Mau Sumbang Baju Buat Korban Gempa Palu? Kamu Wajib Baca Ini
Anggi Mayasari - wolipop
Rabu, 03 Okt 2018 13:07 WIB
Jakarta
-
Gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo mengguncang wilayah Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018). Gempa yang disusul dengan tsunami ini meluluh lantak bangunan di Donggala dan juga Palu. Akibat bencana tersebut, bangunan roboh, akses komunikasi dan listrik terputus.
Korban meninggal akibat gempa Palu dan Donggala tercatat 1.374. Sementara itu, masyarakat yang selamat pun membutuhkan berbagai bantuan untuk tetap bertahan hidup di posko-posko pengungsian. Beberapa bantuan logistik yang dibutuhkan korban bencana alam diantaranya yaitu minuman, makanan, hingga pakaian.
Kamu yang ingin menyumbangkan baju layak pakai untuk korban gempa dan tsunami di Donggala dan Palu pun bisa saja, tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah baju-baju yang disumbangkan untuk korban bencana alam benar-benar layak pakai dan tidak usang.
"Bantuan pakaian layak pakai dari Jakarta atau tempatnya jauh itu kendala biaya pengangkutan dan transportasi mahal. Yang kedua itu kendalanya barang sering dikirimkan, tapi sering nggak cocok dan pakaiannya nggak bisa terpakai," ungkap Vice President lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar saat dihubungi Wolipop, Rabu (3/10/2018).
Baca Juga : Terinspirasi Hanbok, Desainer Korea Rilis Baju untuk Hijabers
Ibnu mengungkapkan bahwa jika selama ini banyak masyarakat yang mengirim bantuan pakaian tidak cocok untuk korban bencana alam. Sebagian besar baju yang dikirim merupakan pakaian bekas yang tidak layak pakai.
"Empat puluh persen baju yang dikirim untuk korban bencana ini nggak kepakai dan terbuang. Masih banyak yang kurang layak untuk dipakai. Jadi kalau mau kirim yang pertama memang masih layak untuk dipakai bukan baju bekas yang kamu pun nggak mau pakainya. Dan kalau bisa juga pakaian yang masih baru," terang Ibnu.
Baca Juga : Jangan Bingung, Ini Cara Mudah Pilih Baju yang Tepat untuk Interview Kerja
Pria yang memulai kariernya sebagai Community Development Consultant program pemberdayaan Rumah Susun ini juga menambahkan siapapun bisa mengirim bantuan termasuk pakaian ke posko-posko yang ada di Makassar, Sulawesi Selatan. ACT pun sudah menyiapkan gudang dan berupaya menyewa kapal untuk bisa mengakses dan memudahkan tim mengirim bantuan.
"Tidak dibatasi berapapun kami terima, sebaiknya jumlahnya yang cukup besar. Tapi bagi ACT bantuan pakaian belum jadi prioritas masih makanan dan medis, kalaupun pakaian itu lebih ke selimut yang sangat dibutuhkan," imbuhnya. (agm/agm)
Korban meninggal akibat gempa Palu dan Donggala tercatat 1.374. Sementara itu, masyarakat yang selamat pun membutuhkan berbagai bantuan untuk tetap bertahan hidup di posko-posko pengungsian. Beberapa bantuan logistik yang dibutuhkan korban bencana alam diantaranya yaitu minuman, makanan, hingga pakaian.
Kamu yang ingin menyumbangkan baju layak pakai untuk korban gempa dan tsunami di Donggala dan Palu pun bisa saja, tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah baju-baju yang disumbangkan untuk korban bencana alam benar-benar layak pakai dan tidak usang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga : Terinspirasi Hanbok, Desainer Korea Rilis Baju untuk Hijabers
Ilustrasi pakaian Foto: iStock |
Ibnu mengungkapkan bahwa jika selama ini banyak masyarakat yang mengirim bantuan pakaian tidak cocok untuk korban bencana alam. Sebagian besar baju yang dikirim merupakan pakaian bekas yang tidak layak pakai.
"Empat puluh persen baju yang dikirim untuk korban bencana ini nggak kepakai dan terbuang. Masih banyak yang kurang layak untuk dipakai. Jadi kalau mau kirim yang pertama memang masih layak untuk dipakai bukan baju bekas yang kamu pun nggak mau pakainya. Dan kalau bisa juga pakaian yang masih baru," terang Ibnu.
Baca Juga : Jangan Bingung, Ini Cara Mudah Pilih Baju yang Tepat untuk Interview Kerja
Pria yang memulai kariernya sebagai Community Development Consultant program pemberdayaan Rumah Susun ini juga menambahkan siapapun bisa mengirim bantuan termasuk pakaian ke posko-posko yang ada di Makassar, Sulawesi Selatan. ACT pun sudah menyiapkan gudang dan berupaya menyewa kapal untuk bisa mengakses dan memudahkan tim mengirim bantuan.
"Tidak dibatasi berapapun kami terima, sebaiknya jumlahnya yang cukup besar. Tapi bagi ACT bantuan pakaian belum jadi prioritas masih makanan dan medis, kalaupun pakaian itu lebih ke selimut yang sangat dibutuhkan," imbuhnya. (agm/agm)
Elektronik & Gadget
Bikin Sejuk Dimanapun Kamu! Intip 3 Rekomendasi Kipas Mini Portable Di Bawah 200 Ribu
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
Vivo iQOO 15: Flagship Baru Super Kencang dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Layar 144Hz
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Gelar Miss Universe Finland 2025 Dicopot Usai Unggahan Rasis
Sinopsis The Expendables 4 di Bioskop Trans TV, Turut Dibintangi Iko Uwais
Aksi 'Sultan' Timothee Chalamet Borong Cokelat, Habiskan Rp 78 Juta
8 Drama Kerajaan Korea 2025 Terbaru, Jalan Cerita Seru Bikin Nagih
Jang Nara Debut Jadi Villain di Taxi Driver 3, Bongkar Sisi Gelap Dunia KPop
Most Popular
1
9 Aktor Drama China Pendek yang Wajah Gantengnya Sering Muncul di HP
2
8 Cara Menyadarkan Teman yang Cinta Buta, Tanpa Merusak Persahabatan
3
Gelar Miss Universe Finland 2025 Dicopot Usai Unggahan Rasis
4
Putih Jadi Warna 2026, Pantone Dihujani Kritik dan Tuduhan Tonedeaf
5
Gaya Sederhana Prilly Latuconsina Hadiri Pernikahan Fans, Anting Rp 35 Ribu
MOST COMMENTED












































Ilustrasi pakaian Foto: iStock