Curhat Perjuangan Perawat di Garda Depan Wabah Corona yang Menyusui Bayinya

Dokter dan staf medis bekerja keras untuk memastikan bahwa pasien Covid-19 mendapatkan perawatan yang memadai. Tapi, banyak orang lupa bahwa dokter-dokter dan petugas medis ini juga manusia dan mereka memiliki keluarga serta orang-orang terkasih yang menunggu di rumah.

Salah seorang petugas medis yang menjadi garda terdepan menangani Covid-19 berbagi curahan hati tentang kenyataan menjadi ibu dan harus bekerja di tengah pandemi ini. Wanita asal Malaysia bernama Faiqah ini merupakan seorang ibu dari dua anak yang bekerja di garda depan di Rumah Sakit Sungai Buloh.

Pada postingannya itu, Faiqah berbagi perjuangannya di tempat kerja dan bagaimana ia mengelola segala sesuatu dalam mencegah penyebaran virus corona yang mengerikan ini. Faiqah menggambarkan hal-hal yang perlu dia lakukan sebagai bagian dari SOP untuk mengelola pasien Covid-19.

Faiqah harus mengenakan setelan khusus yang sangat ketat dan panas yang disebut pakaian pelindung diri. Setiap kali mereka perlu melakukan kontak dengan pasien Covid-19 atau pasien yang dicurigai, mereka perlu memakai pakaian ini, terutama ketika mereka memasuki bangsal isolasi.

Setelah keluar dari bangsal isolasi, ia harus mengeluarkan jas pelindung tersebut dan membuangnya. Setelah itu, ia diharuskan mandi. Faiqah pun sangat berhati-hati pada langkah ini, karena dia masih memompa ASI untuk bayinya yang berusia 5 bulan setiap empat jam.

Setiap kali dia mandi, Faiqah memastikan bahwa dirinya mencuci rambutnya juga. Setelah merasa frustrasi dengan rambut panjangnya yang membutuhkan waktu lama untuk mengering, Faiqah pun memutuskan untuk memotong rambutnya.

Ketika tiba di rumah setelah shiftnya yang melelahkan, sang suami terkejut melihat rambut pendeknya. Namun kata-kata sang suami di hadapan anak-anaknya membuat ia tersenyum.

"Bahkan jika kamu botak, aku masih akan mencintaimu," kata sang suami seperti ditulis oleh Faiqah di Facebooknya.

Tak hanya itu, putranya juga memuji penampilan baru Faiqah. "Mummy, rambutmu konyol, tapi kamu cantik. Aku mencintaimu," begitu kata putra Faiqah.