Kesedihan Nadya Hutagalung Rayakan Natal Tanpa Ibu

Perayaan Natal tahun ini terasa berbeda dari biasanya bagi Nadya Hutagalung. Akibat wabah virus Corona, model berdarah Batak-Australia itu tak bisa merayakan Natal bersama ibunya.

"Perayaan Natal tahun ini akan sangat sederhana, karena di Singapura hanya boleh lima orang. Biasanya setiap tahun ada Mami, tapi sekarang nggak. Agak sedih ya," ungkap Nadya Hutagalung saat jumpa pers peluncuran buku 'Walk with Me' secara virtual beberapa waktu lalu.

Sudah menjadi tradisi Nadya Hutagalung untuk berkumpul bersama ibunya di Hari Natal. Ibu Nadya yang tinggal di Australia biasanya mendatangi Nadya dan keluarga yang berdomisili di Singapura.

Namun, pandemi COVID-19 yang belum mereda sampai saat ini memaksa mereka merayakan Natal secara terpisah di negara masing-masing. "Apa boleh buat," ujar Nadya yang berencana hanya merayakan Natal bersama suami dan anak-anaknya di rumah.

[Gambas:Instagram]

Sudah beberapa tahun terakhir Nadya Hutagalung kembali menetap di Singapura. Sebelumnya, Bali menjadi rumah bagi mantan VJ MTV Asia itu.

Pensiun dari industri fashion dan dunia hiburan, perempuan 46 tahun ini terlibat aktif dalam kegiatan konservasi alam. Ia juga menaruh perhatian kesehatan mental yang akhirnya melahirkan buku 'Walk with Me' pada 2018.

Mendapat respons positif, buku buah kolaborasi Nadya dengan anak Prabowo, Didit Hediprasetyo, tersebut diluncurkan kembali dalam edisi cetakan kedua. Berbeda dari yang pertama, buku terbaru mendapat satu tambahan bab tentang isu tersebut.

Pada bagian ini, Nadya Hutagalung berdiskusi soal kesehatan mental dengan sejumlah figur publik seperti Happy Salma, Eva Celia, Iqbaal Ramadhan, Afgansyah Reza dan Chelsea Islan. "Mereka punya platform untuk menyampaikan isu ini ke audiens yang lebih luas. Selain itu, ini juga membuktikan bahwa mereka hanyalah manusia biasa," katanya.

[Gambas:Instagram]