saat merayakan dirgahayu RI ke-77.

ADVERTISEMENT

Ilustrasi puisi kemerdekaanIlustrasi puisi kemerdekaan Foto: Dok. iStock

Puisi Kemerdekaan 1:

Karawang Bekasi

Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi

Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan berdegap hati ?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami

Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa

Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa

Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan

Atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata
Kaulah sekarang yang berkata

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang-kenanglah kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir
Kami sekarang mayat

Berilah kami arti
Berjagalah terus di garsi batas pernyataan dan impian

Kenang-kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi

Karya: Chairil Anwar

Puisi Kemerdekaan 2:

Hari Kemerdekaan

Akhirnya tak terlawan olehku
Tumpah di mataku, di mata semua sahabat-sahabatku
Ke hati kita semua
Bendera-bendera dan bendera-bendera
Bendera kebangsaanku
Aku menyerah kepada kebanggaan lembut
Tergenggam satu hal dan kukenal

Tanah dimana kuberpijak berderak
Awan bertebaran saling memburu
Angin meniupkan kehangatan bertanah air
Semat getir yang menikam berkali
Makin samar
Mencapai puncak ke pecahnya bunga api
Pecahya kehidupan kegirangan

Menjelang subuh aku sendiri
Jauh dari tumpahan keriangan di lembah
Memandangi tepian laut
Tetapi aku menggenggam yang lebih berharga
Dalam kelam kuat wajah kebangsaanku
Makin bercahaya makin bercahaya
Dan fajar mulai kemerahan

Karya: Sapardi Djoko Damono


Puisi Kemerdekaan 3:

Jakarta 17 Agustus 45 Dinihari

Sederhana dan murni
Impian remaja
Hikmah kehidupan
berNusa
berBangsa
berBahasa
Kewajaran napas
dan degub jantung
Keserasian beralam
dan bertujuan
Lama didambakan
menjadi kenyataan
wajar, bebas
seperti embun
seperti sinar matahari
menerangi bumi
di hari pagi
Kemanusiaan
Indonesia Merdeka
17 Agustus 1945

Karya: Sitor Situmorang

Puisi Kemerdekaan 4:

Kemerdekaan Bangun Peradaban

Jiwa mudamu tentukan nasib bangsamu
Semangat mengobar lindungi manusia
Melenyapkan musuh yang menghadangmu

Jangan biarkan Indonesia bercerai-berai
Lumpuhkan serangan tentara perang
Taruhkan hidupmu di ujung pedang

Mari kita bangun peradaban
Berani bersaing dengan negara lain
Pegang teguh penutan bangsa
Luluh lantahkan manusia yang mengusik keutuhan

Merdeka adalah harga mati
Tidak dapat di beli hanya ingin di hargai
Kesatuan adalah rumpun kerukunan
Mengamankan ciri budaya dan adat istiadat yang dipunya

Jasa pahlawan yang gugur
Terlukis di prasasti
Tanda peristiwa bersejarah
Genggam dan kuasalah demi berdirinya kebebasan

Karya: Yamin

Puisi Kemerdekaan 5:

Apa Kata Bung Hatta

Banyak kata untuk negeri
Terjujur dari jiwa yang murni
Indonesia ada selalu di hati
Terucap pesan yang terpatri

Persatuan satu harus miliki
Jangan pudar karena dari para pembenci
Memecah belah negeri
karena ingin kita dikuliti

Jatuh bangunnya negeri
Ingatlah selalu tertanam di diri
Bersatu padu selalu ada di jiwa kami
Penjajah pemecah belah takut kekuatan ini

Karya: Hati Nurahayu

Puisi Kemerdekaan 6:

Hari Merdeka

Sorak gempita
Di hari Jumat, 17 Agustus 1945
Merdeka..
Merdeka..
Merdeka..
Teriak rakyat di penjuru Indonesia
Alhamdulillah...
syukur...
Jawaban doa dari pejuang selama berabad-abad...

Bebas...
Tak terkekang...
Bangkit...
Geliat roda kehidupan bangsa...

Gelorakan jiwa...
Sucikan nurani...
Tebalkan tekad...
Untuk Negeri tercinta...

Terarah...
Terukur...
Lagu pembangunan
Demi kejayaan Indonesia

Karya: Irham Wahyu S

Puisi Kemerdekaan 7:

Terima Kasih Pahlawan

Karena jasamu kita merdeka
Hidup di ujung barat hingga timur
Tanpa takut dan gugup yang membara

Kau rela mati demi kami
Kau rela miskin demi kami
Kau rela menderita demi kami

Untuk kami kau rela hancur
Berkatmu indonesia bisa merdeka
Mengepak sayap melesat langit

Berkatmu indonesia bisa jaya
Menembus zaman hingga canggih

Tak terbayang jika keberanian itu tak tumbuh di hati kalian
Tak terbayang jika kesabaran itu tak menyertai derita kalian
Tak terbayang jika semangat itu tak membakar bara kalian.

Karya: Rayhandi

Puisi kemerdekaan untuk menyambut HUT ke-77 RI, KLIK HALAMAN SELANJUTNYA.

Puisi Kemerdekaan 8:

17 Agustus

Orang jahat selalu lebih kukuh dalam niat busuknya
Tak perlu banyak orang untuk merusak sebuah negara
Cukup beberapa koruptor untuk
menyikat ludes uang rakyat
Beberapa pejabat bebal menggagalkan pembangunan
Beberapa politisi memecah belah rakyat
Beberapa provokator licik untuk memicu kerusuhan
Beberapa orang fanatik membenturkan agama
Beberapa tangan terselubung merawat prasangka
Beberapa preman meresahkan masayarakat

Cukup "setitik nila merusakkan susu sebelanga"
Dan bahwa jumlah mereka melimpah, tak pernah cuma seberapa, maka negara hanya punya peluang terbuang
Dan Selamat Hari Kemerdekaan
saudara sebangsa
Selamat Hari Kemerdekaan
Mari berbaris membelanya!

Karya: A.J. Anwar

Puisi Kemerdekaan 9:

Untukmu Pahlawan Indonesiaku

Demi negeri
Engkau korbankan waktumu
Demi bangsa
Rela kau taruhkan nyawamu
Maut menghadang di depan
Kau bilang itu hiburan
Tampak raut wajahmu
Tak segelintir rasa takut
Semangat membara di jiwamu
Taklukkan mereka penghalang negri
Hari-hari mu di warnai
Pembunuhan dan pembantaian
Dan dihiasi Bunga-bunga api
Mengalir sungai darah di sekitarmu
Bahkan tak jarang mata air darah itu yang muncul dari tubuhmu
Namun, tak dapat runtuhkan tebing semangat juangmu
Bambu runcing yang setia menemanimu
Kaki telanjang yang tak beralas
Pakaian dengan seribu wangian
Basah di badan keringpun di badan
Yang kini menghantarkan Indonesia
Ke dalam istana kemerdekaan.

Karya: NN

Puisi Kemerdekaan 10:

Pahlawanku

Pahlawan...
Bagaimana kubisa
Membalas jasa-jasamu
Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi

Haruskah aku turun ke medang perang
Haruskah aku mandi berlumuran darah
Haruskah aku tertusuk pisau belati penjajah
Aku tak tahu cara untuk membalas jasa-jasamu

Engkau relakan nyawamu
Demi suatu kemerdekaan yang mungkin
Tak bisa kuraih dengan tanganmu sendiri
Pahlawanku engkaulah bunga bangsa

Karya: Rezha Hidayat

Itulah 10 puisi kemerdekaan untuk sambut HUT ke-77 Indonesia Tahun 2022. Semoga menginspirasi.

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads