ADVERTISEMENT

Jadi Sorotan, Atlet Anggar Pakai Masker Pink di Olimpiade Lawan Pelecehan Seks

Hestianingsih - wolipop Rabu, 04 Agu 2021 15:15 WIB
Tim anggar AS pakai masker warna pink protes pelecehan seksual yang diduga dilakukan rekan satu timnya sendiri. Tim anggar AS pakai masker pink protes pelecehan seksual yang diduga dilakukan rekan satu timnya sendiri. Foto: Getty Images/Elsa
Chiba -

Momen langka kembali terjadi di Olimpiade Tokyo 2020. Kali ini mewarnai pertandingan anggar yang digelar di Makuhari Messe Hall, Chiba, Jepang, Jumat (30/7/2021) lalu.

Beberapa anggota tim anggar pria Amerika Serikat tampak mengenakan masker berwarna pink saat berhadapan dengan tim Jepang. Rupanya itu sebagai bentuk protes mereka terhadap rekan satu tim sendiri yang diduga terlibat pelecehan seksual.

Jake Hoyle, Curtis McDowald dan Yeisser Ramizer kompak memakai masker pink terang. Menyisakan satu anggota Alen Hadzic yang sendirian mengenakan masker hitam.

Tim anggar AS pakai masker warna pink protes pelecehan seksual yang diduga dilakukan rekan satu timnya sendiri.Tim anggar AS pakai masker warna pink protes pelecehan seksual yang diduga dilakukan rekan satu timnya sendiri, Alen Hadzic (memakai masker hitam). Foto: Twitter/@ibtihajmuhammad

Masker pink mereka pakai untuk menunjukkan dukungan moriil bagi korban pelecehan seksual yang dituduhkan pada Alen Hadzic. Sebelum berangkat bertanding ke Olimpiade Tokyo 2020, Alen Hadzic dituduh melakukan pelecehan seksual oleh tiga atlet anggar wanita. Peristiwa itu dilaporkan terjadi di 2013 dan 2015.

Aksi ketiga anggota tim Amerika Serikat pun banjir dukungan. Termasuk dari atlet anggar ternama Ibtihaj Muhammad.

"Salut untuk tim yang telah mengambil sikap," cuit Ibtihaj di Twitter.

Pada 2 Juni 2021, Alen Hadzic sebenarnya ditangguhkan bermain anggar oleh US Center for SafeSport. Yakni lembaga nonprofit independen dengan visi melindungi para atlet dari kekerasan seksual, mental dan fisik.

Tak terima atas tuduhan dan penangguhan tersebut, Alen Hadzic mengajukan naik banding ke arbiter. Sang arbiter pun memutuskan penangguhan atlet 29 tahun ini tidak berkaitan dengan dugaan pelecehan seksual dan menyatakan ia tetap layak melaju ke Olimpiade.

Alhasil Alen Hadzic dikucilkan tim AS selama berada di Tokyo. Rekan-rekan setim merasa khawatir keselamatan dan kenyamanan mereka terancam karena keberadaannya.

Dirinya pergi ke Tokyo dengan menumpang pesawat yang berbeda dan ditolak menginap di area Kampung Olimpiade. Alen Hadzic pun terpaksa menginap sendiri di hotel.

(hst/hst)