Bahasa Tubuh Pangeran Harry Menyiratkan Jijik dengan Masa Lalunya

Dalam wawancara di serial dokumenter The Me You Can't See, Pangeran Harry mengungkapkan sejumlah fakta tentang masa lalunya. Mulai dari kecanduannya dengan narkoba dan alkohol sampai pola asuh Pangeran Charles yang dianggapnya toxic.

Judi James, pakar bahasa tubuh melihat bahwa ada rasa jijik yang ditunjukkan oleh Pangeran Harry tentang masa lalunya selama wawancara berlangsung. Judli melihat bahwa bahasa tubuh itu ditunjukkan Pangeran Harry ketika berbicara tentang keluarga kerajaan yang menunjukkan mengabaikan kesehatan mentalnya.

"Duduk berbicara dengan pewawancara yang tidak terlihat, dan dia membukanya dengan 'aku selalu ingin menjadi normal'. Dia terlihat mengenang masa kanak-kanak. Hanya satu tangan yang cenderung digunakannya untuk menggerakan tangan, dan saat dia berbicara tentang ibunya, suaranya semakin dalam, melembut, sepertinya dia hampir menangis," ujar Judi, seperti dikutip dari The Sun.

"Ada sikap jijik saat dia mengerutkan hidungnya pada satu momen," tambahnya.

Analisa Judi lainnya adalah bahwa Pangeran Harry tampak tidak percaya dengan ayahnya. Hal tersebut terlihat ketika dia mulai membicarakan tentang Pangeran Charles.

"Alisnya naik dan matanya memberi sinyal tentang ketidakpercayaan terhadap ayahnya," ucap Judi.